HaiBunda

PARENTING

5 Cara Tepat Merawat Bayi Usia 0-6 Bulan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 24 Jun 2020 07:00 WIB
Cara Tepat Merawat Bayi Usia 0-6 Bulan/ Foto: Dok. iStock
Jakarta -

Merawat bayi baru lahir tentu bukan hal yang mudah ya, Bunda. Di awal kehidupannya, perlahan-lahan bayi mulai berkembang secara kognitif.

Bahkan pada bayi yang baru lahir, mereka sudah aktif mencari informasi dan mempelajari hal-hal baru. Menurut spesialis psikososial rehabilitasi Kendra Cherry, selain mengumpulkan informasi baru tentang orang-orang dan dunia di sekitar mereka, bayi juga menemukan hal-hal baru tentang dirinya sendiri.

"Di 3 bulan pertama usia bayi, akan terjadi perkembangan yang besar dalam mengeksplorasi indera dasar dan belajar banyak tentang tubuh serta lingkungan sekitar," kata Cherry, dikutip dari Very Well Mind.


Sedangkan sejak usia 3-6 bulan, bayi mulai mengembangkan indera persepsi yang lebih kuat. Pada usia ini, sebagian besar bayi mulai bisa menirukan ekspresi wajah, merespons suara, dan mengenali wajah Bunda.

Untuk membantu si kecil tumbuh dan berkembang secara optimal, tentu kita harus merawat mereka dengan baik ya. Sejak dilahirkan, bayi membutuhkan orang tuanya untuk mengasuh, mengajari hal baru, serta merawat kebutuhan dasar mereka.

Lalu bagaimana cara merawat bayi usia 0-6 bulan? Dilansir berbagai sumber, berikut 5 caranya:

1. Memberi makan bayi

Memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), terutama di 6 bulan pertama usia anak. Ini berarti Bunda tak perlu memberikan makanan atau minuman selain ASI untuk di kecil.

Menyusui langsung bayi memberikan banyak manfaat lho. Selain membangun ikatan bonding ibu dan anak, ASI bisa melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, serta baik untuk kesehatan ibu.

Bagi ibu baru yang bingung saat mulai menyusui, bisa konsultasikan ke konselor laktasi ya. Tak ada salahnya juga ikut dalam kelompok diskusi ibu menyusui.

Beri makan bayi ketika mereka lapar, bukan sesuai jadwal atau setiap bayi menangis. Bayi baru lahir biasanya makan setidaknya 8 hingga 12 kali dalam waktu 24 jam, bahkan bisa lebih selama minggu-minggu pertama. Namun, pola makan bisa sangat bervariasi pada setiap bayi.

Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

2. Pemberian imunisasi

Untuk mempertahankan dan meningkatkan imunitas bayi, jangan lupa penuhi kebutuhan imunisasinya. Kemenkes RI mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap.

Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Hal ini karena imunisasi dasar saja enggak cukup, jadi diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.

Pemberiannya pun harus sesuai dengan usia anak. Berikut daftar imunisasi untuk bayi:

- Hepatitis B (HB-0) pada bayi berusia kurang dari 24 jam. Pemberian sebanyak 3 dosis, yang pertama usia 0-7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1 bulan), selanjutnya di antara usia 3 sampai 6 bulan.

- BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk bayi usia 1 bulan dengan dosis pemberian sebanyak 1 kali.

- Polio yang diberikan saat bayi masih di rumah sakit usai melahirkan. Imunisasi polio diberikan secara bertahap setelah polio 1, akan ada 2, 3, 4 dengan interval 4 minggu.

- DPT atau Difteri, Pertusis, dan Tetanus yakni 3 penyakit yang berbeda namun memiliki risiko kematian. Imunisasi DPT sendiri umumnya diberikan 5 kali yakni pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan. Selanjutnya di usia 18-24 bulan dan usia 5 tahun.

3. Ciptakan lingkungan nyaman untuk tidur

Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman penting bagi bayi usia 0-6 bulan. Penempatan posisi yang tepat saat tidur bisa mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), Bunda.

Ingatlah, bayi berusia kurang dari 6 bulan tidak diharapkan tidur sepanjang malam. Siklus tidur normal mereka lebih pendek dan akan bangun di malam hari.

Untuk mengurangi risiko SIDS, letakkan bayi untuk tidur di kasur yang kokoh dengan sprei yang tak mudah lepas dan tanpa bantal, selimut tebal atau mainan di sekitarnya.

Sebaiknya hindari juga menidurkan anak di kasur orang dewasa karena tidak didesain untuk keamanan bayi.

Ibu menidurkan anaknya/ Foto: iStock

4. Memandikan bayi

Pada bayi yang baru lahir, Bunda bisa memandikannya dengan menggunakan spons di minggu-minggu pertama usianya. Terutama sebelum tali pusar terlepas.

Perlu diingat untuk tak terlalu sering memandikan bayi di usia ini, ya Bunda. Untuk beberapa minggu pertama, cukup 1-2 kali saja, kecuali bayi menggunakan popok atau banyak mengompol.

Jika Bunda ingin menggunakan sabun untuk mandi, pilihlah sabun yang sensitif dan ringan untuk kulit bayi. Beberapa produk sabun bisa saja mengiritasi kulit bayi.

Penting untuk mencuci area popok bayi, di antara jari-jari tangan dan kaki, leher, lengan, lipatan kulit, dan di belakang telinga. Rambut bayi tidak perlu sering dicuci, cukup cuci seminggu sekali.

5. Menggendong bayi

Bagi ibu baru, menggendong bayi usia 0-6 bulan mungkin menjadi tantangan ya. Dr. dr. Ali Sungkar SpOG-KFM dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, prinsip utama menggendong yaitu bayi harus dibuat nyaman dulu.

"Kalau dipegang saja enggak nyaman, pasti bayi akan menangis dan berontak," kata Ali kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Seorang ibu juga butuh pengetahuan dasar yang bisa dipelajari secara bertahap. Pertama, pastikan tangan kita bersih karena sistem imun bayi masih rentan terhadap kuman.

Lalu, kebanyakan bayi sering gumoh. Maka dari itu, Bunda bisa gunakan handuk kecil dan letakkan di atas lengan atau bahu untuk berjaga-jaga membersihkan mulut bayi kalau dia gumoh.

"Saat menggendong bayi, gunakan lekukan siku untuk menopang kepalanya. Teknik ini digunakan karena leher bayi baru lahir belum cukup kuat," kata dokter anak dan penulis buku Heading Home with Your Newborn, Laura Jana, MD, dilansir Mens Health.

"Untuk menopang punggung, pantat, dan kaki bayi bisa gunakan lengan tangan. Setelah itu geser bayi untuk lebih dekat dengan dada kita, tapi jangan dekap terlalu erat," sambungnya.

Simak juga cara tepat memandikan bayi, di video berikut:

(ank/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

Mom's Life Tim HaiBunda

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Mom's Life Amira Salsabila

Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia

Parenting Kinan

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

Mom's Life Arina Yulistara

Berebut Nama Bayi Impian, Bunda Ini Rela Tawarkan Ratusan Dolar AS ke Sang Adik

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pesan Haru Alya Rohali untuk Sang Putri, Namira Adjani di Momen Siraman Jelang Nikah

Berebut Nama Bayi Impian, Bunda Ini Rela Tawarkan Ratusan Dolar AS ke Sang Adik

Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK