Jakarta -
Saat punya
PR alias pekerjaan rumah, ada anak yang langsung mengerjakannya tapi ada juga yang harus melakukan 'drama' dengan orang tua. Alhasil, orang tua dan anak adu mulut soal PR. Hmm, sebenarnya apa upaya orang tua agar anak rajin mengerjakan PR?
Psikoterapis Debbie Pincus MS LMHC, menjelaskan adu mulut soal PR sebenarnya Bunda dan anak memperebutkan kontrol. Maksudnya, anak berusaha memiliki kontrol yang lebih besar terhadap pilihan hidupnya. Sedangkan, orang tua merasa bertugas mengendalikan segala sesuatu yang berhubungan dengan anak.
"Jadi, Anda berdua berjuang lebih keras dan itu berubah menjadi perang di rumah," kata Pincus mengutip
Empowering Parents.Pincus mengatakan, setelah banyak berbicara ke orang tua, ia melihat anak-anak sekarang memberontak soal PR dengan cara yang kreatif. Misalnya sengaja lupa mengerjakannya, mengerjakan tapi tak menyerahkan PR-nya pada orang tua, mengerjakan asal-asalan, atau tak mau membaca instruksi PR lebih dulu.
"Ketika ini mulai terjadi, orang tua merasa semakin tidak terkendali, sehingga mereka menghukum, mengomel, mengancam, berdebat, mengangkat tangan atau memaksa berlebihan agar anak mengerjakan PR," tambahnya.
Untuk mengurangi drama saat anak mengerjakan PR, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan sebagai cara membuat anak rajin mengerjakan PR-nya.
1. Jadilah pengawas Pincus bilang orang tua juga perlu membatasi diri mereka. Jangan terlalu mengatur anak dalam mengerjakan PR-nya. Jika ada kesalahan sedikit, itu tak masalah. Tapi, kalau anak ogah diberi tahu biarlah dia tahu jawaban yang benar di sekolah. Toh, Bunda dan Ayah sudah mencoba memperingatkan anak.
2. Beri jedaKalau Bunda merasa sudah frustasi dan terlalu reaktif meminta anak mengerjakan PR, kata Pincus, berhentilah sejenak. Luangkan waktu 5 - 10 menit untuk menenangkan diri dan membiarkan anak melakukan hal yang sama. Emosi tinggi justru bisa bikin suasana memburuk.
 ilustrasi cara membuat anak mengerjakan PR/ Foto: iStock |
3. Buat aturan waktu untuk PRTetapkan aturan waktu mengerjakan PR. Beberapa cara menurut Pincus efektif untuk anak-anak, yaitu:
- PR dikerjakan di pada waktu yang sama setiap hari
- Pilih tempat yang pas untuk anak agar dia bisa berkonsentrasi
- Minta anak menyelesaikan PR dan beri tahu bahwa itu adalah salah satu kewajibannya di sekolah
- Sesekali memberi reward atau konsekuensi tak masalah.
4. Jangan paksa anak"Coba jangan terlalu fokus pada PR anak. Fokuslah pada usaha anak mengerjakan PR-nya," ujar Pincus. Jika memang anak menemui kesulitan, bantulah, Bun. Jika perlu berkonsultasi dengan guru untuk memastikan anak tak memiliki masalah dalam
belajar.
5. Biarkan anak membuat pilihan
Beri kesempatan anak menentukan pilihan. Dengan begini, kata Pincus, orang tua melatih anak bertanggung jawab atas perbuatan yang dia lakukan.
"Saya telah melihat banyak anak dengan sengaja melakukan hal yang buruk hanya untuk menunjukkan kepada orang tua, mereka yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Saya juga melihat anak-anak menuruti perintah orang tua agar tidak khawatir, tetapi anak-anak ini tidak pernah belajar berpikir dan membuat pilihan untuk diri sendiri," papar Pincus.
Soal anak mengerjakan PR, psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, mengatakan salah satu cara agar anak semangat dan enggak males-malesan ngerjain PR dengan mendampingi mereka ketika mengerjakan PR. Ketika kita mendampingi anak mengerjakan PR-nya, coba cari kebaikan anak yang bisa dipuji.
"Misal, 'Mama senang deh lihat tulisan kamu rapi dan bagus. Tapi, kita enggak perlu selalu temani
anak mengerjakan PR-nya. Sesekali saja cukup agar anak belajar mandiri," kata Ajeng.
Simak juga tips Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan melatih anak bertanggung jawab di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)