Jakarta -
Anemia Defisiensi Besi (ADB) identik dengan ibu hamil. Meski begitu, anak-anak bisa juga mengalaminya, Bunda. Seperti apa gejala dan penganganannya?
Dikatakan dr.Meta Hanindita, Sp.A, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, anemia defisiensi besi adalah keadaan anemia atau kurangnya sel darah merah (kandungan hemoglobin) di dalam darah yang disebabkan
kekurangan zat besi. Meta menjelaskan, zat besi berfungsi untuk perkembangan sistem saraf.
"Kekurangan zat besi bisa memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan kekebalan tubuh anak," ujar Meta dalam bukunya
Mommyclopedia Panduan Lengkap Merawat Batita.
Gejala anemia defisiensi besi sangat berbeda, Bunda. Secara umum, anak terlihat pucat, lemas, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, anak juga mudah terkena infeksi.
Penyebab kekurangan zat besi adalah asupan zat besi dari makanan tidak mencukupi, atau minum susu murni berlebih (terlalu sering), adanya infeksi berulang, dan obesitas.
Ilustrasi anak anemia defisiensi besi (ADB)/ Foto: iStock |
Gejala lainnya adalah susah makan, napas cepat dan tidak normal, dan masalah perilaku. Anemia defisiensi besi bisa di skrining melalui tes darah di usia anak 9 bulan dan 12 bulan.
Untuk penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan akan meminta pemeriksaan darah. Bunda perlu tahu, ada anak yang berisiko kena anemia defisiensi besi. Dikutip dari
Mayo Clinic, berikut ini anak yang berisiko:
1. Bayi lahir prematur atau punya bobot lahir rendah.
2. Minum susu sapi atau kambing sebelum berusia 1 tahun.
3. Punya kondisi kesehatan tertentu seperti infeksi kronis atau diet ketat.
4. Anak yang kegemukan atau obesitas.
5. Anak yang tidak makan cukup makanan kaya zat besi.
Untuk mencegah anemia defisiensi besi (ADB), Bunda disarankan memberi bayi suplemen besi mulai usia 4 bulan bila bayi lahir penuh bulan. Bila bayi lahir prematur, beri suplemen besi mulai usia dua minggu.
Jangan lupa beri anak makanan kaya zat besi. Bunda juga jangan berlebihan memberi susu pada anak. Di usia 1 sampai 5 tahun, anak jangan diberi susu lebih dari 710 ml per hari.
Untuk mempercepat penyerapan zat besi dalam menu harian, beri anak asupan vitamin C. Makanan yang kaya akan vitamin C misalnya jeruk, melon, strawberry, paprika, tomat, dan sayuran berdaun hijau.
Untuk itu bunda perlu memastikan asupan zat besi si kecil. Lalu, jangan lupa pantau terus pertumbuhan dan
perkembangan anak. Bila anak terlihat mengalami beberapa gejala ADB, segera cek ke dokter.
Bunda, simak juga tips mencegah obesitas pada anak, dalam video berikut:
(muf/muf)