Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Bayi 6 Bulan Sebaiknya Menghindari MPASI Sayur dan Buah?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 22 Jul 2020 18:42 WIB

Cute baby eating vegetables in white kitchen. Infant weaning. Little boy trying solid food, organic broccoli, cauliflower, carrot and green peas. Healthy nutrition for kids. Child biting carrot.
MPASI Bayi 6 bulan/ Foto: Getty Images
Jakarta -

Bunda sudah bisa mengenalkan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) umumnya, ketika anak berusia 6 bulan. Namun jawaban sebenarnya tergantung pada si kecil.

Buah hati akan menunjukkan tanda bahwa dia siap untuk mengonsumsi MPASI. Dikutip dari Parents, tanda-tanda tersebut, seperti duduk tegak dan mengangkat kepalanya, penasaran melihat segala sesuatu di sekitarnya terutama apa yang Bunda makan, kehilangan refleks mendorong lidah yang secara otomatis mendorong makanan keluar mulutnya.

Selain itu, dia terlihat lapar meski sudah menyusui sepanjang hari, yakni delapan hingga 10 kali menyusui atau setara 32 ons susu formula.

Mengenalkan MPASI pada si kecil lebih untuk membiasakannya mengunyah dan menelan makanan, selain mencukupi kebutuhan nutrisinya yang tak lagi bisa dipenuhi dengan ASI atau susu formula.

"Kebutuhan zat besi dan zinc tadinya 100 persen dari ASI dan susu formula, tapi di usia 6 bulan, itu sudah tidak lagi cukup, maka dicarinya dari MPASI," kata dr Tiwi, dikutip dari kanal YouTube Tya Ariestya.

Dan kebanyakan Bunda memberikan MPASI buah dan sayuran karena populer dan dianggap menyehatkan. Namun menurut dr Tiwi, sayur dan buah-buahan tidak disarankan untuk diberikan pada tahap awal memberikan MPASI.

Alasannya, karena buah tidak mengandung zat besi dan zinc yang dibutuhkan bayi. Sedangkan sayur, meski banyak mengandung zat itu, namun seratnya yang tinggi membuat bayi akan kesulitan mencernannya.

"Sayur banyak zat besi, tapi enggak bisa dicerna pencernaan bayi 6-12 bulan dengan baik. Sering kali sumber masalah karena sumber serat tapi tidak semua bayi sama," ujar dia.

An adorable baby in a high chair laughs at her mother as she spoon feeds her.  She pretends the spoon is a moving train using sound effects.ilustrasi bayi mpasi/ Foto: iStock

Apabila Bunda memberikan MPASI sayur, lalu tidak bisa pup, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan memberikan MPASI sayuran. Sebagai alternatif, dr Tiwi menyarankan agar Bunda memenuhi nutrisi zat besi dan zinc dari protein hewani, seperti daging.

"Selain memberi protein hewani, bisa bersamaan dengan karbohidrat rendah serat, seperti beras putih atau kentang," ucap dia.

Jika si kecil tetap mengalami susah buang air besar, meskipun menu MPASI sudah sesuai, hal yang perlu Bunda lakukan selanjutnya adalah mengurangi porsi makan.

"Bayi 6 bulan itu kan baru belajar makan, kita boleh kasih sekali asal berat badannya naik. Hari pertama sedikit-sedikit, satu sendok makan itu banyak, biarkan dia merasakannya (ternyata enak)," katanya.

Namun dia mengingatkan bahwa tidak semua bayi akan memberikan efek yang sama jika mengonsumsi MPASI sayur dan buah. Menurutnya, bayi yang mengonsumsi susu formula mungkin tak akan mengalami masalah.

"Kalau bayi formula terus makan buah mungkin enggak begitu masalah karena 0-6 bulan, 6-12 bulan kan ganti dan komposisi di formula beda," ujar dr Tiwi.

Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter lebih dahulu sebelum memberikan MPASI kepada buah hati, ya. Baik menu atau waktu tepat mendapat MPASI.

Bunda, simak juga resep sushi MPASI untuk anak usia setahun dalam video berikut, yuk!

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda