Jakarta -
Perkara si kecil
mogok makan alias gerakan tutup akan dihadapi setiap Bunda. Kalau sampai berminggu-minggu tentu bikin Bunda khawatir luar biasa ya.
Mulai dari ketakutan si kecil kelaparan, sakit, hingga kurang gizi jadi menghantui. Kalau sudah begini, biasanya enggak sedikit Bunda yang panik, stres, dan bahkan jadi marah-marah karena
si kecil menolak makan. Padahal, menu makanan variatif sudah
dibela-belain masak sendiri demi si kecil.
Momen tersebut memang enggak mudah dilalui, Bun. Tapi Bunda sebaiknya jangan khawatir berlebihan. Sebab, momen anak menolak makanan itu hal yang normal, seperti dikatakan Natalia Stasenko MS, RD, CDN, ahli diet yang berbasis di London, New York, dikutip dari laman
Parents.Sebagian besar bayi biasanya melewati tahap perkembangan tersebut pada usia 9-11 bulan. Pada usia itu, biasanya mereka ingin melakukan semua hal sendiri. Tahapan usia ini pun menjadi fase penting sekaligus tantangan untuk mengenalkan finger food. Untuk itu, mempersiapkan segalanya dengan baik menjadi hal yang perlu Bunda upayakan.
 GTMÂ anak/Foto: iStock |
"Jika bayi mendekati usia 9 bulan, bersiaplah untuk tonggak sejarah tersebut. Perkenalkan keterampilan makan finger food dan penguasaan alat makan sehingga si kecil mendapatkan cukup kalori dan nutrisi," kata Stasenko.
Kemudian, Bunda juga perlu membiasakan untuk menghindari adanya gangguan saat bayi makan. Mengajak anak-anak bermain saat makan, justru akan mempersulit kebiasaan makan mereka.
Niatnya sih, biar si kecil mau makan banyak ya, Bun, kalau perhatian dialihkan dengan main-main. Ternyata hal itu malah akan membuat suasana makan jadi drama, dan membuat si kecil mengabaikan sinyal kenyang yang mereka rasakan.
Sebaiknya, Bunda pun mengalihkan dengan cara lainnya, seperti menempelkan pernak pernik lucu yang disukai bayi sehingga penolakan makan dari si kecil dapat diminimalisir.
Melansir
Pediatricfeedingnews, tips dalam menghadapi anak saat GTM aliasÂ
gerakan tutup mulut yakni dengan cara berikut ini, Bun:
1. Anak harus diposisikan di kursi tinggi.
2. Mulai dengan sendok datar yang kosong kemudian sajikan sendok dan katakan 'buka'.
3. Jika si kecil tak membuka cukup lebar, katakan 'lebih lebar' sambil Bunda mempraktikkan postur mulut terbuka dan suara 'Aaa'.
4. Jika si kecil masih tidak membuka mulutnya, gunakan sendok di atas bibir atas dan ketuk ke atas bibir sementara tangan Bunda lainnya memegang rahangnya.
5. Setelah itu, tempatkan sendok di lidah anak dengan sedikit tekanan sebelum keluar dari mulut dimana mereka menutup bibirnya. Bunda juga dapat menambahkan mainan, pujian, dan lainnya ketika anak membuka mulutnya sehingga mereka termotivasi melakukannya lagi.
Selamat mencoba, Bun!
Lihat juga yuk resep MPASIÂ untuk menghadapi si kecil yang susah makan di bawah ini!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)