PARENTING
4 Jenis Disleksia, Ketahui Bedanya Yuk Bunda
Annisa Afani | HaiBunda
Senin, 08 Jun 2020 14:55 WIBMenurut International Dyslexia Association (IDA), disleksia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sebanyak 15-20 persen populasi. Ini merupakan suatu kondisi ketidakmampuan untuk belajar berbasis bahasa yang melibatkan banyak gejala berbeda.
Gejala disleksia bervariasi tergantung pada usia. Bagi beberapa anak, biasanya mengalami keterlambatan bicara, kesulitan mempelajari kata-kata baru, dan kesulitan dengan permainan berima. Gejala-gejala disleksia ini dan lainnya sering menjadi lebih jelas begitu seorang anak mulai sekolah.
Anak dengan kondisi tersebut telat membaca pada usia mereka karena kesulitan membentuk kalimat dan menemukan kata-kata yang tepat. Dengan ketidakmampuan tersebut, mereka kerap mengeluarkan kata atau mengucapkan sesuatu yang tidak dimengerti, sehingga beberapa anak menghindari kegiatan membaca dengan keras.
"Jika tidak ditangani, disleksia dapat memengaruhi kemampuan dan potensi mereka di tempat kerja atau sekolah," kata Kimberly R. Freeman, Ketua Eksekutif Department of Social Work and Social Ecology di Universitas Loma Linda di San Bernardino, California, dikutip dari Everyday Health.
Meskipun kondisi ini tidak dapat disembuhkan, namun masalah tersebut dapat dihadapi dengan perawatan, tergantung pada jenis disleksia yang dialami. Tidak ada lembaga yang membuat daftar resmi jenis disleksia, namun yang setuju bahwa ada 4 jenis yang paling umum ditemui, sebagai berikut:
1. Phonological Dyslexia
Beberapa orang dengan disleksia mungkin mengalami kesulitan dengan kesadaran fonemik, yang merupakan kemampuan untuk mengenali suara huruf individu dalam sebuah kata dan kemudian menggabungkan suara-suara itu menjadi sebuah kata. Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk memecah kata menjadi suku kata, dan untuk menghubungkan huruf dan kata dengan suara yang sesuai.
2. Surface Dyslexia
Disleksia permukaan dideskripsikan sebagai ketidakmampuan membaca kata-kata yang dieja secara berbeda dari cara pengucapannya. Disleksia ini terkadang disebut juga sebagai disleksia visual karena individu dengan kondisi ini mengalami kesulitan mengenali kata-kata dengan penglihatan.
Penting untuk diingat bahwa disleksia biasanya tidak melibatkan masalah dengan penglihatan atau penglihatan. Itu disebabkan oleh perbedaan cara otak seseorang mengenali huruf, angka, dan kata-kata.
Penting juga untuk dicatat bahwa masalah dengan penglihatan kadang-kadang dapat meniru disleksia, sehingga spesialis dan dokter akan mengesampingkan sejumlah faktor lain sebelum membuat diagnosis disleksia.
3. Rapid Naming Deficit
Bagi mereka yang memiliki kondisi dengan jenis disleksia ini, pengenalan huruf dan angka tidak terjadi dengan cepat. Mungkin dibutuhkan waktu lebih lama bagi otaknya untuk memproses informasi, yang dapat menyebabkan waktu membaca lebih lambat.
4. Double Deficit Dyslexia
Tidak jarang seseorang mengalami lebih dari satu jenis disleksia. Dua jenis yang sering muncul bersama adalah phonological dyslexia dan Rapid Naming Deficit. Ketika seseorang memiliki keduanya, itu dikenal sebagai double deficit dyslexia.
Kelainan belajar lain dengan disleksia
Ada beberapa ketidakmampuan belajar yang mungkin terjadi dengan disleksia yang bukan disleksia. Misalnya, seseorang dapat didiagnosis menderita disleksia, tetapi juga memiliki:
Disleksia matematika
Kondisi ini sebenarnya disebut sebagai dyscalculia, yang terjadi ketika seseorang memiliki kesulitan menghitung angka. Dyscalculia mungkin muncul pada seseorang dengan disleksia, tetapi itu bukan suatu bentuk atau bagian dari disleksia sendiri.
Gangguan ini mempengaruhi sekitar 3 hingga 6 persen anak-anak. Gejala dapat bervariasi, tetapi dalam banyak kasus seseorang mungkin mengalami kesulitan mengingat dan mengatur angka, atau mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menentukan waktu.
Seperti halnya disleksia, individu mungkin menghindari situasi di mana matematika mungkin terlibat. Gejala lain yang bisa terlihat, di antaranya kesulitan dalam beberapa hal, seperti masalah kata, mengatur angka, mengelola uang, memahami kuantitas, memahami nilai-nilai positif dan negatif, memahami waktu serta diagram dan grafik.
Mengenali gejala dyscalculia bisa sulit karena banyak anak-anak dan orang dewasa mengalami kesulitan dengan matematika. Tetapi sebagai orang tua atau guru, ada tanda-tanda khusus yang dapat Anda cari tergantung pada usia anak.
Sebagai contoh, seorang anak prasekolah yang memiliki gejala dyscalculia mungkin mengalami kesulitan berhitung, atau mereka mungkin tidak memahami konsep berhitung.
Misalnya, seorang anak mungkin mengalami kesulitan memahami konsep bahwa 2 + 2 = 4. Atau anak yang lebih besar atau remaja mungkin masih menggunakan jari mereka untuk menghitung ketika mencari tahu soal matematika sederhana seperti di atas.
Para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan apa yang menyebabkan gangguan ini, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa setidaknya dalam beberapa kasus, mereka mungkin berasal dari neurologis.
Disleksia menulis
Seseorang dengan disgrafia memiliki tulisan tangan yang dapat menampilkan beberapa penyimpangan, seperti jarak huruf dan kata yang tidak konsisten, kata serta kalimat yang hilang atau dialihkan, ejaan aneh, huruf atau ukurannya berbeda, menulis sesuatu yang tidak terbaca.
Simak juga Bunda, kiat Kirana Larasati agar anak bahagia belajar di rumah dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Cara Membantu Anak Disleksia
4 Tes untuk Mendeteksi Disleksia pada Anak
Tanda dan Gejala Anak Disleksia, Jika Dibiarkan Bisa Jadi Masalah Serius
Kenali Gejala Disleksia pada Anak-anak
TERPOPULER
5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa
Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama
Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban
20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur
Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Keringat Berlebih di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Kanker, Ini Penjelasannya!
5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa
20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur
Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban
Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kerap Berbicara dengan Foto Marissa Haque, Cara Ikang Fawzi Obati Kerinduan
-
Beautynesia
7 Cara Menjaga Kesehatan saat Liburan Biar Stamina Nggak Gampang Tumbang
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Most Pop: Pegawai Kantoran Cantik Viral di Twitter, Profesi Aslinya Terungkap
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Brand Pakaian Dalam untuk Remaja Pria dan Wanita