Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Adakah Dampak Psikologi pada Anak yang Ditinggal Ibu Bekerja? Simak Penjelasannya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Selasa, 06 Feb 2024 09:50 WIB

Dampak psikologis ibu bekerja
Dampak psikologis ibu bekerja/ Foto: Getty Images/Satoshi-K
Daftar Isi

Pilihan bekerja sambil mengasuh anak mungkin menjadi langkah berat untuk sebagian orang. Ada sebagian bunda yang memutuskan untuk tetap bekerja atau berkarier karena kebutuhan rumah tangga.

Kondisi ini membuatnya tak bisa memilih fokus mengurus anak-anaknya. Perasaan bersalah pada anak terdesak akan kebutuhan lain yang harus tetap terpenuhi. Namun, adakah perubahan psikologi pada anak-anak yang dibesarkan oleh ibu pekerja?

Menurut penelitian, para ibu yang memilih bekerja full time memang menghabiskan lebih sedikit waktu bersama anak-anak. Pengasuhan anak seringkali berbeda dengan para bunda yang sepanjang hari bersama anak-anaknya.

Pengaruh ibu bekerja dan hubungannya dengan anak

Ibu yang bekerja memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga dan masyarakat. Selain memberikan kontribusi finansial bagi keluarga, keberadaan ibu yang bekerja juga bisa menjadi contoh yang kuat bagi anak-anak dalam membangun kemandirian, mengejar impian, dan mengejar kesuksesan di luar rumah tangga.

Melalui berbagai studi penelitian, peran ganda Bunda ibu bekerja memiliki dampak kecil terhadap perilaku anak. Termasuk pada prestasi akademis dalam jangka pendek, dan justru memiliki manfaat jangka panjang bagi Si Kecil. 

Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2018 menemukan bahwa anak perempuan yang dibesarkan oleh ibu bekerja cenderung akan bekerja saat dewasa dan memiliki pendapatan yang lebih tinggi.

Penelitian Amy Hsin dari Queens College-City University of New York dan Christina Felfe dari Universitas St. Gallen di Swiss bekerja untuk meneliti pengaruh ibu bekerja pada psikologi anak.

Hasilnya, meski banyak waktu tersita untuk bekerja, para working mom cenderung menukar kuantitas waktu dengan waktu yang berkualitas bersama Si Kecil.

Setiap minggunya, rata-rata anak yang ibunya bekerja akan menghabiskan waktu 3,2 jam untuk melakukan aktivitas yang tidak terstruktur. Ini merupakan aktivitas yang tidak memerlukan interaksi aktif antara anak dan ibunya. 

Dampak psikologi pada anak ketika ditinggal ibu bekerja

Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian anak dengan ibu yang bekerja, merasa kurang perhatian. Terkadang, hal itu memengaruhi aktivitas dan tumbuh kembangnya. Beberapa anak juga merasa terabaikan oleh Bunda yang memiliki pekerjaan.

Namun, ada juga dampak positif yang dirasakan anak-anak yang diasuh Bunda bekerja. Selain itu, anak-anak terinspirasi oleh Bunda yang bekerja.

Saat ini, banyak perusahaan memiliki sumber daya yang bertujuan memberdayakan perempuan dan keluarga mereka untuk berkembang. Tahun 1950, hanya sepertiga wanita yang bekerja, namun saat ini, jumlah tersebut telah meningkat dua kali lipat menjadi hampir 60 persen. Dan ketika anak-anak dari generasi pertama perempuan yang bekerja merefleksikan karier mereka sendiri, mereka membuktikan bahwa tumbuh dengan ibu yang bekerja di luar rumah dapat memberikan lebih banyak keuntungan daripada kerugian.

Ini mencerminkan perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, di mana perempuan semakin terlibat dalam pasar tenaga kerja dan mengambil peran yang lebih aktif dalam mendukung ekonomi keluarga. Munculnya pengakuan bahwa kehadiran ibu yang bekerja dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan anak, seperti menanamkan nilai-nilai independensi, kemandirian, dan ambisi, telah mengubah pandangan masyarakat terhadap peran perempuan di tempat kerja dan di rumah.

Ibu yang bekerja memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk perilaku dan sikap anak laki-laki mereka. Anak laki-laki yang dibesarkan oleh Bunda yang bekerja sering kali menunjukkan sikap yang lebih berempati dan dukungan terhadap kesetaraan gender. Mereka dapat belajar dari Bunda tentang pentingnya kemandirian, kerja keras, dan penghargaan terhadap kontribusi perempuan di dunia kerja maupun di rumah tangga.

Ketika memasuki dunia kerja sendiri, anak laki-laki yang dibesarkan oleh ibu yang bekerja cenderung lebih mendukung perempuan di lingkungan kerja, mempromosikan kesetaraan gender, dan lebih peka terhadap kebutuhan perempuan dalam mencapai kesuksesan. Mereka juga mungkin lebih cenderung untuk menciptakan lingkungan rumah yang mendukung dan mendorong anak perempuan untuk mengejar impian dan meraih prestasi.

Peran ibu yang bekerja tidak hanya memberikan kontribusi langsung terhadap ekonomi keluarga, tetapi juga membentuk pandangan dan sikap anak-anak terhadap gender, pekerjaan, dan kesetaraan dalam masyarakat.

Dampak positif anak yang dititipkan di daycare oleh ibu bekerja

Anak-anak yang dibesarkan oleh ibu yang bekerja juga cenderung mengalami berbagai manfaat dalam tumbuh kembangnya, seperti pengembangan keterampilan sosial, berbicara, dan kontrol motorik halus lebih awal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya Si Kecil lebih banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosial di tempat penitipan anak atau daycare pada usia dini, Bunda

Saat di tempat penitipan anak, Si Kecil memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak lain dan pengasuhnya, peluang ini dapat membantu Si Kecil untuk memperluas keterampilan sosial mereka. Si Kecil juga terlibat dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang perkembangan bahasa dan keterampilan motorik halus, seperti permainan, bercerita, dan aktivitas seni.

Selain itu, anak-anak yang berada di daycare biasanya terbiasa dengan rutinitas harian yang terstruktur, yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kontrol diri dan adaptasi. Semua ini secara keseluruhan membantu mempercepat perkembangan Si Kecil, memberi mereka keunggulan yang kuat dalam memasuki fase perkembangan selanjutnya.

Meskipun ada beberapa penyesuaian yang diperlukan bagi Si Kecil yang memulai pengalaman daycare pada usia dini, manfaat jangka panjangnya dalam tumbuh kembangnya juga signifikan, Bunda.

Demikian ulasan tentang dampak psikologi pada anak yang ditinggal ibu bekerja. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda