PARENTING
Gangguan Perkembangan Bayi Usia 0-6 bulan, dari Motorik hingga Kognitif
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 10 Jul 2020 12:30 WIBGangguan hingga keterlambatan perkembangan bayi usia 0-6 bulan sering tidak disadari orang tua. Padahal di usia ini, perkembangan bayi menentukan kemampuannya belajar di masa depan.
Menurut pengajar dan penulis The Everything Parent's Guide to Special Education, Amanda Morin, perbedaan kecil pada tahap perkembangan anak tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika tertinggal jauh dari bayi seumurannya, ini butuh perhatian.
"Misalnya pada bayi 4 bulan tidak bisa berguling, mengangkat kepala, mengoceh, atau tertinggal lebih dari satu bidang dari bayi lain, itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan," kata Morin, mengutip laman Understood.
Keterlambatan perkembangan bayi ini bisa berubah menjadi masalah dan menyebabkan gangguan, jika kita tak menyadarinya lebih awal. Berikut masalah yang mungkin terjadi di setiap tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan:
1. Kemampuan motorik kasar dan halus
Keterampilan motorik kasar mencakup gerakan kecil seperti memegang mainan atau menggunakan sebuah benda. Sedangkan motorik kasar lebih membutuhkan gerakan yang lebih besar, seperti melempar bola.
"Perkembangan motorik kasar dan halus berbeda pada setiap anak. Namun, sebagian besar sudah bisa mengangkat kepala pada usia 3 bulan dan duduk dengan bantuan di usia 6 bulan," kata penulis buku No More Secs!, Ann Pietrangelo, dikutip dari Healthline.
Bunda bisa lebih peka jika tanda-tanda perkembangan motorik anak bermasalah atau terlambat. Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami hal berikut:
- Tidak bisa meraih, menangkap, atau memegang benda memasuki usia 3 bulan
- Kepala belum bisa terangkat dengan baik
- Tidak bisa memasukkan benda ke mulut
- Tidak menggerakkan kaki ketika diletakkan pada permukaan yang keras
- Tidak bisa berguling ke arah manapun di usia 5 bulan
- Tidak bisa duduk tanpa bantuan di usia 6 bulan
Dilansir WebMD, keterlambatan perkembangan motorik pada bayi 0-6 bulan bisa disebabkan karena hal berikut:
- Ataksia, yaitu gangguan koordinasi otot
- Cerebral palsy, kondisi yang disebabkan oleh kerusakan otak sebelum bayi dilahirkan
- Miopati atau penyakit pada otot
- Spina bifida, yaitu kondisi genetik yang menyebabkan kelumpuhan parsial atau total pada bagian bawah tubuh
2. Kemampuan bahasa
Masalah yang mungkin muncul di usia 0-6 bulan adalah bayi tidak bisa merespons suara. Umumnya bayi sudah bisa merespon suara keras di usia 3-4 bulan.
Di usia ini, mereka juga mulai mengoceh, Bunda. Memasuki usia 4 bulan ke atas, bayi akan meniru suara yang didengarnya.
Segera periksa ke dokter, jika si kecil tidak merespon suara. Ada 3 kemungkinan yang menyebabkan masalah ini, yaitu:
- Ada masalah dengan otot-otot yang mengendalikan anak bicara
- Gangguan pendengaran yang disebabkan infeksi telinga tengah atau karena obat-obatan, trauma, atau kelainan genetik
- Gangguan spektrum autisme, yaitu gangguan neurologis yang mungkin melibatkan gangguan komunikasi serta interaksi sosial dan keterampilan kognitif
- Penyebabnya lain yang belum diketahui
3. Kemampuan melihat
Penglihatan bayi umumnya belum jelas selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, bayi sudah bisa melihat dan mengikuti gerakan benda, Bunda.
Gangguan melihat yang mungkin terjadi pada bayi usia 0-6 bulan adalah:
- Tidak bisa melihat tangannya sendiri di usia 2 bulan
- Tidak mengikuti benda bergerak dengan matanya di usia 3 bulan
- Air mata terus mengalir sampai usia 6 bulan
- Mata bayi tidak bisa mengikuti gerakan benda yang dekat dan jauh pada usia 6 bulan
4. Kemampuan sosial dan emosional
Anak-anak yang mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya mungkin mengalami keterlambatan perkembangan emosional dan sosial. Biasanya kondisi ini baru terlihat saat anak masuk sekolah.
Meski begitu gangguan perkembangan emosional juga bisa dialami bayi usia 0-6 bulan. Memasuki usia 3 bulan, gangguan yang mungkin terjadi adalah bayi tidak tersenyum atau tidak memperlihatkan ekspresi dalam kondisi tertentu, misalnya saat takut.
Pada bayi yang dewasa, penyebabnya bisa karena gangguan bahasa atau hubungan dengan orang tua. Pada kasus bayi 0-6 bulan penyebabnya bisa karena gangguan kognitif.
5. Kemampuan kognitif
Gangguan kognitif dapat memengaruhi fungsi intelektual bayi, mengganggu kesadaran, hingga menyebabkan kesulitan belajar saat mereka dewasa. Anak dengan masalah ini mungkin sulit berkomunikasi dan bermain dengan orang lain.
Penyebab gangguan kognitif adalah cedera otak karena infeksi, seperti meningitis. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di otak yang dikenal dengan ensefalitis.
Pada kasus lain, penyebabnya mungkin karena gangguan kromosom seperti sindrom down. Namun, pada kebanyakan kasus, penyebabnya masih belum diketahui.
Baca Juga : 5 Cara Tepat Merawat Bayi Usia 0-6 Bulan |
Simak juga hal yang Bunda perlu tahu tentang kemampuan motorik anak di bawah 6 bulan, berikut ini:
(ank/jue)