HaiBunda

PARENTING

Jarang Disadari Orang Tua, Begini Bentuk dan Tanda Kekerasan pada Anak

Inkana Putri   |   HaiBunda

Minggu, 10 Jan 2021 13:22 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Sebagai orang tua, melindungi anak tentunya menjadi sebuah keharusan. Apalagi saat ini kekerasan pada anak semakin marak terjadi di Indonesia. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jenis kekerasan anak terbagi menjadi dua, yakni kekerasan fisik seksual, dan emosional.

Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak tercatat ada 1.620 kasus kekerasan anak di tahun 2013. Jumlah tersebut terbagi menjadi 490 kasus kekerasan fisik, 313 kasus kekerasan psikis, dan kasus kekerasan seksual sebanyak 817 kasus.

Bahkan, di tahun berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak, pada 1 Januari - 19 Juni 2020 telah terjadi 3.087 kasus kekerasan anak, diantaranya 852 kekerasan fisik, 768 psikis, dan 1.848 kasus kekerasan seksual.


Masih tingginya kasus kekerasan anak di Indonesia tentu membuat banyak orang tua cemas. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi Bunda untuk mengenali bentuk dan tanda kekerasan pada anak seperti yang dirangkum IDAI berikut.

Bentuk kekerasan pada anak

1. Kekerasan seksual

Tindak kekerasan seksual (sexual abuse) pada anak merupakan penganiayaan atau tindakan yang mengarah pada ajakan seksual tanpa persetujuan anak. Hal ini sering kali terjadi di Indonesia mengingat perkembangan anak yang belum matang dan umumnya belum menyadari tentang aktivitas seksual sehingga tidak dapat menyetujui.

Adapun tindakan ini dapat berupa incest (hubungan sedarah), perkosaan dan pedofilia, yang meliputi tindakan meraba-raba, kontak oral genital, bersetubuh atau penetrasi, eksibisionisme, eksploitasi atau prostitusi, dan produksi pornografi yang menggunakan objek anak-anak.

2. Kekerasan fisik

Kekerasan pada anak juga dapat berupa kekerasan fisik, yakni perbuatan yang dapat menghasilkan luka atau trauma yang bukan disebabkan karena kecelakaan. Biasanya, kekerasan fisik sering dilakukan oleh pengasuh atau keluarga hingga orang asing dan menimbulkan memar, luka bakar, patah tulang, trauma kepala, dan cedera pada perut.

3. Kekerasan psikis atau emosi

Kekerasan psikis merupakan bentuk perilaku yang menimbulkan trauma psikologis pada anak. Kekerasan ini umumnya paling jarang disadari oleh orang tua. Bahkan, secara tak sadar banyak orang tua yang juga melakukan kekerasan fisik dengan cara menghina, merendahkan, mengancam, dan lainnya.

Lalu seperti apa tanda kekerasan seksual pada anak? Cek di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga Bunda langkah-langkah mencegah kekerasan seksual pada anak dalam video berikut:

(som/som)
Tanda kekerasan pada anak

Tanda kekerasan pada anak

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Fakta Kasus Sengketa Tanah Warisan Ashanty dan Dugaan Diserobot Mafia Tanah

Mom's Life Annisa Karnesyia

Viral Pacu Jalur hingga Istilah Aura Farming ala Gen-Z-Alpha

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Frank Breech, Posisi Sungsang Bokong Janin Berada di Bagian Bawah

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

5 Artis Jadi Ibu Bhayangkari Dampingi Suami Polisi, Uut Permatasari Tampil Manglingi

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Film Animasi The Cat in the Hat Bakal Tayang Awal Tahun Depan, Sajikan Petualangan Penuh Keajaiban

Parenting Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sunat Anak Perempuan Resmi Dilarang, Ternyata ini Bahayanya Bun!

Merayakan Beragam Emosi Manusia Lewat Pertunjukan The Joy of Emotions

5 Fakta Kasus Sengketa Tanah Warisan Ashanty dan Dugaan Diserobot Mafia Tanah

Mengenal Frank Breech, Posisi Sungsang Bokong Janin Berada di Bagian Bawah

Viral Pacu Jalur hingga Istilah Aura Farming ala Gen-Z-Alpha

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK