HaiBunda

PARENTING

Kebangetan! Pria Lempari TK di Bekasi Pakai Batu, Sebabnya Sepele

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 15 Nov 2019 09:37 WIB
Kebangetan! Pria Lempari TK di Bekasi Pakai Batu, Sebabnya Sepele (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta - Suasana sekolah, apalagi TK yang isinya anak-anak umur 5 - 7 tahun memang riuh. Tapi, seorang pria di Bekasi sengaja melempar baru ke Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Raihan Islamic School, Cibarusah, Bekasi. Sebab, dia merasa terganggu.

Pria 38 tahun bernama Jaya itu melempari TK dengan batu dua kali pada Rabu (13/11/2019). Karena insiden itu, kegiatan anak-anak yang bernyanyi sempat terhenti. Pihak TK pun melaporkan kejadian ini ke polisi.

"(Sekolah) sedang aktivitas proses belajar anak siswa-siswi TK Islam dengan kegiatan bernyanyi. Kemudian saksi melihat pelaku datang mendekati TKP langsung melempar batu sebanyak 2 kali," ujar Kapolsek Cibarusah AKP Sukarman dalam keterangannya, Kamis (14/11/2019).


Untungnya, lemparan batu Jaya mengenai pagar. Para guru sempat menegur dan menanyakan alasan aksi pelemparan batu itu. Pelaku berkilah melakukan itu karena istirahatnya terganggu.

"Pelaku mengatakan (kepada guru) 'berisik, mengganggu orang istirahat!' sambil kembali mengambil batu dan hendak melempar kembali," ujar Sukarman.

Para guru TK itu kemudian melaporkan aksi pelaku ke ketua RT setempat. Setelah itu, para guru membuat laporan ke Polsek Cibarusah. Polisi telah mendatangi rumah pelaku, tapi pelaku tidak berada di tempat. Sejumlah saksi juga telah diperiksa.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pelemparan batu ini. Pelaku terancam dijerat Pasal 335 ayat 1 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Dipastikan, tak ada korban dalam kejadian ini.

Ilustrasi anak TK/ Foto: iStock
Hanya saja, kata Sukarman para murid sempat ketakutan. Untungnya, mereka segera diajak masuk kelas oleh gurunya. Dilaporkan, bakal dilakukan mediasi antara pelaku dan pihak TK.

Kejadian seperti ini bukan tak mungkin membuat anak trauma. Ya, kejadian mengerikan bisa membekas di benak anak, Bun. Dilansir Child Mind, ada beberapa reaksi yang bisa mengurangi risiko anak mengalami trauma, antara lain.

- Memeluk anak atau mengatakan padanya bahwa semua akan baik-baik saja. Ini akan membuat mereka merasa aman.
- Jangan bereaksi berlebih. Usahakan orang dewasa tetap tenang karena anak akan ikut panik, enggak nyaman, bahkan menangis bila melihat orang dewasa panik
- Jelaskan ke anak apa yang terjadi dengan tetap memastikan semuanya sedang atau sudah ditangani
- Akui perasaan anak dan ajak dia untuk relaks. Misalnya dengan mengajak dia menarik napas panjang.

Simak juga perjalanan sekolah Reisa Broto Asmoro di video berikut.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Intip 5 Potret Nasha Anaya Putri Pasha 'Ungu' dan Okie Jadi Finalis Gadis Sampul

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Viral Harga Beras Bantuan Rp60.000/Kg, Kementan Angkat Bicara

Mom's Life Amira Salsabila

Namira Adjani Ikuti Jejak Sang Bunda Alya Rohali, S2 Hukum & Raih Six Star Finisher

Mom's Life Amira Salsabila

1991 Nama Bayi Sansekerta Kuno, Unik, Indah untuk Anak Laki-laki dan Perempuan Beserta Artinya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Minum Suplemen Kalsium saat Hamil Tak Bisa Cegah Preeklamsia? Ini Hasil Studi Terbaru

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Permintaan Maaf Bupati Aceh Selatan usai Umrah Tanpa Izin di Tengah Bencana

Ini Tema Natal Nasional 2025 dan Ide Sub Tema untuk Perayaannya

Intip 5 Potret Nasha Anaya Putri Pasha 'Ungu' dan Okie Jadi Finalis Gadis Sampul

Pentingnya ASI saat Bencana: Cara Aman Menyusui di Situasi Darurat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK