HaiBunda

PARENTING

5 Cara Mengatasi Bayi Sering Bangun Tengah Malam, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jun 2020 14:30 WIB
Ilustrasi bayi sering bangun malam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/aywan88
Jakarta -

Kalau bayi baru lahir waktu tidurnya sudah teratur, pasti bikin Bunda happy banget karena enggak harus begadang. Tapi, paling enggak enak kalau waktu tidur bayi sudah teratur, eh kok mendadak suka bangun malam-malam.

Dijelaskan dokter spesialis anak Steven Dowshen, dari Alfred I. du Pont Hospital for Children, ada penyebab kenapa bayi baru lahir rata-rata terbangun di malam hari. Penyebabnya karena bayi baru lahir belum bisa membedakan antara siang dan malam.

Ia juga mengatakan, lambung bayi yang kecil juga belum bisa menampung ASI atau susu formula cukup banyak, sehingga belum bisa kenyang dalam jangka waktu lama.


Nah, kalau kondisi bayi yang tiba-tiba sering bangun malam setelah waktu tidurnya teratur, dikenal dengan istilah regresi tidur. Ini biasanya terjadi pada bayi usia empat bulan. Seperti apa mengatasinya?

Dikatakan Lyndsey Garbi, MD, dokter anak yang juga neonatology, memang tidak banyak yang bisa Bunda lakukan untuk menghilangkan tantangan tidur bayi ini. Tapi, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi fase ini, dan cara-cara yang dapat mendorong kebiasaan tidur yang sehat untuk bayi.

1. Pahami tanda-tanda bayi siap tidur

Garbi mengatakan terkadang orang tua tak menyadari ketika bayi kemungkinan besar akan mudah tertidur. Kalau kesempatan itu terlewatkan, bayi kemungkinan akan jadi semakin lelah dan kecil kemungkinan untuk tidur.

"Cobalah untuk membuat bayi Anda tertidur segera setelah Anda melihat tanda-tanda bahwa mereka lelah. Bisa terlihat dari bayi yang menggosok mata mereka, menguap, menjadi kurang tertarik pada dunia di sekitar mereka, dan mulai rewel," kata Garbi, dikutip Very Well Family.

Ilustrasi bayi sering bangun malam/ Foto: Getty Images/damircudic

2. Usahakan bayi teratur tidur siang

Kebanyakan Bunda mungkin meyakini, dengan membiarkan bayi tidur siang di siang hari berarti akan tidur kemalaman. Tetapi, Garbi menjelaskan, bayi yang cukup istirahat di siang hari akan lebih tenang dan lebih mudah tertidur di malam hari.

"Pada usia empat bulan, sebagian besar bayi tidur total 14 - 15 jam dan tidur siang per harinya antara 3 - 4 jam," kata Garbi.

3. Lingkungan tidur yang tenang

Ketika bayi baru lahir, mereka akan tertidur di mana saja, bahkan di lingkungan yang terang atau bising. Sekarang, karena bayi sudah lebih sadar dengan dunia sekitar, bayi biasanya butuh lingkungan tidur yang lebih tenang dan lebih damai.

Ada beberapa cara yang bisa Bunda pertimbangkan yakni:

- Mandi air hangat
- Membacakan buku
- Mengayun-ayun
- Pijat bayi
- Menyalakan musik yang menenangkan
- Mematikan lampu setidaknya satu jam sebelum tidur
- Minimalkan stimulasi yang menarik

4. Tetap realistis dengan waktu tidur

Menurut Stanford Children's Health, kebanyakan bayi tidak tidur sepanjang malam, maksudnya tidur lebih dari 6 - 8 jam, hingga berusia sekitar enam bulan. Meski begitu, hanya dua pertiga bayi yang punya kebiasaan ini.

Saat bayi berusia empat bulan, ketahuilah bahwa mereka memang tidak tidur sepanjang malam. Ini disebabkan oleh regresi tidur, jadi Bunda tak perlu terlalu khawatir.

5. Lakukan kebiasaan tidur yang aman

Sebaiknya pastikan Bunda mempraktikkan kebiasaan tidur yang aman dengan bayi. Pada usia empat bulan, bayi harus tidur telentang, tidur di permukaan yang rata, bersihkan tempat tidur dari selimut, seprai, pengatur posisi tidur, atau mainan yang bisa menyebabkan mati lemas karena terjerat atau terperangkap.

"Penggunaan popok kain dan dot dianggap aman, dan keduanya dapat mendukung tidur yang sehat," kata Garbi.

Gangguan tidur

Garbi menyadari banyak orang tua jadi khawatir, juga menganggap perubahan kebiasaan tidur bayi itu menandakan masalah yang lebih besar dan memerlukan perhatian medis.

"Apabila Anda yakin ada sesuatu yang terjadi pada bayi Anda, buat janji dengan dokter Anda untuk diperiksa," ujar Garbi.

Gangguan tidur biasanya memengaruhi bayi kolik, intoleransi makanan, kelainan jalan napas, refluks gastroesofagus, atau kelenjar gondok membesar.

Berikut kondisi bayi yang harus Bunda waspadai dan pertimbangkan untuk dibawa ke dokter, menurut Klinik Cleveland:

- Bayi menangis tersedu-sedu dan tidak ada yang bisa menenangkan mereka
- Bayi tidak bernapas dengan normal atau terengah-engah saat tidur
- Bayi lesu sampai sulit bangun dari tidur
- Bayi tidak ingin melakukan kegiatan normal
- Bayi tidak tertarik makan

Bunda, simak juga cara merawat gigi bayi usia 6 bulan, dalam video di bawah ini:

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tampil Beda! Adinia Wirasti dan Suami Bule Kenakan Pakaian Adat Jawa, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Psikolog Ungkap Satu Kalimat yang Harus Dihindari agar Anak Tak Trauma setelah Dengar Pertengkaran

Parenting Kinan

7 Ciri-ciri Lubang Ular yang Menjadi Sarang di Rumah & Hal yang Perlu Dilakukan

Mom's Life Amira Salsabila

Mengerikan! Inilah Azab untuk Suami yang Berselingkuh dalam Islam

Mom's Life Triyanisya & Randu Gede

Alyssa Daguise Dapat Pesan Manis dari Maia Estianty Usai Jadi Menantu

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cara Beli Tiket Konser NCT Dream Jakarta 2025 di JIS Beserta Daftar Harganya

7 Ciri-ciri Lubang Ular yang Menjadi Sarang di Rumah & Hal yang Perlu Dilakukan

Psikolog Ungkap Satu Kalimat yang Harus Dihindari agar Anak Tak Trauma setelah Dengar Pertengkaran

Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit, Pilihan Tepat untuk Wajah Anti Kusam

Alyssa Daguise Dapat Pesan Manis dari Maia Estianty Usai Jadi Menantu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK