menyusui
Panduan Memakai Pompa ASI Elektrik, Ibu Baru Perlu Tahu
Senin, 13 Jan 2020 20:20 WIB
Jakarta -
Ada banyak alasan para ibu memompa payudara untuk menjaga stok ASI perah. Terlebih bagi ibu baru yang pertama kali melahirkan dan menyusui bayinya.
Dikatakan dr.Elizabeth Yohmi, Sp.A, IBCLC, memerah ASI dengan tangan bisa memberi kenyamanan pada payudara. Yakni kulit payudara Bunda akan lebih nyaman saat bersentuhan langsung dengan kulit tangan, dibandingkan dengan pompa ASI yang berbahan plastik.
"Memerah ASI dengan tangan bisa memberi kenyamanan pada payudara, juga membantu bayi menyusu, menjaga pasokan ASI, dan mempertahankan ASI jika si bayi belum bisa menyusu," kata Yohmi, dikutip dari detikcom.
Dokter yang praktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta, ini juga mengatakan, memerah ASI dengan tangan juga mencegah kulit payudara mengalami iritasi atau lecet. Jika ingin mengandalkan pompa elektrik, Yohmi mengingatkan agar Bunda antisipasi listrik padam sewaktu-waktu.
Sekadar Bunda tahu, dikutip dari situs Australian Breastfeeding Association, penggunaan pompa ASI elektrik memang tidak sama dengan bayi mengisap payudara langsung. Mungkin memompa butuh waktu lebih lama daripada menyusui langsung.
Meski begitu, sebagian Bunda merasa perlu memompa payudara dengan berbagai alasan. Terutama kalau Bunda bekerja dan lama meninggalkan bayi di rumah. Berikut alasan lainnya:
- Bayi tidak bisa menyusu langsung di payudara karena prematur atau masalah lain dalam mengisap.
- Bayi di rumah sakit dan karena alasan medis, Bunda tidak bisa menemani ataupun menyusui langsung.
- Bunda mungkin sering bolak-balik ke rumah sakit dan meninggalkan bayi di rumah.
- Bisa juga karena Bunda ingin menambah persediaan ASIP, sehingga memilih pakai pompa elektrik.
Bagi ibu baru, enggak perlu khawatir kalau produksi ASI masih sedikit di awal menyusui. Ini normal karena perut bayi baru lahir hanya membutuhkan sedikit ASI yakni sekitar satu sendok. Bayi prematur bahkan membutuhkan ASI lebih sedikit dari itu.
Meski menggunakan pompa ASI elektrik, Bunda juga disarankan meluangkan waktu untuk menyusui langsung. Idealnya, bayi menyusu langsung antara 8 - 10 kali dalam 24 jam. Karena semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara, semakin banyak ASI yang akan diproduksi.
Jadi, persediaan ASI akan tergantung pada seberapa sering Bunda menyusui dan seberapa baik payudara dikosongkan. Yang perlu Bunda ingat, bayi mungkin butuh waktu untuk belajar menyusui dengan baik.
"Pasokan ASI dan respons terhadap proses menyusui bervariasi antara satu ibu dengan yang lain. Jadi, Anda mungkin harus mencoba waktu menyusui yang berbeda untuk menemukan pola yang cocok," demikian dipaparkan dalam ulasan di situs Australian Breastfeeding Association.
Nah, kalau Bunda ingin tetap menyusui sekaligus memompa payudara, berikut tips menggunakan pompa ASI elektrik. Ibu baru perlu tahu nih.
1. Pasang alat pompa elektrik yang sudah dibersihkan dan ikuti instruksi pemakaian. Atur pompa ke pengaturan hisap terendah. Saat memasangkan cup payudara, pastikan puting berada di tengah dan cup tersebut benar-benar menyentuh kulit sehingga menghentikan udara masuk.
2. Kalau puting terasa sakit, berhentilah memompa dan periksa apakah puting masih berada di tengah. Lalu lanjutkan memompa dengan isapan terendah. Setelah nyaman menggunakan pompa, Bunda bisa meningkatkan pengaturan isapan sesuai kenyamanan.
3. Saat memompa, jaga alat tetap tegak agar ASI tidak masuk ke dalam tabung. Kalau ASI masuk ke dalam tabung, hentikan pompa dan bilas tabung dengan air.
4. Jangan menggunakan pompa saat pipa basah, terutama di pompa tempat pipa terhubung ke bagian dalam pompa. Ini bisa menarik uap air ke pompa dan menyebabkan kerusakan. Setelah memompa, pisahkan alat dan biarkan semua bagian mengering.
5. Sebagian Bunda mungkin mengalami produksi ASI menurun setelah memompa beberapa minggu. Inilah salah satu sebab kenapa bayi juga harus tetap menyusu langsung di payudara. Dengan begitu, produksi ASI akan segera meningkat lagi.
Setelah sekitar satu minggu, barulah Bunda mulai memompa lagi seperti sebelumnya. Akan sangat membantu kalau setiap sesi Bunda memerah dengan tangan selama beberapa menit. Ini akan membantu mengosongkan payudara dan meningkatkan suplai ASI.
Bunda, kalau merasa produksi ASI berkurang bahkan menurun drastis setelah menggunakan pompa ASI elektrik, sebaiknya konsultasi dengan pakar laktasi agar masalah segera teratasi.
Bunda, simak juga tips menyusui dari dr.Reisa Broto Asmoro, dalam video berikut:
(muf/som)
Dikatakan dr.Elizabeth Yohmi, Sp.A, IBCLC, memerah ASI dengan tangan bisa memberi kenyamanan pada payudara. Yakni kulit payudara Bunda akan lebih nyaman saat bersentuhan langsung dengan kulit tangan, dibandingkan dengan pompa ASI yang berbahan plastik.
"Memerah ASI dengan tangan bisa memberi kenyamanan pada payudara, juga membantu bayi menyusu, menjaga pasokan ASI, dan mempertahankan ASI jika si bayi belum bisa menyusu," kata Yohmi, dikutip dari detikcom.
Dokter yang praktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta, ini juga mengatakan, memerah ASI dengan tangan juga mencegah kulit payudara mengalami iritasi atau lecet. Jika ingin mengandalkan pompa elektrik, Yohmi mengingatkan agar Bunda antisipasi listrik padam sewaktu-waktu.
Sekadar Bunda tahu, dikutip dari situs Australian Breastfeeding Association, penggunaan pompa ASI elektrik memang tidak sama dengan bayi mengisap payudara langsung. Mungkin memompa butuh waktu lebih lama daripada menyusui langsung.
![]() |
Meski begitu, sebagian Bunda merasa perlu memompa payudara dengan berbagai alasan. Terutama kalau Bunda bekerja dan lama meninggalkan bayi di rumah. Berikut alasan lainnya:
- Bayi tidak bisa menyusu langsung di payudara karena prematur atau masalah lain dalam mengisap.
- Bayi di rumah sakit dan karena alasan medis, Bunda tidak bisa menemani ataupun menyusui langsung.
- Bunda mungkin sering bolak-balik ke rumah sakit dan meninggalkan bayi di rumah.
- Bisa juga karena Bunda ingin menambah persediaan ASIP, sehingga memilih pakai pompa elektrik.
Bagi ibu baru, enggak perlu khawatir kalau produksi ASI masih sedikit di awal menyusui. Ini normal karena perut bayi baru lahir hanya membutuhkan sedikit ASI yakni sekitar satu sendok. Bayi prematur bahkan membutuhkan ASI lebih sedikit dari itu.
Meski menggunakan pompa ASI elektrik, Bunda juga disarankan meluangkan waktu untuk menyusui langsung. Idealnya, bayi menyusu langsung antara 8 - 10 kali dalam 24 jam. Karena semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara, semakin banyak ASI yang akan diproduksi.
Jadi, persediaan ASI akan tergantung pada seberapa sering Bunda menyusui dan seberapa baik payudara dikosongkan. Yang perlu Bunda ingat, bayi mungkin butuh waktu untuk belajar menyusui dengan baik.
"Pasokan ASI dan respons terhadap proses menyusui bervariasi antara satu ibu dengan yang lain. Jadi, Anda mungkin harus mencoba waktu menyusui yang berbeda untuk menemukan pola yang cocok," demikian dipaparkan dalam ulasan di situs Australian Breastfeeding Association.
![]() |
1. Pasang alat pompa elektrik yang sudah dibersihkan dan ikuti instruksi pemakaian. Atur pompa ke pengaturan hisap terendah. Saat memasangkan cup payudara, pastikan puting berada di tengah dan cup tersebut benar-benar menyentuh kulit sehingga menghentikan udara masuk.
2. Kalau puting terasa sakit, berhentilah memompa dan periksa apakah puting masih berada di tengah. Lalu lanjutkan memompa dengan isapan terendah. Setelah nyaman menggunakan pompa, Bunda bisa meningkatkan pengaturan isapan sesuai kenyamanan.
3. Saat memompa, jaga alat tetap tegak agar ASI tidak masuk ke dalam tabung. Kalau ASI masuk ke dalam tabung, hentikan pompa dan bilas tabung dengan air.
4. Jangan menggunakan pompa saat pipa basah, terutama di pompa tempat pipa terhubung ke bagian dalam pompa. Ini bisa menarik uap air ke pompa dan menyebabkan kerusakan. Setelah memompa, pisahkan alat dan biarkan semua bagian mengering.
5. Sebagian Bunda mungkin mengalami produksi ASI menurun setelah memompa beberapa minggu. Inilah salah satu sebab kenapa bayi juga harus tetap menyusu langsung di payudara. Dengan begitu, produksi ASI akan segera meningkat lagi.
Setelah sekitar satu minggu, barulah Bunda mulai memompa lagi seperti sebelumnya. Akan sangat membantu kalau setiap sesi Bunda memerah dengan tangan selama beberapa menit. Ini akan membantu mengosongkan payudara dan meningkatkan suplai ASI.
Bunda, kalau merasa produksi ASI berkurang bahkan menurun drastis setelah menggunakan pompa ASI elektrik, sebaiknya konsultasi dengan pakar laktasi agar masalah segera teratasi.
Bunda, simak juga tips menyusui dari dr.Reisa Broto Asmoro, dalam video berikut:
(muf/som)