Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Balita Alami Penyakit Langka Kawasaki, Bibir Menghitam hingga Mata Merah

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 23 Sep 2022 21:27 WIB

Ilustrasi Kaki Bayi
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Tanpa disadari, penyakit langka benar-benar ada di sekitar kita. Meski kasusnya sangat jarang ditemukan, penyakit ini bisa saja mengintai Si Kecil.

Kisah seorang Bunda yang anaknya mengidap Kawasaki disease belum lama ini viral di media sosial. Ia membagikan kisahnya dalam merawat sang buah hati.

Kisah tersebut dibagikan oleh akun TikTok @yumnarafania. HaiBunda telah mengontak Bunda Elsa dan diizinkan untuk membagikan kisah adik Yumna.

Bunda Elsa bercerita, putrinya yang berusia 2 tahun 5 bulan mendadak mengalami demam setiap dini hari. Hal itu dialami oleh Yumna selama tiga hari. Ia pun dibawa ke dokter dan didiagnosa positif typhus.

Akan tetapi, kondisinya tak kunjung membaik. Yumna juga mengalami berbagai gejala lain seperti bibir yang menghitam hingga mata merah, Bunda.

"Selama dirawat semalaman anak saya rewel hingga pagi masih nangis terus dan panasnya turun hanya jika diberikan obat penurun panas saja. Mulai muncul bibir kering, pecah pecah memerah, mata juga ikut memerah, dan muncul ruam telapak tangan, kaki, serta punggung," papar Bunda Elsa kepada HaiBunda belum lama ini.

Demam yang tak kunjung sembuh disertai dengan gejala lain membuat dokter memiliki kecurigaan adanya penyakit lain. Dokter kemudian meminta agar dilakukan pemeriksaan lab tambahan, beserta rontgen, dan rekam jantung.

"Dokter anak tersebut menduga anak saya terkena penyakit Kawasaki disease atau radang pembuluh darah. Hasilnya positif," ungkap Bunda Elsa.

"Prosesnya 1 minggu, awal mula demam 3 September dan tanggal 9 diinfokan suspect Kawasaki hingga tanggal 10 keluar hasil positif. Sebelum demam anak saya masih aktif seperti anak balita pada umumnya, tidak ada kecurigaan dan tidak ada gejala apapun," imbuhnya.

Saat ini Yumna tengah menjalani perawatan intensif. Ia sudah keluar dari rumah sakit sejak 14 September lalu dan melakukan rawat jalan.

Bunda Elsa mengatakan, sang anak harus mengonsumsi sejumlah obat khusus. Baca di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang serba-serbi imunisasi PCV untuk anak:

[Gambas:Video Haibunda]



YUMNA JALANI PERAWATAN KAWASAKI DISEASE

Baby leg fingers. Shallow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.

Ilustrasi/ Foto: iStock

Bunda Elsa dan suaminya fokus merawat putri mereka, Yumna, usai didiagnosis mengidap penyakit Kawasaki. Saat ini Yumna tengah menjalani terapi obat dari dokter.

Elsa mengatakan, dokter sempat memberikan dua penawaran obat. Tersedia obat buatan Eropa dengan harga sekitar Rp60 juta, atau obat buatan China dengan harga sekitar Rp42 juta.

Pemberian obat diberikan sesuai dengan berat badan pasien. Perlu diingat bahwa jenis dan kebutuhan obat setiap pasien penyakit Kawasaki berbeda-beda dan harus dilakukan sesuai anjuran dokter, Bunda.

Banner Kiat Pilih Botol Susu untuk Anak

"Anak saya dengan beratnya membutuhkan obat sebanyak 14 vial dengan harga per vial sebesar Rp3 juta. Obat bisa diberikan jika sudah melakukan pembayaran uang muka sebesar 80 persen. Setelah melakukan pembayaran dan anak saya menerima tindakan pemberian obat tersebut, kondisinya membaik," kata Bunda Elsa.

"Kondisinya perlahan pulih dan membaik, masih terapi minum obat yang diberikan oleh dokter dan masih diharuskan untuk check up ke RS kurang lebih pemulihan membutuhkan waktu 6-8 minggu," ungkapnya.

Saat ini Yumna tengah mengonsumsi obat Aspilets (Acetylsalicylic Acid) sesuai anjuran dokter. Selain rutin meminum obat, ia juga dianjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik agar cukup beristirahat.

Bunda Elsa mengatakan, dokter tidak menyebutkan adanya pantangan makanan terkait dengan penyakit Kawasaki yang dialami oleh Yumna.

"Tidak ada, hanya diminta istirahat cukup dan kurangi aktivitas di luar rumah serta interaksi lingkungan sekitar terlebih dahulu hingga benar-benar pulih. Meskipun penyakit ini tidak menular, tapi daya tahan tubuh Yumna tetap harus dijaga," ucapnya.

Bunda Elsa juga punya pesan kepada orang tua lain agar lebih waspada dengan penyakit langka yang juga bisa mengintai anak-anak.

"Tetap awasi anak anak dengan baik, serta peka terhadap kondisi anak. Jika anak sakit, pantau kondisinya dengan baik dan jika timbul gejala yang tidak biasa, segera periksakan anak ke dokter spesialis anak. Orang tua sebaiknya tidak menyangkal, harus menerima keberadaan penyakit yang dirasa tidak familiar (langka)," tuturnya.

Meski tak menular, penyakit Kawasaki dapat memicu berbagai masalah lain seperti penyakit jantung apabila tidak ditangani. Dilansir Healthline, Penyakit Kawasaki terjadi secara bertahap dengan gejala dan tanda yang cukup jelas seperti demam, ruam, mata merah, serta bibir, tangan, kaki, dan kelenjar getah bening yang bengkak.

Gejala selanjutnya dimulai dalam waktu dua minggu setelah demam. Kulit di tangan dan kaki anak mungkin mulai mengelupas. Beberapa anak mungkin juga mengalami radang sendi sementara, atau nyeri sendi.

Anak-anak yang didiagnosis dengan penyakit Kawasaki harus segera memulai pengobatan untuk mencegah kerusakan jantung. Apabila Bunda menemukan kondisi tak biasa pada Si Kecil, segera bawa mereka ke dokter, ya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda