Jakarta -
Bayi baru lahir biasanya meninggalkan petunjuk tentang kondisi kesehatan mereka lewat feses, Bunda. Itu sebabnya, orang tua mesti paham terkait bagaimana sebenarnya feses yang normal pada bayi, seperti warna, konsistensi, bahkan frekuensinya.
Diungkapkan profesor pediatri di University of Missouri, yang juga direktur medis pediatri di Children's Mercy Hospitals and Clinics di Kansas City, Kenneth Wible, MD, bayi baru lahir akan banyak mengeluarkan kotoran dalam sehari. Meski demikian, tentunya frekuensi buang air besar antara anak satu dengan lainnya bervariasi.
"Bayi ASI umumnya lebih sering pup, dengan jumlah feses yang sedikit, daripada bayi yang diberi susu formula. Tetapi lima hingga enam kali per hari adalah sangat normal," tutur Wible, dilansir
Web MD."Beberapa anak bahkan akan mencapai tujuh atau delapan kali sehari," sambungnya.
Kata Wible, kadang orang tua mungkin khawatir ketika mengetahui frekuensi buang air besar bayi tiba-tiba menurun. Tapi, khususnya untuk bayi ASI ini adalah hal umum, Bunda, karena itu artinya kotoran semakin padat. Selama anak makan dengan baik dan berat badannya bertambah, berarti tidak ada gangguan di pencernaan.
 Foto: thinkstock |
Dikutip dari
Todays Parent, anak di rentang usia satu sampai dua bulan, sistem pencernaannya tidak menyerap nutrisi seefektif orang dewasa. Asupan makanan yang masih berupa susu pun bertindak sebagai pencahar alami, yang menyebabkan dia jadi lebih sering mengeluarkan kotoran dengan tekstur lebih berair.
Namun, jangan khawatir Bunda, ini normal karena saat sistem pencernaannya sudah semakin matang, maka fesesnya pun akan jadi lebih mudah diprediksi waktunya dan tidak terlalu berair.
Selain itu, kotoran bayi yang mengonsumsi ASI biasanya berwarna kuning dan kumuh, sedikit berair, dan terkadang berbuih. Ketika sistem pencernaan bayi mulai menyerap nutrisi dengan lebih efektif, feses menjadi lebih padat dan kurang berair.
Sedangkan kotoran bayi yang mengonsumsi susu formula biasanya pucat, dan warnanya lebih terang, serta lebih padat dari kotoran bayi yang minum ASI.
Kotoran
bayi ASI pun cenderung mengeluarkan aroma manis atau tidak terlalu menyengat, berbeda dengan kotoran bayi dengan susu formula memiliki aroma yang lebih menyebat. Frekuensi buang air besar bayi ASI pun lebih sering daripada bayi yang minum susu formula.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)