HaiBunda

PARENTING

Hindari Bedong Saat Bayi Mulai Bisa Berguling, Ini Alasannya Bunda

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jun 2020 13:11 WIB
Hindari Bedong Saat Bayi Mulai Bisa Berguling, Ini Alasannya Bunda/ Foto: iStock
Jakarta -

Bedong bisa membuat bayi merasa hangat ketika tidur. Namun perlu diingat, bedong bukan untuk mencegah gerakan bayi yang terlalu berlebihan. Dalam program dr.Oz Indonesia di Trans TV, dijelaskan dr.Reisa Broto Asmoro, bedong harus sewajarnya, tidak boleh terlalu kencang.

Selain itu, ada bahaya mengintai ketika kita membedong anak terlalu kencang, apalagi ketika ruang gerak anak makin luas yaitu Sudden Death Infant Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak bayi.

SIDS adalah mimpi buruk bagi setiap orang tua. SIDS, menurut Mayo Clinic, adalah kematian yang tidak dapat dijelaskan. Biasanya terjadi saat tidur dan saat bayi berusia kurang dari satu tahun.


Dalam laporan 2016 dari Pediatrics, para peneliti menganalisis hasil dari empat studi yang diterbitkan sebelumnya yang mencakup 760 bayi yang meninggal karena SIDS dan 1.759 yang tidak. Apa yang mereka temukan adalah bahwa membedong bayi meningkatkan risiko SIDS.

"Bayi yang dibedong 50 hingga 60 persen lebih mungkin meninggal karena SIDS," kata ketua peneliti Dr. Rachel Moon, dikutip Parents.

Ilustrasi bayi/ Foto: iStock

Dia menambahkan bahwa ketika bayi-bayi yang dibedong diletakkan dalam posisi tengkurap untuk tidur, situasinya bahkan lebih buruk, bayi-bayi itu memiliki risiko 13 kali mengalami kematian akibat SIDS.

Tidur tengkurap adalah faktor risiko yang diketahui untuk SIDS, dan para ahli merekomendasikan tidur terlentang sampai bayi berusia satu tahun.

"Bahaya bedong juga meningkat ketika bayi mendekati usia 6 bulan, kemungkinan besar karena pada saat itu mereka dapat berguling sendiri, yang biasanya terjadi sekitar 4 bulan," kata Moon.

"Take home message-nya adalah, jika bayi sudah cukup umur di mana mereka bisa berguling, mereka tidak boleh dibedong," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa mereka juga tidak boleh tidur dengan posisi tengkurap atau miring.

Hal senada disampaikan Danette Glassy, MD, FAAP, ketua The American Academy of Pediatrics Bagian Pendidikan Dini dan Perawatan Anak, membedong dapat membuat bayi jadi lebih nyaman serta menenangkannya untuk tidur. Namun, saat bayi sudah lebih besar, sekitar usia tiga bulan, sebaiknya Bunda pertimbangkan lagi untuk membedongnya.

"Ketika anak itu lebih besar, di lingkungan yang baru, ia belajar untuk berguling, bedong menjadi lebih menantang dan berisiko," tuturnya, dilansir Healthy Children.

Simak juga tutorial membedong bayi yang benar melalui video berikut:



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Ashanty Turun 5 Kg setelah Diet IF dan Olahraga

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kenali Gejala Sumbatan Usus yang Bisa Bahayakan Nyawa, Waspadai Nyeri Perut Hebat

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

Kehamilan Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Cantik Steffi Zamora Pamer Baby Bump Kehamilan di Jakarta Fashion Week 2026

4 Hal Penting di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menurut Dokter

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Vidi Aldiano Umumkan Rehat Sementara dari Dunia Hiburan, Ingin Fokus ke Kesehatan

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK