HaiBunda

PARENTING

5 Jenis Terapi untuk Anak Autis

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 16 Sep 2019 11:36 WIB
5 terapi anak autis/ Foto: iStock
Jakarta - Tentu bukan hal yang mudah diterima saat dokter memvonis buah hati mengidap autisme ya, Bun. Namun, bukan pula artinya harus putus asa, karena ada terapi yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan potensi pada anak autisme.

Dijelaskan psikolog Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MPHEd, terapi merupakan perawatan standar yang diberikan pada anak autis untuk mengoptimalkan kemampuannya. Jenis terapinya pun bermacam-macam sesuai kebutuhan si kecil.

"Misalnya terapi untuk sensorik atau wicara itu beda-beda, tergantung kebutuhan anaknya," kata psikolog yang akrab disapa Diana, dikutip dari detikcom.


Diana menambahkan, sebaiknya terapi dilakukan sedini mungkin saat orang tua mengetahui anaknya memiliki gangguan. Sebab, otak anak memiliki perkembangan pesat hingga usia lima tahun. Tak hanya itu, dalam mengikuti terapi harus sampai tuntas ya, Bun. Sebab, jika berhenti di tengah jalan, bisa menurunkan kemampuan sang anak.

5 terapi anak autis/ Foto: instagram

Berikut ini, melansir dari Web MD, lima jenis terapi untuk anak autis, yang bisa membantu optimalkan potensinya.

1. Terapi okupasi

Terapi ini bertujuan mengatur koordinasi motorik halus dan motorik kasar bisa selaras. Dengan terapi ini, anak diharapkan bisa lebih baik dalam tugas sehari-hari, seperti belajar mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, atau memegang garpu dengan benar. Terapi ini bisa melibatkan apa pun yang berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, atau permainan.

2. Terapi berbicara

Terapi ini membantu anak-anak untuk berbicara, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Ini dapat melibatkan keterampilan non-verbal, seperti melakukan kontak mata, bergantian dalam percakapan, dan menggunakan serta memahami gerakan. Mungkin juga mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan diri menggunakan simbol gambar, bahasa isyarat, atau komputer.

3. Kelas keterampilan sosial

Kelas ini bentuknya kelompok atau bisa juga per-individu di rumah, sekolah, atau komunitas. Tujuannya untuk meningkatkan bagaimana seorang anak berinteraksi secara sosial dan membentuk ikatan dengan orang lain. Kegiatan belajar biasanya melalui permainan peran atau latihan, dan dipandu seorang terapis. Meski demikian, peran orang tua juga penting, karena pelatihan orang tua adalah kunci untuk membantu anak meningkatkan keterampilan sosial.

4. Terapi menunggang kuda

Dokter juga menyebutnya hippotherapy. Di sini, anak mengendarai kuda di bawah bimbingan seorang terapis. Berkuda adalah bentuk terapi fisik karena pengendara perlu bereaksi dan menyesuaikan diri dengan pergerakan hewan. Penelitian menunjukkan, terapi ini membantu anak-anak dari usia 5 hingga 16 meningkatkan keterampilan sosial dan berbicara mereka. Ini juga dapat membantu mereka menjadi tidak mudah marah dan hiperaktif.

5. Analisis Perilaku Terapan (ABA)

Applied Behaviour Analysis (ABA), merupakan terapi terstruktur yang fokusnya mengajarkan berbagai keterampilan khusus dan berprilaku positif untuk anak autis. Terapi ini mengajarkan anak soal komunikasi, keterampilan sosial, perawatan pribadi, pekerjaan sekolah, merespons orang, hingga mendeskripsikan sesuatu.

Orang tua dan pengasuh juga akan dilatih, sehingga mereka dapat memberikan umpan balik kepada anak autis dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima ABA lebih awal dan intensif dapat memperoleh manfaat besar.

Ada berbagai jenis ABA, di antaranya:

1. Pelatihan Uji Coba Diskrit (DTT). Ini memecah perilaku yang diinginkan ke dalam langkah paling sederhana.

2. Intervensi Perilaku Intensif Awal (EIBI). Bentuk ABA ini dirancang untuk anak kecil, biasanya usia di bawah lima tahun (balita).

3. Perawatan Respon Penting (PRT). Fokus di sini adalah pada bidang-bidang penting perkembangan anak, seperti manajemen diri dan mengambil alih tanggung jawab dalam situasi sosial.

4. Intervensi Perilaku Verbal (VBI). Bertujuan meningkatkan keterampilan verbal anak.

Simak pula cerita Dian Sastro soal anaknya yang autis ini, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun

Parenting Annisa Karnesyia

Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya

10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir

Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun

Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki

Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK