parenting

Miris, Putra Mahkota Thailand Diduga Disingkirkan karena Autis

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 11 Oct 2020 15:24 WIB

Jakarta -

Pangeran Dipangkorn Rasmijoti dari Kerajaan Thailand telah hidup terpisah dari ibunya sejak kecil. Remaja 15 tahun itu bahkan 'disingkirkan' ke Jerman oleh ayahnya, Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.

Dipangkorn Rasmijoti lahir pada 29 April 2005 di Bangkok. Ibunya, Srirasmi Suwadee, adalah istri ketiga Maha Vajiralongkorn. Srirasmi diketahui bekerja sebagai pelayan Istana sejak 1992.

Dilansir Daily Mail, Srirasmi Suwadee menikah dengan Vajiralongkorn pada 2001. Pada akhir 2014, beberapa keluarganya ditangkap karena tuduhan makar.


Tak lama setelah itu, Srirasmi diceraikan suaminya. Ia bahkan kehilangan kontak dengan putranya, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti, serta orang tuanya yang sudah lanjut usia dan mendapat hukuman penjara.

Gelar kerajaan Srirasmi pun dicopot. Kabarnya, ia diusir dari kerajaan setelah bercerai.

Sejak orang tuanya berpisah, kehidupan Pangeran Dipangkorn Rasmijoti di Jerman jauh dari sorotan. Menurut sebuah publikasi, Dipangkorn telah 'disingkirkan' dari mata publik dan sedang dalam program 'pengembangan'.

Seorang mantan pegawai istana mengatakan bahwa Pangeran Thailand itu mengidap autis. Raja merasa malu dan mengaitkannya dengan tradisi Thailand.

"Dipangkorn autis. Itu pasti alasan mengapa dia pergi ke Jerman. Maha Vajiralongkorn malu dengan gangguan perkembangan putranya. Di Thailand dia juga disebut Mara, setara dengan Setan dalam Buddhisme," ungkap sang pegawai.

Dipangkorn mengenyam pendidikan di Waldorf School di Wolfratshausen sejak 2011. Ia dikatakan fasih bicara Bahasa Jerman dengan aksen Bavaria, dibandingkan bicara Bahasa Thailand.

Sebagai satu-satunya putra sah Raja Thailand, Dipangkorn menjadi pewaris takhta. Meski begitu, dia mungkin tidak akan memerintah kerajaan usai Raja meninggal.

"Setelah Raja wafat, Dipangkorn kemungkinan akan menjadi Rama XI. Tapi Sirindhorn, saudara perempuan raja, atau putrinya, Bajrakitiyabha akan memerintah," kata jurnalis hak asasi manusia, Andrew MacGregor Marshall.

Dilansir South China Morning Post, secara teknis Pangeran Dipangkorn adalah garis pertama di takhta kerajaan Thailand. Namun, karena ibu dan ayahnya bercerai, dia dapat digantikan jika Raja memiliki seorang putra dari istrinya yang sekarang.

Meski kehidupan pribadinya jarang disorot, Pangeran Dipangkorn dilaporkan menjalani hidup yang sederhana. Saat usianya 14 tahun, dia pernah terlihat membersihkan jendela dan mengecat dinding kuil di Rangsri Vadhana Memorial, tempat menyimpan peninggalan kerajaan bekas Ratu Sunanda Kumariratana.

Ia juga pernah memberikan makanan dan air bersih pada orang-orang yang berkemah di sepanjang Royal Cremation Ground. Pada sebuah acara relawan di Jerman, Pangeran Dipangkorn mengungkapkan keinginannya untuk melakukan perbuatan baik pada orang lain.

Simak juga resep perkedel saus udang ala Thailand, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT