Jakarta -
Orang tua 'zaman now' tak bisa lagi menganggap
pendidikan seks pada anak tabu. Bahkan, pendidikan seks pada anak bisa diberikan sejak mereka bayi, usia 0 - 2 tahun.
Menurut Cory Silverberg, pendidik seks dan penulis
Sex Is A Funny Word: A Book About Bodies, Feelings And You, memberikan pendidikan seks harus dimulai sebelum anak mulai berbicara yakni mulai usia nol bulan sampai dua tahun. Ini artinya, Bunda sudah bisa mengajarkan nama alat kelamin dengan benar dalam kegiatan sehari-hari seperti saat mandi.
"Penis, vulva, vagina, klitoris, bokong, dan puting susu adalah istilah yang harus diketahui setiap balita," kata Silverberg.
Dia bilang, nama-nama organ ini dibutuhkan anak-anak untuk mengkomunikasikan masalah kesehatan atau cedera. Sementara itu, Nadine Thornhill, seorang pendidik seks dan ibu yang berbasis di Toronto, mengatakan, mengajari si kecil mengenal nama alat kelamin mungkin bisa bikin canggung. Tapi, cobalah mengatakannya dengan santai seperti Bunda menyebut lengan atau pergelangan kaki.
Ketika menjelang usia dua tahun, kata Thornhill, Bunda bisa mulai berbicara dengan anak-anak tentang kapan dan di mana perlu mengeksplorasi tubuh mereka. Apabila anak cenderung suka menyentuh
alat kelaminnya, itu sebenarnya sangat normal.
Nah, Bunda bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang anak lakukan. Kemudian, sembari ajarkan dia area pribadinya yang tak boleh disentuh orang lain.
"Anda perlu pelan-pelan, supaya anak tak merasa diperlakukan, tapi justru dibimbing," katanya.
Beberapa waktu lalu, psikolog anak dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Saskhya Aulia Prima, mengatakan mengajari anak pendidikan seks tergantung usia. Hal ini bahkan sudah bisa dimulai sejak anak berusia satu tahun, Bun.
"Dari setahun, anak udah bisa mulai mengerti
body part-nya, kepala yang mana, badan yang mana, jadi memahami anggota tubuh kita sendiri," terang Saskhya.
Ilustrasi pendidikan seks pada anak/ Foto: Thinkstock |
Apabila sudah berusia 2 - 3 tahun, kata Saskhya, anak sudah mulai ngerti banyak omongan orang tua sehingga bisa memberitahu siapa saja yang boleh memegang anak. Meski demikian, Saskhya tidak menampik hal ini kembali lagi pada nilai-nilai keluarga yang dianut. Serta, dia juga paham bahwa kadang orang tua takut membicarakan soal
pendidikan seks karena takut memberikan informasi yang belum waktunya.
Simak juga ciri-ciri anak mabuk laut, di video berikut.
(rdn/rdn)