Jakarta -
Seorang pekerja seni sekaligus ibu dari enam anak, Jen Flint membagikan sebuah cerita singkat diÂ
media sosial Facebook-nya. Cerita ini bermula ketika ia sedang di kolam renang.
Dilansir
Bored Panda, Flint melihat seorangÂ
ibu dan anak perempuannya yang masih kecil masuk ke area sekitar kolam renang. Mereka mengenakan pakaian renang yang sangat bagus.
Sang ibu dengan rambut yang diikat sempurna. Tapi anehnya, bukannya berenang dia malah berbicara ditelepon selama beberapa menit. Sementara itu, anaknya berdiri, menunggu untuk bisa masuk ke kolam renang.
"Ibu itu menyebarkan mainan kolam renang dan sunscreen di atas handuk. Lalu, setelah menemukan angle dan cahaya yang tepat, ibu itu menarik tripodnya dan mengambil beberapa swafoto dengan putrinya," tulis Flint.
Setelah berfoto, ibu tersebut mengizinkan anaknya untuk bermain. Si kecil berjalan-jalan dan berenang selama beberapa menit. Sedangkan, ibunya sibuk berbincang lewat telepon.
 Ilustrasi ibu berenang bersama anak/ Foto: iStock |
Anak itu meminta ibunya untuk ikut berenang. Tapi, sang ibu malah mengabaikannya. Setelah 10 menit ibu tersebut mengakhiri teleponnya, mengumpulkan sunscreen yang tidak pernah ia gunakan, dan mainan yang tidak pernah menyentuh air. Kemudian dia dan anaknya meninggalkan kolam renang.
"Saya membayangkan foto yang dia ambil diedit dengan sempurna dan diunggah di media sosial dengan caption 'waktunya berenang dengan putriku'," tambah Flint.
Flint khawatir, unggahan ibu ini di media sosial akan berdampak pada ibu lain. Dia membayangkan nantinya, unggahan ibu tersebut di media sosial akan dianggap sebagai 'ibu sempurna' karena dapat menghabiskan waktu dengan bermain bersama anaknya. Padahal itu sama sekali tidak dilakukannya.
"Apa yang kita lihat di media sosial tidak selalu nyata. Terkadang dan seringnya ini betul-betul disiapkan," kata Flint.
Sebagai seorang ibu, Bunda pasti ingin memberikan segalanya untuk anak. Termasuk ingin menjadi 'ibu sempurna' bagi anak. Sehingga, ketika melihat ibu lain di media sosial, Bunda jadi merasa gagal dan bersalah.
"Tuntutan jadi ibu sempurna makin tinggi dengan maraknya era media sosial. Memang sering kali rumput tetangga terlihat lebih hijau," kata dr Reisa Broto Asmoro.
Reisa mengatakan, untuk menyikapi ini, jadikan media sosial sebagai sarana untuk menginspirasi. Tenang saja, enggak perlu membandingkan Bunda dengan ibu lainnya karena enggak ada skor untuk jadi ibu.
Tetap semangat mengasuh dan membesarkan anak-anak ya, Bun. Setiap orang punya cara masing-masing untuk
mengurus anak.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)