Jakarta -
Fobia sosial adalah mimpi buruk bagi seorang anak, terutama yang sudah memasuki remaja dewasa (18 - 25 tahun). Penelitian baru menunjukkan bahwa
ayah memiliki peran penting untuk mencegah anak alami fobia sosial. Penelitian ini dipublikasikan di
Journal of Cognitive Therapy and Research.
Para peneliti mensurvei 442 remaja dewasa dan melaporkan gejala kecemasan mereka dan perilaku orang tua mereka. Tim mengembangkan kuesioner khusus untuk para remaja dewasa ini untuk mengeksplorasi tiga kategori perilaku pengasuhan. Mereka juga mengukur tiga jenis gejala kecemasan - kecemasan umum, stres, dan fobia sosial.
Penelitian menunjukkan,
ayah yang mendorong anak-anak mereka untuk bersikap asertif secara sosial dan untuk melangkah keluar dari zona nyaman mereka dapat membantu anak-anak mereka menghindari fobia sosial di masa dewasa muda.
"Studi ini meneliti orang dewasa muda, yang didefinisikan sebagai kelompok yang berusia antara 18 hingga 25 tahun. Pada usia ini, gangguan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang paling umum, terutama untuk wanita," kata Profesor Jennie Hudson, yang mengepalai Pusat Kesehatan Emosional Universitas Macquarie.
Selama ini, menurut Hudson, sebagian besar penelitian tentang peran orang tua hanyalah berfokus pada interaksi anak dengan ibu. Dalam penelitian ini, mereka menunjukkan bahwa ayah memainkan peran penting dalam mendorong anak-anak bersosialisasi dan mengambil risiko yang aman.
Ternyata Ayah Punya Peran Penting Cegah Anak Alami Fobia Sosial/ Foto: Thinkstock |
"Contohnya termasuk mendorong anak Anda untuk membela pendapat atau keyakinan mereka atau mendorong mereka untuk bepergian sendiri. Stereotipe di mana ayah tidak akan membiarkan anak mereka menang dalam permainan kartu atau sepak bola adalah cara klasik lain yang ayah menantang anak-anak mereka," ujar Hudson.
Temuan lain yang menarik dalam penelitian ini adalah bahwa meskipun kedua orang tua menggunakan perilaku pengasuhan seperti itu, hubungan dengan fobia sosial pada anak-anak lebih kuat untuk ayah.
Studi yang dipublikasikan pada bulan September ini,juga menemukan bahwa jika salah satu orang tua terlalu kritis (rejecting parenting behaviours) maka
anak akan lebih cenderung memiliki lebih banyak tanda-tanda kecemasan dan stres umum.
Simak juga panduan memilih mainan anak melalui video berikut:
(aci/som)