Jakarta -
Kesedihan terpancar dari raut wajah
Dede Sunandar mengingat anak keduanya, Ladzan Syafiq Sunandar. Ya, Bun, sang anak yang kini berusia 1,5 tahun menderita penyakit langka
williams syndrome atau sindrom williams.
Dilansir
Web MD,
williams syndrome merupakan kelainan genetik langka pada anak-anak. Anak dengan penyakit ini biasanya berkaitan dengan gangguan jantung, pembuluh darah, ginjal, dan organ lainnya.
"
Williams syndrome itu penyakit langka di dunia yang kena cuma beberapa, termasuk anak Dede. Perkembangan tubuhnya itu beda jadi rada lambat. Aturannya satu tahun sudah bisa jalan, bisa bicara di anak saya belum bisa sama sekali. Biar dia bisa jalan dan enggak banyak yang orang tahu, dia punya penyakit jadi saya tatih-tatih, saya
ajarin jalan," ungkap Dede saat mengisi acara
Brownis Trans TV.Rasa letih sepulang kerja, tak dirasakan oleh Dede demi anak tercintanya. Dia juga rela mengesampingkan egonya, demi membantu sang istri mengasuh anak-anaknya. Malam sesampainya di rumah, diakui Dede kalau dia harus tetap terjaga menjaga Ladzan.
Diceritakan oleh Dede, kalau selama ini pola tidur anaknya pun berbeda dari anak kebanyakan. Malam jadi siang, begitu pula sebaliknya. Tak tega melihat sang istri, Karen Hertatum kelelahan, maka Dede pun memutuskan untuk gantian berjaga.
 Penyakit langka anak kedua Dede Sunandar/ Foto: Instagram @dede_sunandar |
"Pola tidurnya pun beda, dia malam jadi siang. Gini hari dia tidur. Kalau Dede pulang kerja, kalau istri minta gantian ya sudah iya. Sampai jam 10 (pagi) baru tidur, malamnya segar. Jam setengah 12 malam kita mau rebahan, terang banget matanya. Minta gendong, saya tenteng, saya ajak kemana karena subuh pun masih melek," lanjutnya.
Berbagai pengobatan telah ditempuh Dede dan Karen untuk menyembuhkan anaknya. Sejak didiagnosis mengalami kelaianan di usia 3 bulan, mereka terus mencari dokter untuk menyembuhkan Ladzan.
Setelah sempat berganti dokter hingga beberapa kali, akhirnya dokter yakin menyatakan Ladzan mengidap
williams syndrome.
Masih melansir dari Web MD, anak yang mengalami
williams syndrome memang dikatakan memiliki fitur wajah yang berbeda. Ciri-cirinya memiliki dahi lebar, tulang hidung cenderung rata, mulut lebar, bibir penuh, hingga bentuk dagu kecil.
"Pertama kali dokter kasih tahu setelah 6 bulan. Pertama periksa umur 3 bulan, sama dokter ini disarankan ke dokter jantung. 'Kok sepertinya ada yang enggak normal," cerita ayah dua anak itu.
"Dokter menyuruh kasih ASI, dari usia 2 bulan sudah engak keluar jadi ganti
susu formula, terus ganti susu jantung. Pindah di RS Harapan Kita, 'Coba deh bapaknya ajak', dibilang, 'Tapi mukanya persis kaya bapaknya. Coba deh tanya keluarga ada yang punya riwayat jantung enggak? Alhamdulillah enggak ada, berarti ini anak kena
williams syndrome, terus ditanya ada asuransi enggak?"
Kini, Dede dan Karen hanya bisa berdoa dan menunggu jadwal operasi Ladzan yang diperkirakan pada akhir Agustus atau September nanti. Selain menunggu antrean BPJS, Dede pun mengaku tabungannya sudah mencukupi biaya operasi sang anak.
Dia hanya berharap kesembuhan sang anak dari penyakit
sindrom williams. Pasalnya, setelah operasi selesai dilakukan, sang anak masih harus mendapatkan penanganan lebih lanjut. Seperti terapi jalan yang harus dilakukan demi mengontrol perkembangan kesembuhannya.
Dede berharap sang istri lebih tabah lagi menjalani ujian yang sedang mereka hadapi. Dia berjanji demi keluarga, tak akan pernah lelah banting tulang bekerja demi kebahagiaan anak dan istrinya.
"Ya mungkin ini dahulu Dede diangkat derajatnya dari
cleaning service jadi artis. Dari kita enggak punya penyakit jadi punya penyakit. Ini cobaan dari Allah kita harus tabah menjalaninya dan ikhlas juga. Pokoknya kita selalu bersyukur sama Allah sama yang udah dikasih saat ini. Bersabar dan makin sayang sama keluarga," katanya.
Simak juga doa Joana Alexandra demi kesembuhan anak tercinta dalam tayangan berikut!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/som)