Jakarta -
Tampaknya penjara tidak membuat artis sensasional
Vanessa Angel jera ya, Bunda. Bahkan, sikapnya seolah semakin menjadi dan tak terkendali.
Terkait sikap Vanessa, meski sudah dicap negatif oleh masyarakat luas, namun tak menunjukkan perubahan positif, psikolog dr.Rose Mini, M.Psi., mencoba menganalisis dari sisi psikologis.
"Saya enggak berani ngomong terlalu detail karena kalau saya mengatakan ada gangguan saya dosa, ya menegakkan itu harus observasi yang dalam," tutur psikolog yang akrab disapa Bunda Romi, saat dihubungi
HaiBunda.
Kata Bunda Romi, banyak kemungkinan dan alasan yang menyebabkan Vanessa berperilaku seperti saat ini. Salah satunya, karena memang gaya hidupnya seperti itu, jadi dia tidak bisa melepaskan dengan mudah. Bisa pula karena sudah terlanjur basah, dia sudah memiliki image negatif di mata masyarakat, jadi dia sengaja meneruskan saja label negatif tersebut.
"Imagenya sudah negatif, sehingga ibaratnya dia tambah aja langsung daripada tanggung-tanggung, jadi dia terus aja mempertahankan gaya hidup kayak gitu, karena bahkan mendongkrak popularitas dia. Misal jadi viral, dikenal orang," terang Bunda Romi.
"Atau bisa juga sebagai balas dendam, karena misalnya ribut dengan ayahnya, ribut bahwa tanpa kamu saya juga bisa begini, rebel," sambungnya.
Vanessa Angel/ Foto: Asep Syaifullah/detikHOT |
Selain itu, tak menutup kemungkinan Vanessa juga merasa kesepian, jadi dia melakukan hal tersebut untuk dapat perhatian. Atau memang faktor lingkungan, karena dia dikelilingi orang-orang dengan gaya hidup sama seperti dia.
"Dan kemudian mengatakan kalau itu enggak apa-apa, ya udah makin menjadi juga gitu lho," lanjutnya.
Kata Bunda Romi, saat seseorang ingin berubah, dia mesti menyadari perilakunya, kemudian memilih untuk berperilaku lain. Melihat
Vanessa, Bunda Romi merasa bahwa memang perilaku seperti ini yang ingin ditampilkan perempuan 27 tahun itu. Karena mungkin ada penghargaan yang ia dapat dari tingkah negatifnya.
"Sebetulnya dia bisa berpikir, bernalar, tapi begitu dia menjadi normal atau kemudian ibaratnya tobat atau apa, itu belum tentu menguntungkan bagi dia, karena mungkin tidak lagi ada yang mencari dia, tidak ada
job," jelasnya.
Meski demikian, Bunda Romi tidak bisa memastikan sebenarnya apa yang diinginkan Vanessa dari perbuatannya. Karena motifnya bisa macam-macam, dan untuk bisa tahu detail, psikolog harus bertemu orangnya langsung untuk melakukan observasi.
"Enggak tahu, kita enggak bisa tahu, tapi yang jelas kalau berkali-kali diulangi, artinya menimbulkan suatu kepuasan bagi dia, bermanfaat untuk dia. Contoh, orang suka berenang, udah tahu basah, karena hobi ya enggak apa-apa, itu kebiasaan," tegasnya.
Lantas, sebenarnya kamu kenapa,
Vanessa Angel?
(yun/muf)