Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Langkah Menciptakan Pembelajaran Daring Ideal di Masa COVID-19

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 25 Sep 2020 12:29 WIB

ilustrasi anak belajar
5 Langkah Menciptakan Pembelajaran Daring Ideal di Masa COVID-19/ Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada dunia pendidikan di Indonesia. Sebagian besar sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online dari rumah.

Hal ini tentu menjadi tantangan seluruh pihak, termasuk Bunda dan Ayah tentunya. Mau tak mau, orang tua harus terlibat lebih aktif dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah.

"Saya melihat tantangan paling besar itu sebenarnya bukan teknologi, uang, bukan hal-hal bersifat fisik, tapi lebih ke mindset," kata Eko Indrajit, Pakar Teknologi Informasi dan Akademisi, dalam acara virtual conferrence Lenovo EdVision, Kamis (24/9/2020).

Menurutnya, masih banyak mindset yang percaya bahwa ke depannya kita akan kembali seperti ke masa lalu. Eko pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi, Bunda.

"Alasan pertama kita ingin melakukan transformasi, artinya irreversible change, jadi perubahan yang enggak kembali ke masa lalu tapi menatap masa depan dengan segala variasi dan ekosistem berbeda. Kedua, dengan adanya school from home (SFH) ini, anak-anak peserta didik sudah terbiasa dengan exposure di dunia cyber, dan anak sadar lebih dari 70 persen konten yang mau diajarkan guru sudah ada di internet, jadi nanti kalau masuk kelas ada guru yang memberikan konten yang sudah ada di internet, mereka akan protes," ujarnya.

Namun sayangnya, sebagian siswa di Indonesia masih terkendala untuk mengikuti pembelajaran semacam itu. Budi Janto, General Manager Lenovo Indonesia, menambahkan bahwa ada beberapa tantangan yang akan dihadapi tenaga pengajar dan para siswa saat SFH.

Di antaranya, seperti keterbatasan akses ke perangkat yang menunjang PJJ. Kedua, kurangnya keterampilan menggunakan teknologi dari para guru dan siswa. Ketiga mindset, di mana ada penundaan untuk berubah atau bertransformasi secara digital dengan berbagai pertimbangan masing-masing.

Nah, untuk mengurangi keruwetan mendampingi anak belajar online, ada saran dari kedua pakar di atas nih, Bunda. Berikut beberapa langkah atau strategi yang diperlukan tenaga pendidik dan siswa agar bisa mendapatkan pembelajaran ideal selama SFH, di antaranya:

1. Kolaborasi dengan pemerintah dan penyedia layanan teknologi

Kolaborasi antara institusi pendidikan dengan penyedia solusi teknologi dan pemerintah sangatlah penting untuk membuka lebih banyak akses ke teknologi yang lebih cerdas bagi institusi pendidikan tersebut.

2. Adakan pelatihan

Ketersediaan pelatihan di bidang TIK, yang diperuntukkan untuk menunjang PJJ di masa sekarang dan masa depan.

3. Kolaborasi guru, siswa, orang tua

Budi menyarankan terkait perlunya kolaborasi antara tenaga pengajar, murid, dan orang tua, untuk menciptakan bonding atau hubungan interpersonal di masa PJJ.

"Komunikasi yang berkelanjutan antara tiga unsur utama itu akan menciptakan lingkungan belajar dari rumah yang cukup ideal. Jadi teknologi dapat menjaga mereka tetap terhubung dan connected, misalnya one on one video call," papar Budi.

4. Saling berbagi / sharing

Eko Indrajit menjelaskan bahwa orang tua, masyarakat, peserta didik, dan guru harus saling berkolaborasi dan berbagi atau sharing.

"Sekolah dan institusi kampus bersaing, sah-sah saja, tapi ada titik di mana mereka bisa berkolaborasi bersama. Bisa sharing. Banyak orang lupa bahwa internet itu memberikan manfaat karena banyak orang sharing di sana, yang namanya sharing itu lebih banyak memberi daripada mengambil," ujar Eko.

Eko yakin bahwa teknologi saat ini dibangun dengan semangat bisa saling berbagi. Contohnya teknologi yang bisa dipakai bersama-sama.

"Intinya kalau ini dijadikan satu, itu satuan pendidikan harus bisa menginstegrasikan antara people, proses, dan teknologi," ungkapnya.

Eko menjabarkan, people adalah peserta didik, guru, masyarakat, pemerintah, termasuk dunia cyber. Proses merupakan bagaimana kita melatih semua pihak yang bersangkutan bisa melakukan pembelajaran efektif dengan teknologi. Dan teknologi sendiri adalah alat untuk meruntuhkan batas ruang dan waktu yang selama ini membuat orang terisolasi dari dunia pendidikan.

 

Simak juga terkait kelas online di masa new normal dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda