HaiBunda

PARENTING

Bunda, Cek Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 26 Jan 2020 17:10 WIB
Ilustrasi Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Anak/ Foto: iStock
Jakarta - Anemia Defisiensi Besi (ADB) identik dengan ibu hamil. Meski begitu, anak-anak bisa juga mengalaminya, Bunda. Seperti apa gejala dan penganganannya?

Dikatakan dr.Meta Hanindita, Sp.A, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, anemia defisiensi besi adalah keadaan anemia atau kurangnya sel darah merah (kandungan hemoglobin) di dalam darah yang disebabkan kekurangan zat besi. Meta menjelaskan, zat besi berfungsi untuk perkembangan sistem saraf.


"Kekurangan zat besi bisa memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan kekebalan tubuh anak," ujar Meta dalam bukunya Mommyclopedia Panduan Lengkap Merawat Batita.


Gejala anemia defisiensi besi sangat berbeda, Bunda. Secara umum, anak terlihat pucat, lemas, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, anak juga mudah terkena infeksi.

Penyebab kekurangan zat besi adalah asupan zat besi dari makanan tidak mencukupi, atau minum susu murni berlebih (terlalu sering), adanya infeksi berulang, dan obesitas.

Ilustrasi anak anemia defisiensi besi (ADB)/ Foto: iStock
Gejala lainnya adalah susah makan, napas cepat dan tidak normal, dan masalah perilaku. Anemia defisiensi besi bisa di skrining melalui tes darah di usia anak 9 bulan dan 12 bulan.

Untuk penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan akan meminta pemeriksaan darah. Bunda perlu tahu, ada anak yang berisiko kena anemia defisiensi besi. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini anak yang berisiko:

1. Bayi lahir prematur atau punya bobot lahir rendah.
2. Minum susu sapi atau kambing sebelum berusia 1 tahun.
3. Punya kondisi kesehatan tertentu seperti infeksi kronis atau diet ketat.
4. Anak yang kegemukan atau obesitas.
5. Anak yang tidak makan cukup makanan kaya zat besi.

Untuk mencegah anemia defisiensi besi (ADB), Bunda disarankan memberi bayi suplemen besi mulai usia 4 bulan bila bayi lahir penuh bulan. Bila bayi lahir prematur, beri suplemen besi mulai usia dua minggu.

Jangan lupa beri anak makanan kaya zat besi. Bunda juga jangan berlebihan memberi susu pada anak. Di usia 1 sampai 5 tahun, anak jangan diberi susu lebih dari 710 ml per hari.

Untuk mempercepat penyerapan zat besi dalam menu harian, beri anak asupan vitamin C. Makanan yang kaya akan vitamin C misalnya jeruk, melon, strawberry, paprika, tomat, dan sayuran berdaun hijau.

Untuk itu bunda perlu memastikan asupan zat besi si kecil. Lalu, jangan lupa pantau terus pertumbuhan dan perkembangan anak. Bila anak terlihat mengalami beberapa gejala ADB, segera cek ke dokter.


Bunda, simak juga tips mencegah obesitas pada anak, dalam video berikut:

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

Sudah Punya 11 Anak, Bunda Ini Umumkan Kehamilan Ke-12 dan Jadi Sorotan Netizen

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

5 Fakta Menarik tentang Sekuel KPop Demon Hunters 2029

3 Resep Sarapan Anti-inflamasi yang Bisa Mengurangi Peradangan, Cuma 10 Menit!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK