HaiBunda

PARENTING

Ucapan Orang Tua agar Anak Belajar Berbagi Mainan

Maya Sofia   |   HaiBunda

Rabu, 04 Sep 2019 14:31 WIB
Ilustrasi ucapan orang tua agar anak mau berbagi mainan/ Foto: iStock
Jakarta - "Ini punyaku," ujar si kecil seraya merebut kembali mainan miliknya dari sang sepupu. Pemandangan seperti ini pastinya kerap dialami para orang tua yang memiliki balita. Betul enggak, Bun?

Perlu Bunda tahu, balita masih berada dalam fase perkembangan egosentris di mana mereka baru mulai mengenali diri sebagai individu dengan barang-barang mereka sendiri. Balita baru mulai mengeksplorasi apa artinya memiliki sesuatu dan belum cukup memahami gagasan bahwa beberapa barang adalah milik orang lain.

"Itulah sebabnya Anda mendengar mereka berkata 'milikku,'" ujar pendidik anak usia dini, Kotsopoulos, dilansir dari Today's Parent.


Di usia tersebut, sulit bagi anak memahami arti memberi dan menerima. Sebagai contoh kalimat, "Nanti bonekanya akan dikembalikan lagi ya," tidak berarti apa-apa bagi anak usia dua tahun.

Mengajari anak untuk berbagi memang butuh kesabaran. Pertama-tama, Bunda sebagai orang tua bisa menjadi panutan bagi anak. Seperti kita tahu, anak cenderung mempelajari dan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua.

Setelah itu, tanya kepada anak mengenai perasaan mereka. Bunda bisa melontarkan ucapan orang tua seperti, "Apakah kamu takut mainan kamu tidak dikembalikan?"

Kemudian saat Bunda berada dalam situasi di mana anak berebut mainan dengan anak lain, ucapan orang tua yang bisa dikatakan adalah, "Bolehkah Andre meminjam mainan mobil setelah kamu selesai memainkannya." Atau Bunda juga bisa memberikan pilihan seperti, "Kamu ingin meminjamkan mainan mobil merah milikmu atau mobil biru?"

Ilustrasi ucapan orang tua agar anak mau berbagi mainan. (Foto: iStock)

Mengutip Parents, anak-anak tak memahami konsep berbagi hingga mereka berusia lima tahun, Bun. Namun, bukan berarti mereka tak bisa diajari mengenai beberapa aturan dasar berbagi.

Misalnya, ketika si sulung tak ingin berbagi mainan dengan adiknya, Bunda bisa mengatur waktu bermain. Beri tahu kepada keduanya bahwa masing-masing hanya memiliki waktu bermain dengan mainan tersebut selama 10 menit. Setelah kakak selesai bermain, giliran sang adik yang memainkannya.

Cara lainnya, Bunda bisa mengajarkan kepada anak untuk beramal kepada tidak mampu. Ajak anak menyumbang mainan-mainan mereka yang sudah tidak terpakai lagi.

Semoga membantu ya, Bunda. Simak juga tips mengajarkan anak untuk merapikan mainan, dalam video berikut:

(som/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Hesti Purwadinata Bangga Kenakan Busana Bernuansa Tradisional Indonesia di Seoul Korea

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Gaya Berpakaian Djiwa Putri Nadine Chandrawinata Curi Perhatian Netizen, Intip 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Wisuda Neishia Putri Bungsu Dede Yusuf, Lulus Cum Laude dari HI UI

Mom's Life Annisa Karnesyia

15 Tanaman Hias Calathea Terpopuler, Cantik dengan Beragam Warna

Mom's Life Arina Yulistara

21 Cafe di Jakarta Selatan Lengkap dari Outdoor, Rooftop hingga Buka 24 Jam

Mom's Life Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Hesti Purwadinata Bangga Kenakan Busana Bernuansa Tradisional Indonesia di Seoul Korea

15 Tanaman Hias Calathea Terpopuler, Cantik dengan Beragam Warna

Gaya Berpakaian Djiwa Putri Nadine Chandrawinata Curi Perhatian Netizen, Intip 5 Potretnya

21 Cafe di Jakarta Selatan Lengkap dari Outdoor, Rooftop hingga Buka 24 Jam

15 Cara Tumbuhan Melindungi Diri dan Contohnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK