Jakarta -
Kemampuan menjadi
enterpreneur yang dimiliki Halilintar Anofial Asmid rupanya menurun ke putra pertamanya, Muhammad Attamimi atau karib disapa
Atta Halilintar yang kini jadi
Youtuber Tajir. Agar terlatih jadi
enterpreneur, Atta yang kini berumur 25 tahun dibiarkan orang tuanya berdagang.
Ibunda Atta, Lenggogeni Faruk yang akrab dipanggil Geni mengatakan Atta sudah suka berjualan. Sejak usia 10 tahun, Atta sudah berjualan di sekolahnya, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK). Mulai dari prakarya buatan sendiri sampai kue-kue kecil seperti pop corn dan sandwich buatan sang bunda dijual Atta.
"Saat kelas 5 SD, Atta sudah ikut jualan produk provider Celcom, di mana perusahaan kami jadi salah satu
reseller-nya," tutur Geni dalam bukunya Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team.
Di usia 12 tahun, Atta ikut jualan di counter busana muslim milik orang tuanya di beberapa mal di Jakarta. Diakui Geni, kepiawaian putranya dalam menawarkan dan mempromosikan barang ampuh bikin para customer, terutama ibu-ibu kepincut. Saat berumur 13 tahun, Atta sudah menjalankan bisnis jual beli mobil. Dagangan Atta dijual di depan rumahnya dan di usia belia, Atta sukses meyakinkan pembelinya.
"Banyak kisah lucu yang terjadi salah satunya saat Atta bernegosiasi dan meyakinkan pelanggan via telepon. Saat pelanggan datang, mereka terkejut karena yang dihadapi anak usia 13 tahun, postur tubuhnya kecil, dan belum baligh sehingga suaranya belum lagi besar," papar Geni.
"Hah? Serius yang tadi (telepon) beneran kamu? Saya sangka ibu-ibu atau mbak-mbak deh. Kok kamu bisa sih?" kata Geni menirukan ucapan si pelanggan kala itu.
Kata Geni, itulah salah satu praktik dari pendidikan
24 Hour GenH Schooling. Ya, Atta belajar di sekolah formal sampai SMP, lalu meneruskan ke GenH Schooling. Apa ini?
 Atta Halilintar/ Foto: Noel/detikHOT |
"Sistem pendidikan ala
homeschooling plus, di mana anak-anak menjalani program 24 jam baik di rumah maupun dalam perjalanan yang tidak hanya mengajarkan akademis (ikut pake A, B, C), tapi juga memberi pembinaan jasmani dan rohani yakni akal, nafsu, dan hati," tutur Geni.
Student GenH Schooling, lanjut Geni, juga diarahkan untuk berkarya dan mengembangkan potensi diri sesuai passion dan talenta. Ditambah ilmu pengetahuan dan pengalaman lewat traveling. Dengan dukungan orang tua, Atta sukses menjadi enterpreneur.
Di umur 14 tahun, Atta mencoba membuka booth handphone pertamanya di Carrefour Lebak Bulus. Atta sendiri yang mencari karyawan dan menginterview mereka. Suka duka juga dialami Atta. Mulai dari menghadapi pelanggan yang kagum dan memuji produk dagangan Atta. Atau malah sebaliknya, Atta dikomplain dan si pelanggan marah-marah karena enggak puas dengan produk yang dibeli.
"Semua dihadapi dengan tabah dan jiwa besar. Ini jadi bagian proses pematangan Atta," ujar Geni.
Selain berjualan, sebelum menjadi Youtuber seperti sekarang, Atta juga merintis usaha baru misalnya restoran, penerbitan,
tour operator,
online and community market, serta menjadi
creative webiste director.
Bunda, simak juga pesan
Atta Halilintar soal Youtuber di video berikut.Â
(rdn/rdn)