Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Pilu Bocah 2 Tahun Main Pasir di Makam Orang Tuanya

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 31 Dec 2019 12:11 WIB

Umur anak ini memang baru 2 tahun. Tapi, seakan dia tahu betapa merindunya dirinya pada mendiang ayah dan ibunya yang meninggal dua bulan lalu.
Kisah Pilu Bocah 2 Tahun Main Pasir di Makam Orang Tuanya/ Foto: iStock
Jakarta - Kisah pilu datang dari seorang bocah berumur 2 tahun. Anak lelaki bernama Arfan itu baru saja kehilangan kedua orang tuanya dua bulan lalu dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.

Meski belum mengerti benar bahwa orang tuanya meninggalkan dia selama-lamanya, si kecil Arfan seakan punya rindu mendalam pada mendiang orang tuanya. Disampaikan paman Arfan Nur Azuan Shamsudin, suatu sore dia mengajak Arfan ke makam orang tuanya.



"Bagai anak yang melepas rindu pada orang tuanya yang sudah tiada, Arfan bermain pasir yang ada di area pemakaman orang tuanya. Bahagia sekali, riang. Padahal, di area rumahnya juga ada area berpasir tapi dia tak pernah bermain di situ," kata Nur kepada mStar.

Menurut Nur, Arfan sangat bahagia seperti dia tengah bermain dan melepas rindu pada mendiang orang tuanya. Bahkan, lanjut Nur, sebelum sampai makam orang tuanya Arfan sudah memanggil-manggil sang ibu dengan sebutan bu, bu, bu.

Saat diajak pulang, Arfan juga tak mau. Seperti dirinya masih mau bertemu dan bermain dengan orang tuanya. Setelah dibujuk berkali-kali, baru Arfan mau diajak pulang, Bun. Hiks.

"Saya sedih melihatnya. Selama 10 menit dia enggak mau beranjak dari area pemakaman. Meski pilu hati ini, akhirnya saya ajak saja Arfan pulang," tambah Nur.

Kisah Pilu Bocah 2 Tahun Main Pasir di Makam Orang TuanyaKisah Pilu Bocah 2 Tahun Main Pasir di Makam Orang Tuanya/ Foto: mStar
Konselor duka Alan D. Wolfelt, Ph.D.mengatakan seorang balita bahkan bayi bisa merasakan duka ketika ditinggal meninggal orang tercinta, terutama ayah atau ibunya. Meski kenyataannya, enggak sedikit orang dewasa yang menganggap balita belum mengerti apa-apa.

Untuk menghadapi balita yang berduka, tetap berikan dampingan pada mereka. Kemudian, beri penjelasan sesimpel mungkin jika ayah atau ibunya meninggal dunia. Lalu, tunjukkan bahwa berduka sah-sah saja dan pastikan anak tetap menjalani kesehariannya meski sudah tak ada orang tuanya.



"Tetap penuhi kebutuhan dasar anak. Manfaatkan kedekatan anak dengan orang terdekat di keluarga supaya anak tetap merasa nyaman dan aman meski kini orang tuanya sudah tak ada," kata Wolfelt mengutip Grief Words.

Ciri tali pusar bayi yang terinfeksi bisa disimak di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda