Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenangan Fairuz pada Cara Didik Almarhum Ayahnya, A Rafiq

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 11 Aug 2019 06:06 WIB

Sebagai anak, Fairuz punya kenangan tersendiri terhadap cara didik mendiang sang ayah, A Rafiq.
Fairuz A Rafiq/ Foto: Hanif Hawari/detikHOT
Jakarta - Soal pergaulan, Fairuz A Rafiq banyak belajar dari mendiang ayahnya, A Rafiq. Didikan keras sang ayah membuat istri Sonny Septian itu tidak pernah terpengaruh hal-hal negatif.

Dikutip dari detikcom, Fairuz mengaku tidak pernah mencoba minuman keras ataupun merokok. Meski dia tidak mengelak pernah kenal dunia malam.

"Aku kenal, aku pernah ngerasain dunia malam tapi aku enggak pernah sama sekali sentuh alkohol, aku enggak pernah merokok. Itu kan berarti ajaran agama orang tua kita kena. Didikan (orang tua) kena kita, bagaimana ditempatin di mana saja kita bisa jaga diri sendiri," kata Fairuz.

Agama menjadi ajaran yang ditanamkan sang ayah untuk Fairuz. Dari sinilah dia belajar menempatkan diri saat bergaul.

"Dulu almarhum papa aku menanamkan ilmu agama terhadap anak-anaknya," ujar wanita 33 tahun itu.

"Istilahnya kita ditaruh di dekat tong sampah, kita jadi bau sampah, (tapi) enggak harus kayak gitu. Kalau di tempat yang enggak bagus aromanya bisa tetap wangi, menjaga diri sendiri dari hal-hal yang enggak baik," sambungnya.

Fairuz A RafiqFairuz A Rafiq/ Foto: Palevi S/detikHOT

Didikan keras yang diberikan mendiang A Rafiq pada Fairuz bisa ditiru, Bun. Tapi ingat jangan terlalu keras dan lihat respons setiap anak ya.

Kata psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Samanta Ananta, efek didikan keras berbeda-beda dihadapi anak. Untuk beberapa anak mungkin tidak merasakan efek negatif karena sudah menjadi satu rutinitas yang dianggap biasa.

"Tapi untuk beberapa anak, ada juga yang terlihat efek negatifnya yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian," ujar Samanta.

Bila ingin mendidik anak dengan keras, Samanta menyarankan untuk menambah aturan yang jelas dengan komitmen, dan konsistensi, tapi bukan hukuman fisik. Baiknya anak memang dilatih dengan tegas.

Sementara itu, psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi juga sependapat. Lemah lembut boleh, tetapi bukan berarti enggak bisa tegas. Untuk menjadi tegas, tidak perlu marah-marah atau bersikap galak.

"Orang tua jangan hanya bisanya marah tanpa mau mendengarkan anak. Karena anak juga punya pendapat yang perlu didengar. Jangan menyiapkan dengan men-drill anak, yang lebih perlu adalah menyiapkan mental anak untuk bisa menghadapinya," papar Ratih, dilansir detikcom.

Simak juga cara mendidik anak agar menjadi kreatif di video berikut ya, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda