Jakarta -
Punya anak beranjak remaja membuat artis
Asri Welas merasa khawatir. Ibu tiga anak ini tak menampik, kemajuan teknologi membuat anak lelakinya bisa mendapatkan berbagai informasi dari dunia maya.
Wanita 40 tahun ini pun bercerita, anak pertamanya yang saat ini berusia 11 tahun, Rajwa Gilbram Ridha Rahardja atau Ibam, mulai mengajukan pertanyaan macam-macam. Salah satunya perihal pubertas.
"Ibam sudah menanyakan apa itu kondom, apa itu haid. 'Mami apa aku juga akan berdarah ya kayak perempuan?' Akhirnya, papanya yang jelaskan. Ibam bukan berdarah, tapi Ibam akan mimpi basah. '
What is mimpi basah?
What that feel? Is it hurt?'" ujar Asri Welas, ditemui usai menghadiri acara di Jakarta baru-baru ini.
Mendapati anaknya yang mulai kritis, istri Galiech Ridha Rahardja ini menanggapi dengan santai. Ia pun berusaha jadi ibu yang terbuka atas segala pertanyaan anaknya. Dan dia pun senang jika Ibam menjadikannya sumber informasi.
"Aku kasih tahu dari sekarang karena dia akan menghadapi itu kan, ya ibunya kerja, bapaknya kerja, walaupun sama supir, suster, ada eyang juga yang
handle, tapi tetap informasi terbaik itu dari orang tua menurutku," tuturnya.
Bahkan, pernah ada situasi yang membuat Asri sempat kikuk dengan pernyataan sang putra. Saat itu, Asri sedang mengandung, dan Ibam mengatakan kalau dia tahu bagaimana cara wanita bisa hamil.
"Dia tanya, '
I know what you doing with papi until you pregnant'. Waduh, kelas 5 (SD) udah ngomong gitu!
Just 3 abjad katanya, gue santai aja padahal hati gue, aduh," terang Asri.
"
What Bam? What do you thing? 'Don't get mad, don't surprise, just 3 word, sex'. Gue enggak kasih tahu, laki gue enggak kasih tahu," sambungnya.
Dengan pelan dia bertanya pada anaknya, dari mana bocah itu tahu hal tersebut. Ibam pun mengaku kalau dia tahu itu dari YouTube.
"Ada Mami, nanti mami
pregnant, melahirkan kayak apa, ada!" kata Asri, menirukan gaya anaknya bicara.
"Coba buka, deg-degan gue, dibuka sama dia, biologis ternyata, alhamdulillah. Gue pikir kan gambar orang enggak pakai baju atau apa, gue udah
over thinking, ternyata aksesnya itu," tutur Asri lega.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, dikatakan psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, pendidikan seks perlu diajarkan pada anak sejak dini. Hal ini bukan untuk membuat mereka terbuka ide baru melakukan kegiatan seksual, tapi untuk meminimalkan mereka bertanya pada orang lain, yang bisa saja membuat mereka tersesat.
"Kadang, orang tua takut membicarakan itu karena takut memberikan informasi yang belum waktunya, sementara anak sekarang kan browsing udah cepat banget, jadi dari pada dia bertanya pada google, mending dia tanya sama kita," terang Saskhya kepada
HaiBunda.Kata Saskhya, saat anak mulai bertanya perihal seks, orang tua mesti berusaha menanggapi dengan tenang. Jangan langsung menghakimi atau marah karena anaknya dapat informasi negatif.
"Misal, dia cerita 'aku kemarin nonton film enggak bener', film enggak bener tuh apa, jangan langsung kayak kamu tutup filmnya. Jadi, kita tanya yang dia tahu tuh udah sejauh mana," paparnya.
Selain itu, Saskhya mengungkapkan, secara data penelitian, kalau kita memberikan pendidikan seks sejak dini, bisa mengurangi angka hamil di luar nikah. Berkurang pula rasa penasaran yang tidak perlu pada anak, serta berkurang tingkat berbohong anak pada orang tuanya.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)