PARENTING
Survei KPAI: Ibu Pelaku Kekerasan Terbanyak pada Anak Selama Pandemi Corona
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 25 Jul 2020 18:56 WIBSelama pandemi Corona atau COVID-19, anak-anak diharuskan belajar dari rumah. Kegiatan ini menjadi aktivitas dan pola asuh baru bagi orang tua, terutama ibu.
Akibatnya, tak sedikit ibu merasa kewalahan harus mendampingi anaknya sekolah di rumah. Belum lagi ibu juga harus mengerjakan tugas rumah tangga.
Baru-baru ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei mengenai pola asuh ibu selama pandemi Corona. Hasilnya dikaitkan dengan kekerasan fisik dan psikis yang dialami anak.
Survei KPAI ini terdiri dari dua survei terpisah yang dilakukan pada anak dan orang tua. Responden orang tua perempuan ada 74,4 persen, sedangkan laki-laki 25,6 persen.
Hasil survey ternyata sangat mengejutkan, Bunda. Terungkap bahwa pengasuhan dominan dilakukan oleh ibu berkaitan dengan pelaku kekerasan terbanyak nih.
Hal itu mungkin sering enggak disadari dan tanpa disengaja, mulai dari memberi tahu protokol COVID-19, mendampingi anak saat belajar, beraktivitas selain belajar, mengajak beribadah, hingga mengajak peduli pada sesama. Tanggung jawab yang diterima ibu ini berefek domino pada anak, Bunda.
"Sebanyak 21 persen ayah tidak pernah mendampingi anak belajar dan 17,5 persen ayah tidak pernah mendampingi anak beraktivitas selain belajar," demikian pernyataan KPAI dalam pesan yang diterima HaiBunda, Kamis (23/7/2020).
Kekerasan fisik
Hasil survey KPAI menunjukkan, bentuk kekerasan fisik yang dialami anak cukup beragam. Misalnya, mencubit (39,8 persen), menjewer (19,5 persen), memukul (10,6 persen), dan menarik (7,7 persen).
"Anak menyebut pelaku kekerasan fisik paling banyak dilakukan ibunya, yaitu sebanyak 60,4 persen. Sisanya dilakukan kakak/adik 36,5 persen dan ayah 27,4 persen," terang KPAI.
Dari sisi orang tua, sebanyak 32,3 persen ayah mengaku telah melakukan kekerasan fisik tersebut. Sementara ada 42,5 persen ibu yang mengakuinya.
Kekerasan psikis
Selain kekerasan fisik, selama di rumah saja, anak juga mendapatkan kekerasan psikis. Bentuk yang sering dialami anak antara lain dimarahi (56 persen), dibandingkan dengan anak yang lain (34 persen), dibentak (23 persen), dan dipelototi (13 persen).
Anak menyebutkan, pelaku kekerasan psikis umumnya dilakukan sang ibu, yaitu sebanyak 79,5 persen. Sementara yang menjawab ayah ada 42 persen.
"Dari sisi orang tua, sebanyak 69,6 persen ayah dan sebanyak 73 persen ibu menyatakan telah melakukan kekerasan psikis," jelas KPAI.
Beban ibu selama pandemi Corona
KPAI menjelaskan, ada beban domestik dan psikologis yang dialami ibu selama pandemi Corona ini. Beberapa di antaranya dipicu kondisi anak yang bosan, serta aktivitas yang dianggap kurang produktif, seperti nonton TV, tidur, dan main game. Pada akhirnya, inilah yang jadi pemicu kekerasan.
Meski rentan mengalami kekerasan, nyatanya masih banyak sisi positif yang didapat anak-anak. Mereka mengaku jadi dekat, lebih senang membantu, dan senang memiliki kesempatan belajar bersama orang tua.
KPAI berharap ada peningkatan pemahaman tentang pengasuhan. KPAI juga merekomendasikan, ayah dan ibu untuk bekerjasama dalam urusan rumah tangga dan pengasuhan.
"Perlunya pembagian peran yang baik antara ibu dan ayah dalam mengasuh anak, terutama di kondisi seperti ini. Ayah harus lebih banyak terlibat dalam pengasuhan anak, karena anak memerlukan kedua orang tuanya. Kelekatan anak dengan orang tua sangat diperlukan untuk tumbuh kembang optimalnya," kata KPAI.
Simak juga langkah mudah agar anak suka belajar di rumah, dalam video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Bentuk Kekerasan Verbal yang Berdampak Buruk ke Anak, Hati-hati Jangan Ucapkan Ini
Mengenal Impostor Syndrome, Gangguan pada Anak Akibat Pola Asuh Orang Tua
Pola Asuh yang Benar Bantu Cegah Kekerasan pada Anak
Cara Kim Kardashian Dapatkan Tips Seputar Pola Asuh Anak
TERPOPULER
Curhat Cindy Fatikasari Pindah ke Kanada Demi Anaknya yang Berkebutuhan Khusus, Intip 5 Potretnya
Tes Genetik Ini Mampu Bantu Perempuan Usia 35+ Lebih Cepat Hamil dengan IVF
Nantikan Bundafest 2025, Penuh Inspirasi & Edukasi!
Terbukti pada 200 Anak, 6 Kalimat Sederhana agar Si Kecil Mau Mendengarkan Tanpa Dimarahi
Vaksin Kanker Payudara: Cara Kerja, Waktu Penggunaan, dan Manfaat
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Profil Anang Marjono, Sosok di Balik Foto Profil Brave Pink Hero Green yang Ramai di Medsos
Tes Genetik Ini Mampu Bantu Perempuan Usia 35+ Lebih Cepat Hamil dengan IVF
Eza Gionino Digugat Cerai Sang Istri, Hubungan Sempat Tidak Dapat Restu Ibunda
Nantikan Bundafest 2025, Penuh Inspirasi & Edukasi!
Curhat Cindy Fatikasari Pindah ke Kanada Demi Anaknya yang Berkebutuhan Khusus, Intip 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Eza Gionino Digugat Cerai Istri, Kuasa Hukum Jawab Isu KDRT & Orang Ketiga
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Hanya Diucapkan Orang Sukses Menurut Psikologi
-
Female Daily
Lee Jae Wook akan Berperan Ganda di Drama Terbarunya ‘Last Summer’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kekayaan Jennie BLACKPINK Sebagai CEO Jadi Sorotan, Sewa Gedung Rp 533 M
-
Mommies Daily
55 Worksheet untuk Anak dan Balita, Bisa Download Gratis!