Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Tenangkan Anak Alami Night Terror, Gangguan Tidur yang Bikin Histeris

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 05 Jan 2021 13:34 WIB

Sleepy boy lying in bed with blue beddings. Tired child in bedroom. Little kid lying awake in red pajamas with toothacheSleepy boy lying in bed with blue beddings. Tired child in bedroom sleeping. Little kid lying asleep in red pajamas with alarm clock
Mengatasi anak menangis saat tidur malam hari/ Foto: iStock

Jakarta - Bunda, apakah akhir-akhir ini si kecil suka menangis menjerit-jerit dalam tidurnya? Anak menangis tengah malam di tengah tidurnya bisa membuat Bunda dan Ayah jadi insecure. 

Banyak dugaan terkait hal ini, apakah anak sedang mimpi buruk atau tubuhnya mengalami sakit di tengah malam. Untuk menjawab kebingungan Bunda, bisa jadi anak sedang mengalami night terror nih.

Kalau anak terbangun akibat mimpi buruk, mungkin Bunda masih bisa menenangkannya. Berbeda jika anak mengalami night terror atau teror tidur. Anak menangis di tengah malam tapi Bunda tak bisa berbuat apa-apa, bagaimana pun Bunda mencoba mendiamkannya.

Dikutip WebMD, Renee A. Alli, MD, night terror adalah episode teriakan hebat, tangisan, pukulan keras, atau ketakutan saat tidur yang terjadi berulang kali, biasanya pada anak-anak usia 3 sampai 12 tahun. Biasanya kasus baru memuncak pada usia 3,5 tahun, Bunda.

Ada dua jenis utama tidur, gerakan mata cepat (REM) dan gerakan mata non-cepat (non-REM).  Ketika mengalami mimpi (termasuk mimpi buruk) berada pada tahap gerakan mata cepat (REM). Sedangkan night terror terjadi selama tidur non-REM, biasanya sekitar 90 menit setelah anak tertidur.

Hal senada disampaikan Elana Pearl Ben-Joseph, MD, ahli pediatri ini juga mengatakan bahwa night terror merupakan gangguan tidur yang tampaknya mirip dengan mimpi buruk, tetapi jauh lebih dramatis.  

"Meskipun orang tua sangat khawatir ketika melihat teror malam, hal itu biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran atau pertanda masalah medis yang lebih dalam," kata Ben-Joseph.

Night terror tidak sama seperti mimpi buruk, yang sering anak-anak ingat saat terbangun dari tidurnya. Menurut Ben-Joseph, saat mengalami night terror, anak-anak tidak akan mengingatnya pada keesokan harinya karena mereka tertidur lelap ketika itu terjadi, dan tidak ada gambaran yang perlu diingat.

Teror malam relatif jarang terjadi, hanya terjadi pada 3–6 persen anak-anak, sementara hampir setiap anak terkadang mengalami mimpi buruk.  Night terror biasanya terjadi pada anak-anak berusia antara 4 dan 12 tahun, tetapi ada juga pada batita berusia 8 bulan.  Tampaknya ini sedikit lebih umum terjadi di antara anak laki-laki.

Selama teror malam, seorang anak mungkin akan mengalami hal berikut ini:

1. Tiba-tiba duduk tegak di tempat tidur

2. Berteriak

3. Pernapasan lebih cepat dan detak jantung lebih cepat

4. Berkeringat

5. Meronta-ronta

6. Bertingkah kesal dan takut

Apakah tanda-tanda di atas dialami anak Bunda di rumah saat menangis di malam hari? Simak kelanjutan pejelasannya di halaman selanjutnnya.

Bunda, simak yuk cara menanamkan sugesti pada anak seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Maia Estianty Sembuh Covid-19



Hadapi Anak yang Menangis Tengah Malam saat Tidur

Sleepy boy lying in bed with blue beddings. Tired child in bedroom. Little kid lying awake in red pajamas with toothacheSleepy boy lying in bed with blue beddings. Tired child in bedroom sleeping. Little kid lying asleep in red pajamas with alarm clock

Mengatasi anak menangis saat tidur malam hari/ Foto: iStock

Saat menghadapi anak yang menangis histeris tengah malam karena night terror, sebaiknya Bunda tenang. Sebab, hal ini tidak akan berlangsung lama kok, Bunda.

"Setelah beberapa menit, atau terkadang lebih lama, anak akan menjadi tenang dan kembali tidur," kata Ben-Joseph dilansir Kids Health.

Night terror disebabkan  gangguan sistem saraf pusat (SSP) yang berlebihan selama tidur. Sehingga teror malam secara teknis bukanlah mimpi, tetapi lebih seperti reaksi ketakutan tiba-tiba yang terjadi selama transisi dari satu tahap tidur ke tahap lainnya.

 "Night terror biasanya terjadi sekitar 2 atau 3 jam setelah anak tertidur, saat tidur berpindah dari tahap tidur non-REM terdalam ke tidur REM yang lebih ringan.  Biasanya transisi ini mulus.  Namun terkadang, seorang anak menjadi kesal dan ketakutan dan reaksi ketakutan itu adalah night terror," katanya.

Orang tua bisa sangat terganggu dengan night terror, karena mungkin merasa tidak berdaya  tidak bisa menghibur anaknya.  Cara terbaik untuk menanganinya yakni menunggu dengan sabar dan memastikan anak tidak terluka jika bertengkar.  Anak-anak biasanya akan tenang dan kembali tidur sendiri dalam beberapa menit.

"Yang terbaik adalah tidak mencoba membangunkan anak-anak selama night terror terjadi.  Ini biasanya tidak berhasil, dan anak-anak yang bangun cenderung mengalami disorientasi dan bingung, dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk tenang dan kembali tidur," ujar Ben-Joseph.


Night terror biasanya ditemukan pada anak-anak yang lelah, sakit, atau stres, minum obat baru, tidur di lingkungan baru atau jauh dari rumah, tidak cukup tidur, dan terlalu banyak kafein. Tidak ada pengobatan untuk teror malam, tetapi Bunda dapat membantu mencegahnya dengan:

1. Kurangi stres anak.

2. Buat rutinitas waktu tidur yang sederhana dan santai.

3. Pastikan anak cukup istirahat.

4. Membantu anak  agar tidak kelelahan.

5. Jangan biarkan anak begadang.

"Jika anak Anda mengalami teror malam sekitar waktu yang sama setiap malam, Anda dapat mencoba membangunkannya sekitar 15-30 menit sebelumnya untuk melihat apakah itu membantu mencegahnya," ujar Ben-Joseph.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda