HaiBunda

PARENTING

Waspada Bun, Bahaya Termometer Demam yang Mengandung Merkuri

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jul 2019 12:49 WIB
ilustrasi termometer/ Foto: iStock
Jakarta - Sudah kita ketahui bersama, merkuri adalah material logam berat yang bersifat karsinogenik. Mirisnya, merkuri merupakan salah satu logam berat yang paling banyak terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Dilansir March of Dimes, merkuri adalah zat yang mengkilap, berwarna perak yang digunakan untuk membuat tambalan gigi, termometer demam (air raksa), dan produk lainnya.

Kali ini HaiBunda membahas tentang bahaya termometer demam. Alat kesehatan yang satu ini seringkali ditempelkan di sela ketiak. Merkuri dalam termometer demam dikelilingi oleh kaca. Termometer menjadi berbahaya ketika kaca pecah dan Bunda menyentuh merkuri atau menguap ke udara yang Bunda hirup.

Jika Bunda memecahkan termometer, jangan menyedot debu merkuri yang tumpah. Sebaliknya, gunakan selembar kertas untuk mengangkatnya ke selembar kertas lain. Tutup kertas dengan kantong plastik. Hubungi departemen kesehatan setempat untuk menanyakan cara membuang merkuri.


Namun, sayangnya tak semua masyarakat Indonesia tahu tentang informasi ini. Dirjen Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr.Kirana Pritasari bilang, menyayangkan termometer demam sudah sangat biasa dipakai, bahkan dulu dianjurkan tiap keluarga memiliki termometer apalagi punya balita.
Termometer air raksa/ / Foto: iStock
"Risiko pajanan merkuri di masyarakat masih ada karena masih banyak rumah tangga menggunakan alat kesehatan bermerkuri. Selain itu kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendeteksi gejala gangguan kesehatan akibat merkuri juga masih kurang," ujar Kirana, dikutip dari detikcom.

Menurut Kirana, penyebab masyarakat masih menyimpan termometer yang mengandung merkuri karena minimnya pengetahuan. Lantas, apa dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat penggunaan merkuri?

Dampaknya seram lho, Bun, antara lain kerusakan sistem saraf pusat, ginjal, dan paru-paru. Untuk janin, dampaknya berupa kelumpuhan otak, gangguan ginjal, cerebral palsy, cacat mental, serta kebutaan.

"Kami mengharapkan agar masyarakat lebih aware pada alat kesehatan yang mengandung merkuri demikian juga dengan tenaga kesehatan agar bisa menjadi monitorpenggunaanalkesbermerkuri,"kataKirana.

Tonton juga video tentang tips menangani anak demam.



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK