Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Menjaga Jarak karena COVID-19, Apa Dampaknya Tak Saling Menyentuh?

Faidah Umu Sofuroh   |   HaiBunda

Selasa, 29 Dec 2020 14:31 WIB

Ilustrasi jaga jarak dan pakai masker
Ilustrasi jaga jarak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kzenon
Jakarta -

2020 merupakan tahun 'menjaga jarak' karena adanya pandemi COVID-19 yang mudah menyebar melalui sentuhan dan udara. Berbulan-bulan tak ada interaksi langsung dengan orang terdekat pasti terasa sangat berat. Namun hal itu harus dilakukan agar tak terjadi penularan virus.

Lalu berbicara soal kontak langsung atau sentuhan, adakah dampaknya bagi manusia? BBC Ideas menyebutkan sentuhan merupakan hal yang penting, terutama bagi bayi. Sentuhan merupakan indra pertama yang dipelajari.

"Sentuhan antarmanusia sangat penting, ini adalah perekat sosial," kata David Linden, penulis Unique: The New Science of Human Individuality.

"Sentuhan sangat kurang diteliti. Mungkin ada 100 makalah tentang penglihatan, namun terkait sentuhan, kita cenderung meremehkannya," jelasnya.

Dalam studi yang ada, penelitian menunjukkan sentuhan bisa membuat seseorang merasa lebih baik dan dapat bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit. Ketika menyentuh bayi, detak jantung mereka 'dapat menjadi stabil' dan 'berat badan mereka bisa meningkat'. Hal itu diungkapkan guru besar ilmu saraf anak Rebeccah Slater.

"Beberapa penelitian untuk bayi yang lahir dengan berat badan rendah menunjukkan bahwa waktu mereka dirawat di rumah sakit dapat dikurangi jika mereka menerima banyak stimulasi sentuhan," katanya.

Sementara itu Psikolog Evolusi Robin Dunbar berpendapat manusia sangat mirip dengan binatang dalam hal pentingnya sentuhan. Primata menghabiskan 10 hingga 20 persen dari kehidupan mereka untuk merawat dan menyentuh satu sama lain, yang menurutnya, adalah bagian utama dari persahabatan mereka.

"Sentuhan tangan yang di bulu-bulu hewan mengirimkan sinyal ini ke otak yang mengatakan, 'Anda berada dalam kontak fisik yang dekat dengan sahabat Anda.' Hal itu memicu sistem endorfin di otak. Kita merasa sangat santai dan, yang paling penting, mempercayai orang yang melakukan aktivitas itu bersama Anda. Ini menciptakan rasa persahabatan," tambahnya.

Jika sentuhan dapat meredakan rasa sakit, menenangkan kita, membuat kita merasa lebih dekat satu sama lain, dan merupakan bagian penting dalam menjalin persahabatan, apa dampak jaga jarak terhadap kehidupan kita?

Linden mengatakan tak saling menyentuh bukan berarti akan menghancurkan kehidupan. Namun setidaknya perasaan saling memiliki, empati dan kepercayaan perlahan akan berkurang.

Meskipun tak saling menyentuh atau melakukan kontak fisik memiliki dampak yang cukup besar, tapi hal ini tetap harus dilakukan hingga pandemi ini usai. Oleh karena itu, agar pandemi ini segera berakhir, Bunda dan keluarga juga harus selalu #IngatPesanIbu yakni dengan 3M #mcucitangan, #memakaimasker saat keluar rumah, dan #menjagajarak untuk saat ini.

 

[Gambas:Video Haibunda]

 

Banner Lesti Kejora

 

(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda