PARENTING
Anak Hiperaktif & Saudara Kandung Sering Bertengkar? Begini Cara Mengatasinya
Melly Febrida | HaiBunda
Senin, 18 May 2020 15:11 WIBAnak-anak di rumah sering berkelahi saat masa karantina ini? Begitu juga dengan anak Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang merasa bosan di rumah saja. Tenang, Bunda bisa kok mengurangi perkelahian ini dengan bantuan dari saran ahli.
Dketahui, ADHD merupakan gangguan neurologis yang berdampak pada bagian otak yang membantu merencanakan, fokus, dan melaksanakan tugas. Alhasil, anak-anak dengan ADHD jadi hiperaktif dan kurangnya kontrol impuls, bisa memicu perilaku yang lebih emosional.
Diakui para ahli, memang tidak mudah untuk mendiagnosa ADHD. Perlu pengamatan sehari-hari untuk melihat ada atau tidak tiga karakteristik yang menjadi ciri khas, yakni enggak bisa diam atau hiperaktif, impulsif, dan sulit untuk fokus karena cepat bosan.
"Jadi jangan langsung mengatakan anak aktif itu hiperaktif. Sebagian besar anak aktif tidak hiperaktif. Kita (dokter) amati bersama orang tua, kemudian menggunakan parameter-parameter yang obyektif, baru bisa kita katakan anak ini benar-benar hiperaktif atau tidak," kata Dr. dr.Ahmad Suryawan, Sp.A(K), dari RSU Dr Soetomo Surabaya, dikutip dari detikcom.
Sementara itu, Psikiater Barton Herskovitz, MD, mengatakan, anak-anak ADHD mungkin akan terus menerus mengganggu, berteriak, mendesak, dan bermain tidak adil. Kondisi ini mendorong semua orang di dalam rumah dan saudara kandung sering menanggung beban perilaku ini.
Pada anak ADHD bisa sangat bergejolak saat masa pandemi Corona ini. Pembelajaran online dianggap tidak menarik seperti instruksi di kelas dan diskusi. Atau merindukan teman-teman, guru-guru, dan kegiatan ekstrakurikuler, yang membuat mereka merasa kehilangan yang sulit diluapkan. Akhirnya, perasaan itu berkumpul jadi kemarahan, agresi, dan perilaku mencari perhatian.
Sebenarnya, semua anak butuh empat hal yakni pendengaran, empati, pengakuan, dan waktu khusus berdua dengan Bunda. Inilah yang membuat anak-anak merasa didukung dan dihargai keluarga.
"Dan di tengah ketidakpastian yang berhubungan dengan karantina, stres, dan keuangan yang tidak aman, juga dibutuhkan tingkat ketenangan orang tua. Ini sulit, tapi penting untuk melindungi anak-anak kita," kata Herskovitz, mengutip Additudemag.
Herskovitz mengibaratkan, kapal keluarga butuh kapten yang tenang dan mampu mengantisipasi perairan berombak, dan menavigasi dengan aman dan mantap. Untuk itu, mintalah bantuan dari anggota keluarga mana pun yang bisa membantu dengan penguatan positif, kegiatan sehat, atau humor.
Bunda juga disarankan menerapkan beberapa ide berikut, demi mengurangi konflik antara anak ADHD dengan saudara kandung:
1. Biarkan anak bicara
Menurut Herskovitz, sebagian besar saudara kandung anak ADHD membenci perilaku saudaranya karena menghabiskan banyak waktu dan perhatian dari orang tua. Tapi sebenarnya, mereka juga merasa sedih dengan kesulitan saudaranya.
Cobalah memberikan kesempatan anak bicara dan memvalidasi pengalaman, sehingga bisa mengurangi perasaan buruk. Setiap hari atau dua hari, tanyakan bagaimana perasaan anak atau apa yang mengganggu. Dengan mengetahui apa yang tidak nyaman, anak lebih mudah mengakui perasaan yang tidak menyenangkan dan membantu mengurangi stres.
"Itu juga membuat mereka tahu bahwa mereka diperhatikan, bahkan dalam peran mereka sebagai saudara lebih kooperatif," kata Herskovitz.
Ini juga memberi Bunda kesempatan untuk mempelajari apa yang sulit bagi anak-anak, serta meyakinkan mereka bahwa Bunda mencintai dan peduli pada mereka.
2. Hindari kegiatan yang mengarah pada konflik
Konflik antara saudara kandung itu normal dalam kehidupan, serta melatih anak belajar memahami kebutuhan masing-masing. Tapi, sebagian orang tua mungkin mengabaikan kesempatan untuk mengarahkan anak-anak dalam kegiatan yang sifatnya bekerja sama, dan mengurangi kemungkinan saling memicu pertengkaran.
Bunda bisa menyarankan anak melakukan kegiatan kolaboratif, bukannya kompetitif, yang bisa dilakukan bersama, seperti membuat kue atau menyusun lego. Tanyakan ide anak-anak tentang kegiatan menyenangkan yang dilakukan bersama.
Jika anak memutuskan melakukan permainan yang mungkin menantang, cobalah mengantisipasi masalah sebelumnya, dan bagaimana memecahkan masalah dengan masing-masing anak.
3. Ajari anak mengekspresikan perasaan
Anak-anak dengan ADHD bisa penuh perjuangan mengatur emosi, jadi bahasa itu penting. Mintalah anak menetapkan angka kemarahan (dari 1 hingga 10, dan 10 menjadi yang tertinggi). Apabila anak mengatakan angka 6, tanyakan kepadanya apa yang dapat dilakukan agar kemarahan menjadi 4.
"Anda dapat memberikan solusi seperti waktu terpisah untuk menenangkan diri, istirahat dengan camilan, atau satu dua lompatan. Biarkan mereka tahu bahwa mereka harus pergi ke kamar, kecuali mereka bisa mengendalikan kemarahan mereka," kata Herskovitz.
4. Jika anak ADHD diobati, pertimbangkan penyesuaiannya
Lakukan kunjungan untuk memeriksa ke psikiater atau dokter anak tentang waktu pengobatan, jenis obat, dan lamanya. Pengobatan dengan dosis dan waktu yang tepat bisa membantu anak ADHD menangani provokasi dan kebosanan, yang mungkin menyebabkan berkelahi dengan saudara kandungnya.
Bunda, simak juga manfaat anak main bersama orang tua, dalam video berikut ini:
(muf/muf)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Waspada Bun, Polusi Udara Bisa Meningkatkan Risiko ADHD pada Anak
Siapa Bilang Anak Hiperaktif Sulit Belajar Online, Begini Kiatnya
Kebanyakan Makan Gula Bisa Bikin Anak Jadi Hiperaktif? Simak Faktanya
Kebanyakan Makan Gula Bikin Anak Hiperaktif?
TERPOPULER
Deretan Anak Artis Kuliah di Luar Negeri, Ini Potretnya Hidup Mandiri di AS dan Inggris
Momen Irish Bella Habiskan Waktu dengan Keluarga Baru, Potretnya Bikin Netizen Haru
Cerita Aline Adita Jalani Masa Akhir Kehamilan, Akui Trimester 3 Terberat karena Hal Ini
Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Tingkatkan Kemampuan Bahasa Anak dengan Cepat
7 Gejala ISPA pada Orang Dewasa, Termasuk Batuk & Sakit Tenggorokan
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
10 Rekomendasi Playground Bekasi untuk Mengisi Liburan Anak Seru, Lengkap Indoor-Outdoor
Studi Ungkap Penyebab Kasus Anemia Meningkat Seiring Bertambahnya Usia Kehamilan
Deretan Anak Artis Kuliah di Luar Negeri, Ini Potretnya Hidup Mandiri di AS dan Inggris
Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Tingkatkan Kemampuan Bahasa Anak dengan Cepat
Ayah Raline Shah Kehilangan Ratusan Juta Usai Jadi Korban Penipuan di WhatsApp
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tolak Diberi Rp50 Ribu usai Spill Skincare, Sikap Febby Rastanty Tuai Pujian
-
Beautynesia
Tampil Cozy dan Chic dengan Flannel hingga Knitwear di Musim Dingin 2025
-
Female Daily
5 Inspirasi Refresh Rumah di Bulan Ulang Tahun ala IKEA!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Koleksi Baju Mel Ahyar Archipelago 'Tanah Laut', Angkat Wastra Kalsel
-
Mommies Daily
10 Jasa Caregiver atau Perawat Lansia 2025, Harga Mulai Rp150 Ribu per Hari