
parenting
Hati-hati, 15 Ucapan Orang Tua Ini Bisa Membuat Anak Terhina
HaiBunda
Jumat, 15 May 2020 14:10 WIB

Bagaimana orang tua berbicara ke anak ternyata mempengaruhi cara anak melihat dirinya serta dunia. Itulah mengapa orang tua harus menjaga ucapannya di depan anak-anak, agar mereka merasa dicintai dan bukan jadi beban orang tuanya.
Psikolog klinis Melanie Greenberg mengatakan, kalau anak berbuat salah, yang perlu Bunda lakukan hanya menyoroti perilakunya, bukan sang anak. Ini memang enggak mudah, tapi tak ada salahnya jika Bunda mulai berlatih lebih hati-hati dalam pemilihan kata saat berbicara pada anak.
Penting juga bagi Bunda untuk menenangkan diri terlebih dahulu dan menarik napas, sebelum berkomunikasi dengan anak. Jangan sampai ucapan kita malah membuat anak merasa terhina, Bunda.
"Rasa malu dan penghinaan menyebabkan ketakutan pada anak-anak. Ketakutan ini tidak hilang ketika mereka dewasa. Hal tersebut menjadi rintangan dalam kehidupan emosional yang sehat dan sulit dihilangkan," kata terapis keluarga Karyl McBride, dilansir Smart Parenting.
Lalu, perkataan seperti apa yang sebaiknya tidak diucapkan orang tua kepada anak-anak? Berikut beberapa contoh, dikutip dari Parent24. Di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga yuk cara Lenna Tan menjelaskan perceraian pada putranya. Dalam video Intimate Interview di bawah ini:
Apakah Bunda harus memberi tahu kamu 100 kali?
Ilustrasi ucapan orang tua yang bisa membuat anak terhina/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Ucapan orang tua yang bisa membuat anak terhina:
1. 'Berhenti menangis, kamu akan baik-baik saja'
Mendengar anak menangis itu serba salah. Kalau diminta berhenti, nanti anak merasa salah menunjukkan emosinya. Daripada meminta anak berhenti menangis, coba katakan: 'Ada apa? Kenapa kamu menangis?', tentu tidak dengan cara kasar atau membentak.
Mendengar ucapan Bunda, anak cenderung lebih cepat untuk mengomunikasikan perasaannya dan memberi tahu masalahnya.
2. 'Bunda sudah melakukan segalanya untukmu'
Orang tua tentu akan melakukan banyak hal untuk anaknya. Tapi kalau Bunda terus-menerus mengingatkan anak-anak tentang hal itu, bisa membuat anak merasa sebagai beban ketimbang dicintai dengan tulus.
Bunda bisa beralih dengan mengatakan, 'Kami melakukan untukmu karena kami mencintaimu, jadi tolong lakukan untuk Bunda dan Ayah'.
3. 'Kamu melakukannya dengan baik, tetapi kamu bisa melakukan yang lebih baik'
Ini sebenarnya pujian. Namun sebaiknya menghindari pujian yang diikuti dengan 'tetapi' karena bisa menghilangkan arti dari pujian. Menggunakan kata 'tetapi' akan membuat anak merasa tidak benar-benar membuat orang tuanya bangga.
Cobalah mengganti pujian dengan mengatakan: 'Kakak/Adik melakukannya dengan baik dan Bunda bangga denganmu. Bunda yakin Kakak/Adik akan terus menjadi lebih baik dan lebih baik'.
4. 'Jangan makan itu nanti kamu jadi gemuk'
Bunda mungkin tanpa disadari pernah mengatakan hal demikian ke anak. Padahal, perkataan seperti ini mengajarkan anak untuk terlalu peduli dengan tubuhnya, dan akan membuat anak-anak mempertanyakan teman sebayanya karena makan hal-hal tertentu. Citra tubuh merupakan hal yang sangat sensitif, sehingga dengan menciptakan kesan ini dari usia yang rentan bisa sangat merusak.
Bunda bisa beralih mengatakan: 'Bunda pikir itu bukan ide yang baik untuk memakannya, karena itu tidak terlalu baik untuk kesehatanmu'.
5. 'Ini bukan masalah besar' atau 'Berhentilah bertingkah seperti bayi'
Ketika kesal, apapun bisa terucap seperti 'Ini bukan masalah besar' atau 'Berhentilah bertingkah seperti bayi'. Perkataan ini hanya membuat anak enggan berbicara secara terbuka kepada orang tuanya.
Cobalah menggantinya dengan mengatakan, 'Ceritakan apa yang kamu rasakan dan mengapa kamu merasa seperti ini'.
6. 'Apakah Bunda harus memberi tahu kamu 100 kali?'
Perkataan ini pada dasarnya memberitahu anak tentang seberapa sering Bunda perlu mengomel. Bunda bisa menggantinya dengan mengatakan, 'Bunda sudah memberi tahumu ini sebelumnya, bisakah Kakak/Adik tolong ..."
Dengan cara ini akan membuat anak-anak merasa harus mematuhinya dan tidak membuat Bunda mengulangi untuk memulai.
7. 'Anak perempuan/laki-laki yang sudah besar tidak melakukan itu'
Ini biasanya terucap saat anak menangis, yang diikuti 'Menangis hanya untuk bayi'. Entah itu menangis, atau apa pun itu, biarkan anak-anak menjadi anak-anak. Jika Bunda tidak menyukainya, jangan pernah menggunakan usia mereka sebagai alasan.
Cobalah katakan: 'Bunda tidak berpikir itu ide yang baik untuk dilakukan'.
Bunda kecewa sama kamu
Ilustrasi ucapan orang tua yang bisa membuat anak terhina/ Foto: Getty Images/skynesher
Ucapan orang tua yang bisa membuat anak terhina:
8. 'Itu hanya untuk anak laki-laki/perempuan'
Dengan membatasi apa yang boleh dan tidak boleh anak lakukan berdasarkan jenis kelamin, bisa memberi tahu ada cara-cara tertentu yang harus dilakukan anak laki-laki, dan cara-cara tertentu yang harus dilakukan anak perempuan. Apabila anak tidak menurut, itu salah.
Sebaliknya, cobalah mengatakan: 'Tidak ada beda sama sekali'.
9. 'Bunda kecewa sama kamu'
Perkataan ini saja bisa sangat melukai lho, Bun. Banyak orang yang tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka mengecewakan keluarganya.
Cobalah mengatakan: 'Bunda tidak senang dengan tindakan kamu. Tolong hindari melakukan itu di masa depan'.
10. 'Sebaiknya lakukan apa yang Bunda katakan atau tidak'
Ini terdengar lebih seperti ancaman ya, Bun. Membuat anak merasa takut untuk mendisiplinkan itu tidak sehat dan biasanya menjadi bumerang. Cukup jelaskan mengapa Bunda ingin anak melakukan sesuatu dan mereka akan cenderung menurut.
Cobalah dengan katakan: "Kamu boleh lakukan itu karena alasan ini'.
11. 'Kami tak mampu membelinya'
Tujuan Bunda mengatakan hal ini tentu agar anak mengerti. Tapi perkataan ini membuat anak-anak sadar, kesulitan keuangan sejak usia muda justru menanamkan rasa takut pada mereka lebih dari apa pun.
Cobalah dengan katakan: 'Bunda tidak bisa membelikanmu ini karena kami menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting'.
12. 'Sudah Bunda bilang...'
Ini menjadi hal terakhir yang ingin didengar siapa pun saat terjadi kesalahan. Bunda mungkin sudah memperingatkan ke anak, tetapi sebaiknya menghibur ketimbang menyalahkannya, agar anak lebih terbuka untuk berbicara di masa depan.
Cobalah mengatakan: 'Bunda ikut sedih mendengar tentang hal ini. Biarkan ini menjadi pelajaran'.
13. 'Bunda berharap kamu bisa lebih dari dia'
Tak ada yang suka dibanding-bandingkan, termasuk anak-anak ketika dibandingkan dengan saudara kandung atau orang lain. Sebaliknya, cobalah dengan tidak membandingkan anak dengan orang lain untuk membujuk anak melakukan sesuatu.
14. 'Itu hanya sedikit kebohongan demi kebaikan'
Begitu anak-anak terbiasa dengan istilah 'sedikif kebohongan demi kebaikan', anak jadi berpikir boleh melakukannya sepanjang waktu.
Bunda bisa menjelaskan, kapan boleh melakukan kebohongan ini untuk bersikap sopan dan tidak menyakiti perasaan seseorang, sebelum batas antara kebohongan dan kebohongan kecil demi kebaikan menjadi kabur bagi anak-anak.
15. 'Kamu masih terlalu kecil untuk memikirkan hal ini'
Perkataan ini bisa mematikan rasa ingin tahu anak. Di masa depan, anak cenderung bertanya dan mencari jawaban dari sumber lain yang mungkin tidak bisa dipercaya.
Bunda sebaiknya mengatakan: 'Bunda tidak siap untuk membahas hal ini denganmu sekarang, tetapi suatu hari kita pasti akan membicarakannya'.
Kalau sudah siap dan merasa anak sudah cukup umur, Bunda. bisa menjawab pertanyaan anak-anak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ucapan Orang Tua agar Anak Belajar Berbagi Mainan

Parenting
Ucapan Spesial Orang Tua untuk Anak di Hari Ulang Tahun

Parenting
Ucapan Orang Tua yang Bisa Menyakiti Hati Anak

Parenting
Jangan Ucapkan "Sana, Masuk Kamar!" saat Marah ke Anak, Ini Bahaya dan Kata Pengganti Terbaik Menurut Pakar

Parenting
7 Tanda Anak Kesepian, Kenali pada Si Kecil agar Ia Tak Lama-lama Bersedih

Parenting
Anak 6 Tahun Bilang Punya Pacar, Bunda Bingung Harus Jawab Apa?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda