
parenting
Pendidikan Seks yang Tepat untuk Anak Pra Remaja, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 23 Jun 2022 21:10 WIB

Seperti yang Bunda tahu, pendidikan seks kerap menjadi hal yang tabu dibicarakan di masyarakat. Namun sejatinya, pendidikan seks ini sangat lah penting untuk diajarkan pada anak sejak dini, Bunda.
Apalagi, jika anak-anak sudah memasuki usia pra remaja yakni usia 10-15 tahun. Di usia ini, anak-anak sudah mengenal perilaku seksual dan suka lawan jenis.
Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks di usia pra remaja. Bukan sebatas pengenalan organ reproduksi dan kesehatannya saja, Bunda.
Tidak perlu Bunda mengajak anak ke pakar atau profesional, Bunda dan Ayah bisa mengajarkannya dari rumah. Menurut psikolog anak Monica Sulistiawati, di usia pra remaja, anak diharapkan sudah memahami ciri-ciri pubertas.
Sebagai orang tua, kita perlu memaparkan secara detail tentang pubertas. Namun, perlu ada pendekatan yang baik lantaran ketika anak nanti sudah remaja, mereka akan lebih mendengarkan teman-temannya.
![]() |
Jika anak sudah mulai curhat tentang perasaannya pada orang lain, jangan langsung dinasihati. Monica menyarankan untuk tetap mendengarkan anak.
"Jadi kalau misalnya mereka mulai ngomong, 'Bunda kayaknya aku mulai tertarik sama teman aku, rambutnya panjang'. Kita langsung, 'Siapa tuh namanya? Kamu belajar dulu ya yang benar!' Kalau begitu, dijamin anak enggak akan cerita lagi," ujar Monica saat ditemui di kawasan Tebet, beberapa waktu lalu.
"Ya, karena tadi, gengsinya kegedean. Jadi, anak merasa Bunda enggak senang bila dicurhati akhirnya memilih cerita dengan temannya,"Â imbuhnya.
Selanjutnya, anak harus mengenal dan menghargai individu lain dan lawan jenis. Jangan lupa ajarkan anak tentang bagaimana pacaran yang sehat dan risiko dari perilaku seksual.
Kenapa anak diajarkan pacaran yang sehat? Sebab zaman sekarang, kita mau mencegah anak kita pacaran itu kemungkinan berhasilnya mungkin sekitar 10 - 20 persen, kata Monica.
Selanjutnya, anak juga harus paham apa itu tanda-tanda pubertas seperti mimpi basah dan menstruasi. Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video tentang kiat edukasi seks anak sejak dini:
MENJELASKAN MENSTRUASI DAN MIMPI BASAH
ilustrasi bunda dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ihor Bulyhin
Di usia pra remaja, orang tua perlu memberi pemahaman pada anak tentang tanda-tanda pubertas seperti menstruasi dan mimpi basah, Bunda. Ya, normalnya anak perempuan akan mendapatkan menstruasi pertama mereka di antara usia 10-15 tahun. Namun, ada juga yang mendapatkannya di usia 12 tahun.
Ada beberapa petunjuk jika mereka akan mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya. Biasanya, gadis remaja akan menstruasi sekitar dua tahun setelah payudaranya mulai berkembang. Tanda lain adalah munculnya cairan keputihan, semacam lendir yang bisa dilihat dan dirasakan dalam pakaian dalamnya.
Katakan pada mereka, agar tidak perlu panik jika bulan selanjutnya tidak mendapatkan menstruasi. Sebab, menstruasi kedua akan datang sekitar 6 bulan atau 1 tahun setelah menstruasi pertamanya.
"Anak perempuan mungkin bertanya-tanya seperti apa menstruasinya, berapa lama, dan bagaimana ia bisa menjaga dirinya sendiri setiap bulan. Biarkan dia tahu bahwa mengajukan pertanyaan seperti itu tidak apa-apa," ungkap dokter anak Cara Natterson, MD, dikutip dari WebMD.
Mulai saja dengan pengetahuan paling dasar, Bunda. Warna darah yang keluar mungkin akan berwarna merah, coklat, bahkan kehitaman. Sehingga mereka harus mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali.
Nah, bagaimana dengan mimpi basah? Apa perlu Bunda yang menjelaskan? Untuk memberi pemahaman tentang mimpi basah, bagian ini Ayah yang bertugas di sini. Mengenai ini, seperti yang telah dibahas di atas, orang tua perlu menjadi sumber informasi dan tempat diskusi anak tentang pendidikan seks.
Metode yang baik untuk mendiskusikannya yakni menggunakan topik yang lebih mudah dimengerti seperti halnya bau badan dan deodoran, atau rambut berlebih dan mencukur terkait topik mimpi basah dan seks.
Jika percakapan ternyata terlalu berat untuk Bunda dan juga anak, berikan mereka buku pubertas untuk dibaca. Pastikan juga mereka membacanya dan membicarakannya nanti.
Yang terpenting, beritahukan pada anak laki-laki bahwa mimpi basah adalah hal normal, umum, dan tidak berarti bahwa seseorang menyimpang secara seksual. Tidak perlu merasa bersalah, malu atau berdosa karena mimpi basah karena kebanyakan anak laki-laki mengalaminya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Kesalahan Orang Tua saat Membicarakan Seks pada Anak

Parenting
Jangan Biasakan Anak Ganti Baju di Depan Umum, Ini Alasannya Bunda

Parenting
Edukasi Seks ke Anak, Bolehkah Pakai Istilah "Burung"? Ini Kata Psikolog

Parenting
Cara Tepat Berikan Edukasi Seks pada Anak Sesuai Umur

Parenting
Ingat Bun, Bicara Seks pada Anak Bukan Lagi Hal Tabu


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda