Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Yuk, Ajari Anak Nilai dan Niat Puasa Asyura

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Minggu, 08 Sep 2019 17:08 WIB

Puasa tasu'a dan puasa asyura di bulan Muharram ini bertepatan pada 9 dan 10 September besok, Bun.
Ilustrasi ajari anak nilai dan niat puasa asyura/ Foto: iStock
Berpuasa sunah di bulan Muharram memiliki keutamaan tersendiri. Termasuk puasa tasu'a dan puasa asyura. Yuk, Bunda ajari si kecil bagaimana melafalkan niatnya.

Dijelaskan ustaz Adi Hidayat, Lc, MA, dalam tayangan channel YouTube Ceramah Pendek, mengutip hadis Al Bukhori nomor 1379, umat Islam memang disunahkan berpuasa pada bulan-bulan harram.


"Puasa yang sangat dicintai Allah setelah Ramadhan adalah bulan-bulan harram. Dalam Alquran surat 9 ayat 36, yakni bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab," terang Adi.

Adi menambahkan, pada bulan-bulan itu, kita disunahkan memperbanyak amal saleh. Kalau mengerjakan amalan saleh, maka status pahalanya naik. Jika melakukan satu amalan, menurut penjelasannya, banyak amalan lain akan mengikuti.

"Apa amalannya? Puasa. Karena dengan berpuasa, (amalan) yang lain akan ikut. Kalau tidak puasa, jangankan salat sunah, ketinggalan salat fardu (wajib) biasa saja. Tapi karena berpuasa, ketinggalan salat sunnah bisa gelisah."

Pada tahun ini, puasa tasu'a dan puasa asyura (9 dan 10 Muharram) jatuh tepat mulai Senin (9/9/2019) besok. Bagaimana tingkatan pelaksanaan puasa tersebut? Lihat halaman selanjutnya ya, Bun.

Simak juga cara mengenalkan huruf hijaiyah pada si kecil, seperti dalam tayangan berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Pelaksanaan puasa asyura

Ilustrasi ajari anak nilai dan niat puasa asyura/ Foto: iStock

Melansir dari tayangan channel YouTube Yufid TV, disebutkan Ibnul Qoyim dalam Kitab Zadul Ma'ad (2/76) dan diikuti Al-Hafidz dalam Fathul Bari (4/246), pelaksanaan puasa asyura di bulan Muharram ada tiga tingkatan:

1. Tingkatan pertama, melakukan puasa tiga hari yakni tanggal 9 (tasu'a), tanggal 10 (asyura), dan tanggal 11.

Dalil: hadits dari Ibnu Abbas RA secara marfu' yakni lakukan puasa asyura dan jangan sama dengan Yahudi. Karena itu, lakukanlah puasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

2. Tingkatan kedua, puasa dua hari yakni tanggal 9 dan 10 Muharram.

Dalil: hadits dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah bersabda yang artinya, "Jika Muharram tahun depan saya masih hidup, saya akan puasa tanggal 9." (HR. Ahmad, Muslim dan lainnya)

3. Tingkatan ketiga, puasa tanggal 10 Muharram saja.

Dijelaskan, Rasulullah memberikan janji khusus yaitu kaffarah dosa setahun yang telah lewat. Dari Abu Qatadah RA mengatakan, "Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai keistimewaan puasa asyura."

Beliau menjawab, "Puasa asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)


Sementara itu, dipaparkan juga tentang puasa 11 Muharram. Beberapa ulama tidak sepakat dengan pembagian yang disebutkan Ibnul Qoyim dan Ibnu Hajar. Sedangkan untuk tingkatan kedua dan ketiga, mereka sepakat karena berdasarkan hadits shahih atau benar.

Untuk tingkatan pertama yakni puasa selama tiga hari, dimana ada anjuran khusus puasa 11 Muharram, ulama berbeda pendapat karena diragukan kebenaran hadits-nya.

Untuk niat puasa tasu'a dan puasa asyura, cek halaman berikutnya ya.

Niat puasa asyura

Ilustrasi ajari anak nilai dan niat puasa asyura/ Foto: iStock

Nah, setelah menjelaskan keutamaan nilai puasa asyura, Bunda bisa ajari si kecil melafalkan niat puasanya.

1. Niat puasa Asyura:

Arab: َوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu sauma asyuro sunnatal lillahita'ala

Artinya: Saya niat puasa hari Asyura, sunnah karena Allah ta'ala.

2. Niat puasa Tasuʻa:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda