Jakarta -
Kasus Corona atau COVID-19 pada anak mulai dikaitkan dengan penyakit Kawasaki. Di Inggris telah dilaporkan adanya kasus infeksi COVID-19 pada anak-anak yang gejalanya mirip penyakit Kawasaki.
Para dokter spesialis anak di Inggris telah memperingatkan bahwa angka ini memang kecil, namun semakin meningkat pada anak-anak yang sakit dengan sindrom langka dan dapat dikaitkan dengan virus Corona. Beberapa waktu lalu, Pediatric Intensive Care Society UK (PICS) melaporkan tentang kenaikan kecil dalam jumlah kasus anak yang sakit kritis, beberapa dinyatakan positif COVID-19.
"Ada tumpang tindih dari sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki atipikal dengan parameter darah," demikian pernyataan PCIS, dikutip dari
CNN, Rabu (6/5/2020).
Lalu apakah sebenarnya penyakit Kawasaki?
Penyakit atau sindrom Kawasaki adalah penyakit langka pada anak-anak yang menyebabkan dinding pembuluh darah di tubuh menjadi meradang. Menurut National Health Service (NHS) Inggris, kondisi tersebut dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening mukokutan.
Kondisi ini terutama memengaruhi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Meskipun dapat juga memengaruhi anak-anak dari segala usia.
"Untungnya penyakit seperti Kawasaki sangat jarang sebagai komplikasi serius terkait COVID-19. Tetapi penting bagi dokter untuk mengetahui adanya potensi yang muncul sehingga dapat menangani anak-anak dengan cepat," kata direktur klinis nasional NHS untuk anak-anak dan remaja, Profesor Simon Kenny.
Dilansir
Health, gejala penyakit Kawasaki mirip dengan sakit umum yang menyerang anak. Terkadang dokter salah mendiagnosis atau tidak mengenali gejala-gejala ini.
Menurut Michael Portman, MD, dokter jantung anak spesialis penyakit Kawasaki di Seattle Children's Hospital, anak-anak dengan penyakit ini mengalami demam, ruam, mata merah, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bengkak di tangan dan kaki.
"Mereka juga bisa mengalami bibir pecah-pecah dan merah, akhirnya terjadi pembengkakan. Selain itu, ujung-ujung jari akan mengelupas," ujar Portman.
 Terbaru Gejala Penyakit Kawasaki pada Anak Dikaitkan Corona, Ini Kata Ahli/ Foto: iStock |
Hingga kini tak ada yang tahu penyebab penyakit Kawasaki. Tapi, para ilmuwan tidak percaya jika penyakit ini ditularkan. Demikian mengutip
Mayo Clinic.
Sejumlah teori menghubungkan penyakit ini dengan bakteri, virus, atau faktor lingkungan, tetapi tidak ada yang terbukti. Faktor genetik mungkin bisa membuat anak rentan terkena penyakit Kawasaki.
Dalam rilis
Royal College of Paediatrics and Child Health, dokter anak Inggris telah menerbitkan definisi kerja dari sindrom inflamasi yang memengaruhi anak-anak dan dikaitkan dengan COVID-19.
Definisi itu meliputi, seorang anak mengalami demam persisten, peradangan dan disfungsi tunggal atau multi-organ dengan tambahan lain. Anak-anak itu mungkin memenuhi kriteria lengkap atau sebagian dari penyakit Kawasaki.
Lalu definisi lain adalah pengecualian penyebab mikroba lain dan pengujian PCR SARS-CoV-2 mungkin positif atau negatif. Dari definisi ini, dikeluarkan pendekatan manajemen klinis untuk menangani pasien tersebut.
Di Indonesia sendiri, anak pedangdut
Selvy Kitty menjadi salah satu di antaranya. Belum genap setahun, Abizard Kevin Suseno pernah divonis
demam Kawasaki.
"Iya kena demam Kawasaki. Tanda-tanda mata merah, lidah dan bibir memerah, demam sudah lima hari enggak turun-turun, sampai 40 derajat pas itu sudah masuk UGD," terang Selvy.
Namun untungnya, saat Abidzar divonis terkena demam Kawasaki belum merebak virus COVID-19 ya, Bun. Jadi bisa dipastikan bukan bagian dari Corona.
Simak juga fakta dan data seputar Corona, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rap)