Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tanda Bayi Susah BAB, Tidak Nafsu Makan hingga Perut Keras

Asri Ediyati & Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Jun 2020 16:20 WIB

ilustrasi bayi
7 Tanda Bayi Susah BAB, Tidak Nafsu Makan hingga Perut Keras/ Foto: iStock
Jakarta -

Bayi juga bisa mengalami susah buang air besar (BAB) alias konstipasi lho, Bunda. Tanda-tanda konstipasi pada bayi bervariasi tergantung pada usia dan pola makan mereka.

Gerakan usus yang normal sebelum bayi mulai makan makanan padat seharusnya menghasilkan feses yang sangat lembut, hampir seperti konsistensi selai kacang atau bahkan lebih lembut lagi.

Mengutip Medical News Today, kotoran bayi yang keras padahal ia belum konsumsi makanan padat adalah indikasi paling nyata dari konstipasi pada bayi.

Pada awalnya, bayi yang disusui sering BAB karena ASI mudah dicerna. Namun, begitu bayi berusia antara 3 dan 6 minggu, mereka mungkin hanya buang air besar sekali seminggu sekali dan kadang-kadang bahkan kurang.

Jika melihat kondisi seperti itu, sulit untuk mengetahui apakah mereka mengalami konstipasi atau tidak. Namun, Bunda bisa memperhatikan tanda-tanda konstipasi seperti berikut ini:

1. Kurang nafsu makan
2. Feses keras, tidak lunak dalam konsistensi
3. Konsistensi feses seperti tanah liat
4. Feses berbentuk pelet keras
5. Bayi mengejan atau menangis dalam waktu yang lama saat mencoba BAB
6. Ada bercak darah di feses
7. Perut keras

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at homeilustrasi bayi menangis/ Foto: iStock

Kalau bayi baru lahir tampaknya mengalami konstipasi, lebih baik Bunda segera hubungi dokter. Tetapi perlu diingat bahwa jumlah normal BAB yang dilewati bayi bervariasi, tergantung pada usianya dan apa yang dia makan.

Bayi juga memiliki otot perut yang lemah dan sering tegang selama BAB. Konstipasi bayi tidak mungkin terjadi jika bayi BAB setelah beberapa menit mengejan.

Sembelit pada bayi sering dimulai ketika bayi mulai makan makanan padat. Kalau bayi menunjukkan gejala konstipasi, sudah saatnya Bunda pertimbangkan perubahan pola makan sederhana. Misalnya, berikan banyak air dan jus buah seperti apel, pir yang mengandung sorbitol (pemanis yang bertindak seperti pencahar).

Dilansir WebMD, sekali lagi Bunda perlu ingat, bahwa sebagian besar bayi yang tidak lancar buang air besar bukan berarti benar-benar mengalami konstipasi, sehingga tidak membutuhkan sesuatu yang berbeda dari normal.

Simak juga cara pijat bayi agar lancar BAB melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda