Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bayi Rewel Tak Mau Pisah dari Bunda, Apakah Normal?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 28 May 2020 16:15 WIB

The little boy is crying in the crib and pulling his hands to his mom
Ilustrasi bayi rewel tak mau pisah dari ibu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Osobystist
Jakarta -

Sepertinya hampir semua Bunda mengalami saat si kecil yang masih bayi enggak mau jauh-jauh dari kita. Bahkan, dia pun harus melihat saat Bunda ke toilet.

Bayi merasa cemas berpisah dari orang tuanya ternyata itu normal, Bunda. Kondisi ini dikenal dengan istilah separation anxiety (SAD). Semua anak mengalaminya, dimulai sekitar usia 9 bulan.

Dijelaskan Anne Marie Albano, Ph.D., Direktur Columbia University Clinic for Anxiety and Related Disorders, bayi memiliki perasaan naluri ingin dekat dengan Bunda karena membuatnya merasa aman. Bahkan saat anak merangkak, dia akan kembali melihat ke belakang apakah Bunda masih di dekatnya, sebelum merangkak lebih jauh lagi.

Ketika anak mulai menjauh dari Bunda, Albano mengatakan, dia menyadari betapa menakutkannya kebebasan itu.

"Dalam perkembangannya, separation anxiety dimulai ketika bayi mulai memahami objek secara permanen, hanya karena seorang anak tidak bisa melihat orang yang dicintainya saat mereka tidak ada," jelas Albano dalam buku You and Your Anxious Child.

Ini sama seperti ketika Bunda menyembunyikan mainan si kecil, maka ia akan berpikir seolah mainan itu hilang selamanya. Namun, seiring waktu berjalan, anak mulai mengerti bahwa segala sesuatu tidak hilang begitu saja.

Bunda tentu sering melihat bayi begitu senang dengan permainan menjatuhkan mainan. Albano menambahkan, saat anak menjatuhkan mainan beberapa kali, ia akan mengambilnya. Dengan melakukan ini berulang-ulang, anak tahu bahwa meskipun tidak terlihat bukan berarti hilang.

"Dengan demikian, ia berlatih dan menguasai konsep baru yang menarik yakni objek permanen," ujar Albano.

Bayi menangis tak mau jauh dari ibuBayi menangis tak mau jauh dari ibu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Osobystist

Selain itu, karena bayi tidak memahami konsep waktu, bayi tidak tahu apakah atau kapan Bunda akan kembali. Ini yang membuat bayi merasa cemas berpisah dengan Bunda.

"Ketika Anda meninggalkan ruangan, bayi Anda akan merasa cemas dan mencari-cari Anda. Dan setiap kali dia menemukan Anda, dia menyadari bahwa ketika Anda pergi sesaat, Anda selalu kembali, dan kecemasan perpisahannya berkurang," kata Albano.

Menurut Albano, bayi merasa aman dengan pengasuhan utama dimulai selama tahun pertamanya. Dia menangis, ibunya merespons dengan pelukan. Akhirnya, bayi merasa yakin bahwa Bunda ada di dekatnya ketika dibutuhkan, yang membuatnya merasa aman.

Puncak kecemasan berpisah (SAD) ini ketika berusia 12 hingga 24 bulan. Albano menjelaskan, dengan latihan, anak bisa merasa lebih nyaman dengan sendirinya. Anak jadi tidak terobsesi dengan orang yang selalu bersamanya.

Bagaimana dengan pengasuh selain Bunda? Menurut Albano, bayi baru lahir awalnya tidak bisa membedakan antara orang-orang yang ia kenal dan orang asing. Tetapi saat penglihatannya menajam dan otaknya berkembang, bayi mulai mengenali orang tua, pengasuh, dan akan rewel saat ia diserahkan kepada orang-orang yang tidak dikenalnya.

"Penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang bayi memiliki beberapa pengasuh yang berbeda, ia cenderung tidak akan protes ketika pergi ke orang baru. Bayi akan mengenal dan mempercayai nenek, bibi, sepupu, pengasuhnya, dan teman-teman terdekat Anda. Dan ini bermanfaat dalam jangka panjang," jelas Albano.

Semakin banyak seorang bayi merasakan pengalaman berpisah dari orang tua dan pengasuhnya, kata Albano, semakin kecil kemungkinan bayi untuk menunjukkan separation anxiety.

Berbicara tentang SAD, ini hampir mempengaruhi semua bayi, hanya derajatnya saja yang berbeda. Sebagian bayi bisa mulai lebih awal dan mencapai puncaknya saat berusia 1 tahun.

"Bayi Anda lebih banyak mengalami memori jangka panjang atau disebut dengan pertumbuhan kognitif. Pikiran bahwa ibunya akan berpisah dengannya itulah yang menyebabkan kesedihan," ujar Brendan Nixon, penulis Parenting Power in The Early Years, dikutip dari Babyworld.

Bunda, simak juga cara merawat tali pusar bayi yang belum puput, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda