
parenting
Studi: Lockdown Pengaruhi Kesehatan Mental Anak, Bagaimana Solusinya?
HaiBunda
Senin, 22 Jun 2020 12:05 WIB

Aturan tak keluar rumah karena virus Corona atau COVID-19 bisa berdampak pada anak-anak, Bunda. Kesehatan mental dan psikologis si kecil mungkin bisa terpengaruh.
Banyak anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah karena pandemi Corona. Hal ini membuat mereka tak punya waktu bersosialisasi dan merasa sendiri.
Dikutip dari Study Finds, para peneliti mulai memperingatkan bahwa lockdown sosial dalam waktu lama bisa berdampak negatif pada kesehatan mental anak. Studi mengenai hal ini baru dilakukan para psikolog dari University of Bath, lalu diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry.
Para penulis menggunakan data dari 60 artikel jurnal, yang di-review dengan topik isolasi sosial dan kesehatan mental anak-anak usia 4-21 tahun. Hasilnya disimpulkan, anak-anak cenderung mengalami depresi dan rasa cemas, bahkan setelah isolasi atau lockdown berakhir.
"Dari analisis kami, jelas ada hubungan yang kuat antara kesepian dan depresi pada orang usia muda, baik dalam jangka pendek dan panjang," kata tim peneliti dan psikolog klinis Dr.Maria Loades.
![]() |
Temuan menunjukkan, rentang waktu yang dihabiskan anak sendirian membuat mereka tiga kali lebih mungkin merasa tertekan di masa depan. Secara keseluruhan, dapat berdampak pada kesehatan mental dan memiliki efek yang bertahan paling tidak selama 9 tahun.
"Ada bukti bahwa durasi kesepian bertentangan dengan intensitas, yang tampaknya berdampak besar pada tingkat depresi," ujar Loades.
"Artinya, segera kembali ke normal tentu saja penting. Namun, prosesnya juga penting ketika dihadapkan dengan membentuk perasaan dan pengalaman anak di periode ini," sambungnya.
Berikut 3 saran yang bisa meringankan dampak lockdown pada anak-anak ketika mulai masuk sekolah:
1. Semua anak harus diberikan waktu untuk bermain ketika lockdown dicabut. Namun, mereka harus tetap berlatih menjaga jarak sosial saat bermain.
2. Sekolah harus memprioritaskan kesejahteraan emosional siswa ketika mulai membuka kembali sekolah, daripada fokus di bidang akademis.
3. Sekolah dan orang tua harus mengerti dan sadar tentang manfaat sosial dan emosional dari bermain, serta potensi risiko yang dihadapi anak-anak dari lockdown yang lama.
"Kesehatan emosional yang buruk pada anak-anak dapat menyebabkan masalah kesehatan mental jangka panjang, pencapaian pendidikan yang buruk, dan beban ekonomi yang cukup besar," demikian pernyataan penulis studi.
Bagaimana dengan anak Bunda? Semoga dampak berbulan-bulan di rumah saja bisa diatasi ya.
Simak juga tips Shopie Navita ajarkan anak new normal dalam hadapi Corona, di video berikut:
(ank/muf)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Viral SMPN di Tangsel 'Lockdown' usai 43 Siswa Kena Cacar Air, Ini Kata Pakar

Parenting
Kasus Corona Singapura Tembus Angka Tertinggi Sejak 2020, Sekolah Online Lagi

Parenting
Sedih Bun, Keinginan Jane Shalimar untuk Sang Putra Belum Sempat Terwujud

Parenting
Waspada, Anak Jadi Susah Makan karena Stres Berkepanjangan Selama Pandemi

Parenting
Anak Mudah Marah Akibat di Rumah Saja? Ini yang Harus Bunda Pahami


7 Foto
Parenting
7 Potret Keseruan Gisel dan Gempi Main Bubble di Rumah Aja
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda