HaiBunda

PARENTING

Alfin Lestaluhu Meninggal Akibat Encephalitis, Waspada Gejala pada Anak

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 01 Nov 2019 17:33 WIB
Ilustrasi anak demam gejala encephalitis/ Foto: iStock
Jakarta - Dunia sepak bola Tanah Air baru saja kehilangan salah satu punggawa terbaik, Alfin Farhan Lestaluhu. Pemain Tim Nasional U-16 Indonesia ini diketahui mengidap encephalitis.

Alfin mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019), sekira pukul 22.11 WIB. Dokter memastikan, pemain asal Maluku ini mengidap encephalitis (infeksi otak) dan hipoalbuminemia. Duka pun sangat dirasakan keluarga besar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Keluarga besar PSSI mendoakan yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Kita sangat kehilangan. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destira, dilansir situs resmi PSSI.


Dikutip dari Health Line, encephalitis merupakan peradangan otak yang disebabkan virus. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini disebabkan bakteri atau jamur.

Selain orang lanjut usia, penyakit encephalitis juga bisa menyerang anak-anak usia di bawah satu tahun, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah. Virus yang bisa menyebabkan encephalitis pada anak antara lain virus cacar air, campak, dan rubella.

Untuk itu, Bunda harus waspada. Sebaiknya kenali gejala encephalitis yang bisa menyerang pada anak. Berikut seperti dilansir Kids Health:

Gejala pada kasus ringan encephalitis biasanya meliputi:

- Demam
- Sakit kepala
- Nafsu makan buruk
- Kehilangan energi
- Rasa sakit yang umum

Ilustrasi anak demam gejala encephalitis/ Foto: iStock
Kasus encephalitis serius dapat menyebabkan:

- Demam tinggi
- Sakit kepala parah
- Mual dan muntah
- Leher kaku
- Kebingungan
- Perubahan kepribadian
- Kejang (kejang)
- Masalah bicara atau mendengar
- Halusinasi
- Hilang ingatan
- Kantuk
- Koma

Lebih sulit menemukan beberapa gejala tersebut pada bayi. Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai termasuk:

- Muntah
- Benjolan lunak (fontanel)
- Tangisan tidak berhenti atau yang tampak lebih buruk saat bayi digendong
- Tubuh kaku

Karena encephalitis bisa terjadi selama atau setelah penyakit umum yang disebabkan virus, gejala ini bisa terlihat sebelum penyakit encephalitis terjadi. Namun seringkali, penyakit ini muncul tanpa peringatan.

Baiknya, kalau Bunda mendapati anak demam tinggi, terutama pernah mengidap penyakit seperti campak, gondong, atau cacar air, atau dalam masa pemulihan, segera periksa ke dokter.


Bunda, simak juga cara tepat menangani anak demam, dalam video berikut:

(muf/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK