Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak 13 Tahun Alami Radang Otak Gara-gara Belajar Tanpa Henti

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jan 2020 08:40 WIB

Bocah 13 tahun ini harus dirawat di rumah sakit setelah terkena inflamasi otak yang parah. Penyebabnya karena tak berhenti belajar mengerjakan tugas sekolah.
Ilustrasi anak sakit/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Sejak kecil memang kita harus membiasakan anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah ya, Bunda. Tapi jangan sampai seperti bocah 13 tahun asal China ini.

Anak 13 tahun asal kota Hengyang, Provinsi Hunan, China harus dilarikan ke rumah sakit setelah terkena inflamasi otak atau pembengkakan otak parah. Penyebabnya karena dia tidak henti belajar. Demikian dikutip dari World of Buzz.


Anak yang tidak diketahui identitasnya ini begadang untuk menyelesaikan delapan set kertas ujian tanpa istirahat. Setiap hari dia tidak tidur karena tertekan dengan ujian akhir yang akan dihadapinya.

Bocah itu ditemukan orang tuanya pagi hari. Mereka mengatakan putranya itu bertingkah aneh dan terus berteriak, "Chong, datanglah, makan ayam,", padahal tidak ada seorang pun di sana.

Orang tua anak itu khawatir dan merasa ada yang salah dengan sang putra. Mereka lalu membawanya ke rumah sakit dan dokter mendiagnosisnya dengan anti-NMDA receptor encephalitis yang parah.

Harvard Health menjelaskan bahwa ini adalah sejenis peradangan otak (salah satu penyakit autoimun) yang terjadi ketika tubuh secara tak terduga menghasilkan antibodi yang salah dan menyerang otak yang sehat. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi.

Ilustrasi anak belajarIlustrasi anak belajar/ Foto: iStock

Sebuah studi baru menemukan kemungkinan stres bisa menyebabkan penyakit autoimun. Seseorang yang didiagnosis penyakit ini akan mengalami gejala demam, kelelahan, dan delusi atau halusinasi.

Memaksa anak untuk terus dan belajar sampai mengorbankan jam istirahat memang enggak disarankan, Bunda. Menurut Dr.Gavin Morgan dari British Psychological Society, waktu istirahat sebaiknya digunakan untuk anak main, bukannya mengerjakan tugas.


"Manfaat bermain untuk anak-anak sangat penting dan bagian dari perkembangan ini tidak boleh dirampas dalam bentuk hukuman, tindakan buruk, atau mengerjakan tugas yang belum selesai," kata Morgan, dikutip dari Independent.

Morgan mengatakan jika bermain meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional. Selain itu bisa menciptakan hubungan kuat antara teman sebaya, keluarga, dan komunitas yang lebih luas.

Ketika orang tua terlalu fokus dengan kinerja dan prestasi anak, ini bisa menimbulkan rasa takut, Bun. Tingkat stres menghindari pekerjaan rumah, bisa menghambat rasa ingin tahu, dan membuat anak sering berbohong.

Simak juga manfaat anak bermain di playground umum, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda