
parenting
Duh, Banyak Anak Alami Gangguan Kejiwaaan Gara-gara Main Gadget
HaiBunda
Rabu, 16 Oct 2019 12:45 WIB

Jakarta -
Segera batasi penggunaan gadget pada si kecil ya, Bun. Bila tidak dilakukan, anak bisa kecanduan gadget yang mengakibatkan masalah psikologis.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Provinsi Jawa Barat sampai harus menangani ratusan pasien anak yang kecanduan gadget. Sebabnya pun berbeda, ada yang kecanduan bermain game online, browsing internet, atau menonton video YouTube.
"Tidak hanya spesifik kecanduan game, ada juga karena YouTube," kata Sub spesialis kesehatan jiwa anak dan remaja, dr.Lina Budiyanti, dikutip dari detikcom.
Lina mengatakan, setiap bulan pihaknya menangani 11 hingga 12 pasien anak, dengan rentang usia 7 - 15 tahun. Jumlah ini bertambah setiap tahun dan diduga karena semakin mudahnya akses teknologi internet.
Masalah psikologis bisa terjadi karena fungsi dopamin dalam otak berubah. Dopamin adalah salah satu hormon kebahagiaan yang berpengaruh dalam proses tumbuh kembang anak.
"Seperti kita tahu, rasa senang ditimbulkan oleh neurotransmitter. Dulu kalau mau senang itu lewat olahraga, rekreasi atau interaksi dengan sesama. Kalau sekarang, untuk dapat dopamin, anak-anak bisa bermain gadget," ujar Lina.
"Kalau berlebihan dopamin keluar terus, nanti berubah fungsi. Bisa berdampak masalah psikiatri," sambungnya.
Salah satu perawatan yang dilakukan pada anak kecanduan gadget adalah rehabilitasi dengan pendekatan holistik, dari sisi biologis, sosial, dan psikologis. Namun, penting juga peran orang tua untuk aspek sosial dan psikologis anak.
Sedangkan, menurut Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr.Elly Marliyani, salah satu faktor yang memengaruhi kecanduan gadget adalah perubahan gaya hidup. Terutama di kalangan anak dan remaja.
"Di sinilah pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua. Ini jadi perhatian kita semua," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, psikolog anak dan remaja dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Vera Itabiliana mengatakan, godaan bermain gadget memang banyak dan semuanya beraneka ragam. Sebagai orang tua, baiknya kita fokus untuk berkomitmen dalam menentukan batas waktu dan aktivitas anak main gadget.
"Jadi misal 15 menit, habis itu sudah ya, gadgetnya mama simpan lagi," ujar Vera.
Sementara itu, program manajer Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr.Fiona Bull mengatakan membatasi anak bermain gadget bisa meningkatkan aktivitas fisik dan kualitas tidur. Efeknya juga dirasakan saat si anak tumbuh dewasa, Bun.
"Efeknya akan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan membantu mencegah obesitas pada anak dan penyakit lainnya saat dia dewasa," terang Bull, dilansir laman WHO.
Bicara tentang gadget, simak cara membuat anak mau tinggalkan gadgetnya di video berikut:
(ank/rdn)
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Provinsi Jawa Barat sampai harus menangani ratusan pasien anak yang kecanduan gadget. Sebabnya pun berbeda, ada yang kecanduan bermain game online, browsing internet, atau menonton video YouTube.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lina mengatakan, setiap bulan pihaknya menangani 11 hingga 12 pasien anak, dengan rentang usia 7 - 15 tahun. Jumlah ini bertambah setiap tahun dan diduga karena semakin mudahnya akses teknologi internet.
Masalah psikologis bisa terjadi karena fungsi dopamin dalam otak berubah. Dopamin adalah salah satu hormon kebahagiaan yang berpengaruh dalam proses tumbuh kembang anak.
"Seperti kita tahu, rasa senang ditimbulkan oleh neurotransmitter. Dulu kalau mau senang itu lewat olahraga, rekreasi atau interaksi dengan sesama. Kalau sekarang, untuk dapat dopamin, anak-anak bisa bermain gadget," ujar Lina.
"Kalau berlebihan dopamin keluar terus, nanti berubah fungsi. Bisa berdampak masalah psikiatri," sambungnya.
Salah satu perawatan yang dilakukan pada anak kecanduan gadget adalah rehabilitasi dengan pendekatan holistik, dari sisi biologis, sosial, dan psikologis. Namun, penting juga peran orang tua untuk aspek sosial dan psikologis anak.
![]() |
Sedangkan, menurut Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr.Elly Marliyani, salah satu faktor yang memengaruhi kecanduan gadget adalah perubahan gaya hidup. Terutama di kalangan anak dan remaja.
"Di sinilah pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua. Ini jadi perhatian kita semua," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, psikolog anak dan remaja dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Vera Itabiliana mengatakan, godaan bermain gadget memang banyak dan semuanya beraneka ragam. Sebagai orang tua, baiknya kita fokus untuk berkomitmen dalam menentukan batas waktu dan aktivitas anak main gadget.
"Jadi misal 15 menit, habis itu sudah ya, gadgetnya mama simpan lagi," ujar Vera.
Sementara itu, program manajer Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr.Fiona Bull mengatakan membatasi anak bermain gadget bisa meningkatkan aktivitas fisik dan kualitas tidur. Efeknya juga dirasakan saat si anak tumbuh dewasa, Bun.
"Efeknya akan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan membantu mencegah obesitas pada anak dan penyakit lainnya saat dia dewasa," terang Bull, dilansir laman WHO.
Bicara tentang gadget, simak cara membuat anak mau tinggalkan gadgetnya di video berikut:
(ank/rdn)
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
3 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget, Ternyata Pengaruhi Harapan Hidup

Parenting
Tragis! Remaja 18 Tahun Meninggal karena Bikin Video TikTok

Parenting
Tanda-tanda Anak Kecanduan Gadget

Parenting
Cerita Melanie Putria Soal Anaknya yang Sempat Takut Main di Luar Rumah

Parenting
Cerita Mona Ratuliu Soal Aturan Pemakaian Gadget Anak-anaknya


10 Foto