Jakarta -
Anak-anak bisa saja tahu ketika sedang
haid, akan keluar darah dari perut ibunya. Makanya, si ibu memakai pembalut. Karena penasaran, anak juga bisa melontarkan pertanyaan, 'Kenapa kok Bunda berdarah?'. Sebenarnya, ini bisa jadi kesempatan Bunda memberi pendidikan seks untuk anak balita. Apalagi, pendidikan seksual di Indonesia kadang masih dianggap tabu.Â
Anak-anak umumnya begitu khawatir kalau orang tuanya terluka, apalagi kalau berdarah. Sampai-sampai saat melihat darah menstruasi mengenai pakaian Bunda, si kecil jadi khawatir.
Hana Yasmira, MSi., Parenting Communication Specialist, menjelaskan ketika balita bertanya tentang menstruasi, Bunda bisa mengatakan kalau darah yang terlihat bukan luka dan Bunda tak merasa sakit.
"Menstruasi akan terjadi setiap bulannya. Kamu tidak usah khawatir melihat ini. Ibu tidak apa-apa koq," tulis wanita yang akrab disapa Bunda Hana mencontohkan jawaban untuk anak, mengutip bukunya
Right From the Start (Benar dari Awal).Selain soal darah, Bunda Hana juga mengatakan anak bisa saja bertanya tentang alasan Bunda memakai
pembalut, yang menurut anak-anak mirip popok. Di sini, ada lagi kesempatan orang tua memberi pendidikan seks pada anak. Ketika anak bertanya mengapa Bunda pakai popok, kata Bunda Hana jawablah dengan kalimat,
"Ini bukan pampers. Ini pembalut. Gunanya untuk menahan darah haid agar tidak bocor ke mana-mana."
Selain itu, Bunda bisa mengatakan pembalut hanya dipakai ketika haid, jadi tidak seperti adik bayi yang memaka pampers biar tidak mengompol. Menurut Bunda Hana, memang seorang ibu diharapkan sudah berperan aktif mendiskusikan soal menstruasi ini jauh sebelum siklus menstruasi pertama anak perempuannya datang.
"Jelaskan kepada anak Anda bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan keluarnya darah menstruasi karena tak akan membuatnya sakit. Ini merupakan sesuatu yang normal yang biasa dialami setiap wanita," kata Bunda Hana.
 Pendidikan Seks pada Anak: Mengapa Bunda Berdarah Saat Haid/ Foto: iStock |
Sementara itu, Dr.Hasan El-Qudsy, dosen di UIN Sunan Kalijaga, UMS, UMY, dan IAIN Surakarta, dalam bukunya
Ketika Anak Bertanya tentang Seks menuliskan anak perempuan yang tidak diajari menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh yang normal, bisa merasa sangat malu dan kotor saat pertama menstruasi. Duh, jangan sampai gitu ya, Bun.
"Di sinilah peran seorang ibu yang sangat penting untuk memberi pendidikan yang benar kepada putrinya tentang masalah
haid sesuai dengan ajaran hukum Islam," kata Hasan.
Simak juga tips memilih pembalut yang baik di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)