Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dinas Luar Kota, Apa yang Perlu Disiapkan Bunda Saat Tinggalkan Anak?

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 14 Jan 2020 17:00 WIB

Ada pekerjaan yang mengharuskan Bunda pergi ke luar kota atau negeri selama beberapa hari? Jangan galau. Semua bisa teratasi dengan persiapan yang tepat ya.
Ilustrasi ibu dinas luar kota/ Foto: iStock
Jakarta - Bagi ibu bekerja, tugas dan pekerjaan juga harus menjadi hal yang diutamakan. Bukan tidak mungkin ada business trip atau dinas ke luar kota/negeri yang juga akan dilakukan. Kondisi ini pun seringkali membuat galau, ya.

Selain harus benar-benar siap mental meninggalkan anak untuk sementara waktu, cibiran dari orang di sekitar pun kadang harus dihadapi oleh para ibu. Kadang-kadang ada juga penolakan dari anak yang membuat ibu bekerja semakin stres.


Oleh sebab itu, persiapan yang tepat pun penting dilakukan supaya pekerjaan tetap bisa dilakukan tanpa mengesampingkan kebutuhan anak. Salah satu trik pentingnya adalah jujur dan tidak membohongi anak tentang ke mana Bunda akan pergi. Sampaikan rencana Bunda untuk pergi bekerja di luar kota pada anak, yang caranya bergantung pada usia dan temperamen anak.

Menurut psikolog sekaligus pendiri The Center for Well-Being di Los Angeles, Stephanie Mihalas, PhD, pada anak usia prasekolah dan usia sekolah, akan lebih baik jika Bunda menyampaikan rencana tersebut dalam hitungan hari sebelum pergi, supaya kecemasan anak tidak terjadi terlalu lama.

Ilustrasi ibu bekerjaIlustrasi ibu bekerja/ Foto: thinkstock
Dilansir Parents, memberi informasi secara detail juga penting. Misalnya ke mana Bunda akan pergi, apa yang akan dilakukan selama di sana, bagaimana anak dapat menghubungi dan kapan Bunda akan pulang kembali. Gunakan cara kreatif, misalnya dengan membuat tanda dengan spidol warna-warni di kalender sehingga anak bisa lebih paham rentang waktu kepergian Bunda.

Selain itu, pastikan anak dititipkan pada orang yang benar-benar terpercaya ya, Bun. Hal ini tak cuma menjamin pemenuhan semua kebutuhan anak, tetapi juga membuat Bunda tetap tenang bekerja. Siapapun yang akan membantu mengasuh anak, misalnya kakek neneknya atau orang lain, jelaskan secara rinci tentang aktivitas harian anak.

"Ini akan membantu menjaga konsistensi aktivitas anak, supaya anak tetap nyaman dan tidak merasa ada perubahan besar meskipun ditinggalkan oleh ibunya," imbuh psikolog klinis pediatrik di Children's Mercy Hospitals and Clinics, Rochelle Harris, PhD.

Saat tiba waktunya pergi, hindari 'menghilang' secara diam-diam tanpa sepengetahuan anak, Bun. Ini justru akan membuatnya sakit hati dan semakin sulit melepaskan Bunda. Biarkan anak menyampaikan salam perpisahan, berikan pelukan supaya ia lebih tenang.

Tetap berkomunikasi selama jauh dengan anak juga bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan emosinya. Manfaatkan teknologi yang ada, misalnya dengan rutin video call, Bun.



Nah, momen yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah saat Bunda pulang. Dikutip dari What to Expect, pastikan saat sudah di rumah Bunda tinggalkan dulu sejenak aktivitas pribadi, termasuk membereskan koper. Habiskan dulu waktu, meskipun hanya beberapa menit, dengan memberi perhatian penuh pada anak. Tanyakan bagaimana aktivitasnya selama ditinggal pergi dan dengarkan ceritanya dengan saksama, ya.

Bagaimana, Bun, sudah siap untuk melakukan business trip?

Simak pengalaman mistis dr.Reisa di ruang mayat dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda