
parenting
Jarang Disadari, Perbedaan Bonding Ayah dengan Anak Laki-laki & Perempuan
HaiBunda
Kamis, 25 Jun 2020 15:06 WIB

Ayah tak hanya bertugas mencari nafkah untuk keluarga. Kehadiran ayah juga berperan penting dalam pengasuhan dan perkembangan anak. Dan ternyata, dampak hubungan ayah dengan putra dan putri mereka itu berbeda, Bunda.
Ikatan atau bonding ayah-anak ini memang jarang dibicarakan, tidak seperti ikatan ibu-anak. Namun, hubungan sehat antara ayah dan anak bisa memberikan efek positif jangka panjang.
Dipaparkan dalam ulasan The Impact of Fathers on Children oleh Peter B. Gray, Ph.D., dan Kermyt G. Anderson, PhD., ada penelitian yang menunjukkan dampak positif dari keterlibatan ayah pada anak-anak, seperti perilaku sosial, etika, dan kesadaran diri.
Peneliti dan penulis di Kanada, Anupama Subramaniyam, menjelaskan bahwa orang tua memang tidak memperlakukan anak-anak secara berbeda karena jenis kelamin, ada perilaku tertentu yang secara tidak sadar ketika menyangkut hubungan ayah-anak perempuan dan hubungan ayah-anak laki-laki.
Sebuah artikel di Live Science menyoroti studi yang dilakukan pada ayah, serta bagaimana berperilaku dengan balita putra dan putri. Penelitian ini mengungkapkan pengamatan yang menarik tentang pilihan kata yang digunakan di antara keduanya.
"Ayah cenderung menggunakan kata analitis dengan anak perempuan mereka seperti 'lebih' atau 'lebih baik'. Sedangkan, mereka menggunakan kata-kata penghiburan atau pencapaian bersama anak laki-laki mereka, seperti 'menang' atau 'bangga'," jelas Subramaniyam.
Penelitian ini juga mengamati, ayah lebih banyak bernyanyi untuk putri mereka daripada putra mereka. Ayah juga sering terlibat dalam permainan fisik seperti menggelitik anak laki-laki daripada anak perempuan mereka.
![]() |
Berikut beberapa perbedaan dalam hubungan tau bonding ayah dengan anak laki-laki dan perempuan:
1. Hubungan ayah dan anak laki-laki
Melansir Parents, para peneliti dari Universitas Oxford memaparkan, anak laki-laki yang lebih terlibat dengan ayahnya lebih mungkin memiliki hubungan lebih sehat dengan identitas gender mereka, bersama dengan kesadaran yang lebih baik terhadap perasaan dan emosi mereka.
Subramaniyam mengatakan, sebagai orang tua, dirinya sadar betul anak-anak mengamati perilaku ayah dan bundanya, lalu bisa menirunya.
"Dari sudut pandang gender, anak laki-laki banyak belajar dari ayah mereka ketika tumbuh dewasa. Ketika seorang ayah menunjukkan rasa hormat kepada istri, ibunya, atau wanita lain yang ia temui dalam hidup, putranya lebih mungkin untuk mengamati dan meniru perilaku ini ketika tumbuh dewasa," kata peneliti kelahiran India ini, dikutip dari Moms.
Menurutnya, para ayah juga cenderung lebih banyak melakukan aktivitas fisik dengan putra mereka seperti olahraga. Mereka juga berpartisipasi dalam kegiatan seperti membangun proyek untuk sekolah atau bahkan lelucon.
"Para ayah juga menggunakan kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menghabiskan lebih banyak waktu dengan putra-putra mereka, tetapi juga menggunakan kesempatan untuk menyampaikan sejumlah kebijaksanaan dan nasihat," tutur Subramaniyam.
2. Hubungan ayah dan anak perempuan
Saat bersama anak perempuannya, Subramaniyam lebih mendorong agar menjadi lebih kuat dan mandiri. Faktor penting yang perlu diingat adalah seorang ayah biasanya jadi lelaki pertama dalam kehidupan seorang gadis.
"Dalam hubungan ayah-putranya, ayah memberi contoh putranya tentang bagaimana pria harus berperilaku. Anak perempuan menggunakan pengamatan yang sama untuk menetapkan standar bagi pria, yang mungkin mereka kencani di masa depan. Banyak juga ayah menasihati sendiri putri remaja mereka tentang kencan, dan apa yang harus mereka waspadai. Meskipun saran mungkin tidak diterima, itu diingat di masa depan dan dihargai," jelas Subramaniyam.
Studi yang sama dari Universitas Oxford mengamati, anak perempuan yang memiliki hubungan atau bonding kuat dengan ayah mereka cenderung menghadapi masalah kesehatan mental yang lebih sedikit di masa depan.
Mengenai gaya pengasuhan ayah, dijelaskan psikolog klinis dan perkembangan, Diana Baumrind, ada tiga teknik pengasuhan utama yang dilakukan ayah, yakni:
1. Pola asuh otoriter yakni yang rendah kehangatan namun kontrolnya tinggi.
2. Berwibawa, yakni pengendaliannya berada di posisi menengah dan tinggi kehangatan. Gaya pengasuhan ini memungkinkan adanya diskusi, tapi orang tua tetap memegang kendali.
3. Permisif. Gaya pengasuhan ini sangat tinggi kehangatan dan kendali yang rendah. Orang tua yang menggunakan gaya ini menganggap apa yang paling berpusat pada anak.
Umumnya, Bunda melakukan pengasuhan secara eksplisit. Sedangkan para ayah cenderung lebih terlibat permainan, terutama permainan fisik dan permainan yang 'kasar dan berantakan'.
Kalau Bunda dan Ayah dengan anak-anak bagaimana?
Bunda, simak juga cerita Ivy Batuta tentang sang suami, bertato dan sangar tapi sosok ayah idaman, dalam video Intimate Interview berikut ini:
(muf/muf)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kenapa Bayi Lebih Dulu Bisa Bilang Ayah Ketimbang Sebut Bunda? Ini Alasannya

Parenting
3 Sifat Ayah yang Pengaruhi Kecerdasaan Anak, Beritahu Ayah Bun

Parenting
3 Sifat yang Diwariskan Ayah pada Anaknya: Keberanian, Kecerdasan, dan Selera Humor!

Parenting
Dekatkan Ayah dan Si Kecil, Lakukan 5 Aktivitas Ini sebagai Bonding Time

Parenting
10 Tips Menjadi Ayah Bermain, Cukup Luangkan Waktu 1 Jam Bersama Anak


7 Foto
Parenting
Wah! Kompak Abis, 7 Foto Kebersamaan Taufik Hidayat & Putrinya yang Sudah ABG
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda