Jakarta -
Saat orang tua kesal dengan anak, mungkin akan ada segala cara untuk memberi anak pelajaran. Bisa dengan lisan (
ucapan) atau hukuman. Bagi Bunda yang suka memberi tahu anak dengan cara lisan tetap lah hati-hati. Ini karena bisa membekas dan parahnya bisa menganggu psikologis anak.
Sebuah studi yang dilakukan di Inggris menemukan, anak-anak dengan ibu yang mudah emosional memiliki risiko yang lebih besar terkena depresi, kegelisahan dan nekat di usia remaja. Para peneliti itu berasal dari University of Bristol, Exeter, Kings's College of London dan Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development.
Mereka menemukan bahwa remaja lebih berisiko terhadap kondisi ini jika ibu mereka impulsif, marah, curiga selama masa kecil mereka. Semakin banyak sifat-sifat negatif yang dimiliki ibu, semakin besar risiko terhadap kesehatan mental anaknya. Dr.Rebecca Pearson, penulis utama bilang ini adalah masalah yang serius, karena kesehatan mental adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia.
dapat menyebabkan anak nekat, depresi dan cemas
"Kita tahu bahwa jika orang tua memiliki masalah kesehatan mental sendiri, anak mereka juga menghadapi risiko yang lebih besar, tetapi kita tahu lebih sedikit tentang peran kepribadian orang tua," tutur Pearson, dikutip dari
Medical Xpress.
Pearson pun mengungkap, semua sifat kepribadian yang tim peneliti nilai terkait dengan kesulitan emosional dan hubungan. Misalnya, jika sang ibu curiga, anaknya mungkin akan kesulitan membangun ikatan emosional yang kuat dengan ibunya. Tentunya ini dapat
memengaruhi perkembangan emosi anak dan hubungannya dengan orang lain.
ilustrasi orang tua dan anak/ / Foto: iStock |
"Kedua, jika ibu rentan terhadap perilaku impulsif, dia mungkin berjuang untuk mempertahankan konsistensi dan anaknya mungkin merasa tidak aman dan tidak memiliki batasan. Ini juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan," ujar Pearson.
Ketiga, jika ibu marah, ini dapat bermanifestasi dalam perilaku yang keras atau bermusuhan terhadap anaknya, terutama selama memberlakukan aturan disiplin.
"Hal ini dapat menyebabkan anak merasa stres dan memiliki masalah mengelola emosi mereka. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan anak nekat, depresi dan cemas," kata Pearson.
Waduh, jangan sampai kita salah mengucap hanya karena merasa marah ya, Bun. Berikut dikutip
Redbook, kumpulan
ucapan orang tua yang dapat mengganggu psikologis anak. Catat ya, Bun.
1. Ada masalah apa sih kamu?
2. Kamu enggak ada bedanya!
3. Bunda tinggal ya kalau nakal.
4. Tinggalkan Bunda sendiri!
5. Kamu nilainya bagus nih, tapi kenapa yang kemarin enggak?
6. Nilai B itu bagus, nilai A tapi lebih bagus.
7. Kamu bikin marah Bunda aja ya!
8. Jangan makan itu, nanti kamu makin gendut.
9. Kamu kok gendut banget sih, Nak?
10. Berhenti menangis sekarang!
11. Malasnya kamu!
12. Kenapa sih Bunda harus beri tahu kamu ratusan kali?
13. Anak sudah besar enggak boleh takut.
14. Jangan kayak anak bayi.
15. Bunda kecewa sama kamu
16. Sama saja ya kamu kelakuannya kayak Ayah.
17. Tiru tuh (nama teman si kecil) jadi anak pintar.
18. Kenapa sih kamu enggak kayak Kakakmu?
19. Kamu yakin bisa melakukan itu?
20. Kamu jangan bodoh dong!
Simak juga cara mengetahui anak tak mau makan melalui video berikut.
(aci/som)