PARENTING
Ternyata, Ini Penyebab Banyak Orang Masih Bandel Enggak Jaga Jarak
Yudistira Imandiar | HaiBunda
Kamis, 05 Nov 2020 08:48 WIBAC Nielsen bekerja sama dengan UNICEF membuat survei mengenai perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Survei melibatkan 2000 responden di enam kota besar di Indonesia. Ada beberapa temuan menarik dalam survei ini, Bun.
Dari survei tersebut diketahui 69,6 responden menyadari COVID-19 merupakan penyakit berbahaya, menular, mematikan, menakutkan, dan menyadari pandemi sebagai situasi darurat. Kesadaran tersebut membuat mereka melakukan tindakan yang dapat mencegah penularan.
"Ketakutan apabila dimanfaatkan dengan benar, kemudian bisa mengarahkan ke arah perilaku yang lebih baik. Karena kalau tidak diolah dengan baik ketakutan ini hanya akan jadi ketakutan saja, tidak menjadi aset untuk mengolah perubahan perilaku," ungkap UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri dikutip dari laman covid19.go.id, Kamis (5/11/2020).
Dalam hal penerapan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, 31,5 persen responden menyatakan telah menjalankan tiga hal tersebut secara disiplin. Sementrara itu 36 persen menjawab hanya menerapkan dua item 3M, dan 23,2 persen mengaku menerapkan satu item 3M saja. Adapun 9,3 persen sisanya menyatakan tidak mengindahkan prinsip 3M sama sekali.
"Apabila kita analisa secara individual, menjaga perilaku jaga jarak (47%) lebih rendah daripada memakai masker (71%) dan mencuci tangan (72%). Khusus untuk jaga jarak, didapatkan ternyata ada aspek norma sosial yang berperan di sini misalnya, merasa tidak enak menjauh dari orang lain, orang lain yang mendekat ke saya, atau berpikir bahwa semua orang juga tidak menjaga jarak," urai Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja.
Survei AC Nielsen dan UNICEF juga mendapati adanya kesalahan persepsi pada sebagian orang yang menganggap orang tanpa gejala (OTG) tidak bisa menularkan penyakit. Hal itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penerapan perilaku menjaga jarak di kalangan masyarakat.
"Yang tidak kalah menonjol adalah salah persepsi, saya sehat atau orang lain sehat kenapa harus jaga jarak. Kelihatannya konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) masih belum betul-betul berada di benak masyarakat," jelas Risang.
Kebanyakan responden berpikir penularan COVID-19 hanya melalui orang yang batuk dan bersin (71%). Hanya 23-25% responden yang menyadari penularan COVID-19 dapat melalui berbicara dan bernafas. Temuan ini mengungkap alasan mengapa jaga jarak dianggap tidak terlalu perlu saat berbicara dengan orang lain selama lawan bicara tidak batuk atau bersin.
Dalam hal sumber informasi media massa televisi menjadi yang paling dipercaya masyarakat mengenai COVID-19, diikuti oleh koran, radio, media sosial, WhatsApp Group, pemberitaan media online, dan situs internet.
"Jadi kalau untuk perubahan perilaku, kita cari tahu yang terpercaya. Karena kalau terpercaya asumsinya masyarakat akan mau melakukan perubahan yang dipromosikan. Medium televisi masih menjadi salah satu penyaluran terkuat untuk dimanfaatkan. Yang menarik juga di sini tokoh masyarakat dan tokoh agama masih didengarkan oleh masyarakat," timpal Rizky Ika.
Masyarakat diimbau untuk mengakses sumber-sumber terpercaya agar mendapatkan informasi yang tepat terkait penanganan COVID-19. Seperti di laman www.covid19.go.id sudah terdapat fitur hoax buster yang mengklarifikasi kebenaran sebuah informasi.
Agar penyebaran COVID-19 dapat dihentikan, masyarakat diimbau untuk selalu #IngatPesanBunda atau #IngatPesanIbu untuk #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun, sesuai imbauan #satgascovid19
(mul/ega)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Waspada Bun, 4 Hal Ini buat Gejala Ringan COVID-19 Jadi Lebih Parah
Bun, Ini Lho 6 Manfaat Aktivitas Fisik bagi Si Kecil
Habis Liburan saat Long Weekend, Segera Tes COVID-19 Ya, Bun!
Anak-anak Sulit Banget Jaga Jarak, Kenapa Ya?
TERPOPULER
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup
Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
2 Tahun Menikah, Mikha dan Deva Belajar Terima Perbedaan
-
Beautynesia
11 Negara Paling Aman untuk Berlindung jika Terjadi Perang Dunia 3, Pakar Menyebut Indonesia?
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Viral Video Putri Kako dari Jepang Ketiduran di Pesawat, Tuai Pujian Netizen
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba