Jakarta -
"Bun,
ujian tengah semester (UTS) gimana sih?" Mungkin Bunda dapat pertanyaan yang serupa dari si kecil. Tak jarang pula, justru orang tua dihampiri stres jelang ujian sekolah si kecil.
Ya, apalagi kalau anak Bunda baru masuk Sekolah Dasar (SD). Persis kayak anak pertama Bubun nih, awal pekan depan mulai UTS. Ini pertama kalinya si kakak, yang baru kelas 1 SD, menghadapi penilaian tengah semester.
"Kak, Senin besok mulai ujian tengah semester. Jadi, Sabtu libur dulu ya enggak ikut ekskul dan renang," Bubun coba mengingatkan.
Selama ini, kalau si kakak ulangan harian, Bubun sebenarnya enggak pernah memaksa dia belajar dengan membaca buku. Sebisa mungkin di sela waktu luang, Bubun mendikte soal sambil mengulang pelajaran. Suasananya dibuat santai saja, Bun.
Yang terpenting juga, Bubun enggak pernah cemas atau takut si kakak kesulitan mengerjakan soal saat ulangan atau ujian. Seperti diungkapkan psikolog anak dan remaja, Anna Surti Ariani, M.Psi, ada sebagian orang tua menekan anak supaya bisa menyelesaikan ujian dan dapat hasil yang baik.
"Kadang, anak yang mau ujian, orang tua juga ikutan stres. Jadi, melampiaskan pada anak seperti marah-marah, ngomel, atau salah sedikit marah-marah," ujar psikolog yang akran disapa Nina, dikutip dari
detikcom.
Ilustrasi anak belajar hadapi ujian sekolah/ Foto: iStock |
Ia pun menyarankan, sebaiknya orang tua memberi perhatian lebih pada si kecil. Misal, Bunda bisa menyuguhkan makanan atau camilan favoritnya, dan cobalah mengungkapkan kata-kata positif yang memotivasi anak.
Contohnya, Bunda bisa mengatakan, 'Istirahat dahulu supaya besok bisa bangun pagi. Jadi, enggak ngantuk saat ujian.' Atau sebelum tidur, Bunda ajak si kecil berdoa meminta pada Tuhan agar dimudahkan saat mengerjakan soal ujian.
"Sebelum ujian, kita juga bisa membuat simulasi. Kita kasih soal ke anak dan suruh dia mengerjakan dengan batasan waktu. Jadi, anak sudah latihan gimana menghadapi ujian, bukan sekadar tanya jawab lisan saja," tutur Nina.
Tapi ingat, Nina menyarankan agar orang tua tidak menuntut anak harus bisa mengerjakan semua soal ujian. Katanya, hal ini justru akan membuat si kecil cemas dan tidak konsentrasi.
"Setelah ujian, baru bisa dilakukan evaluasi," ucap Nina, seraya mengingatkan untuk menanyakan kendala apa saja yang
dihadapi anak selama ujian.
Jangan lupa, Bun, dampingi anak belajar tanpa marah-marah ya.
He-he-he. Semoga si kecil sukses ujiannya...
Simak juga, Bun, tentang perlukah prasekolah untuk anak, dalam video berikut:
(muf/som)