Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Curhat Istri Gunawan, Putrinya Di-bully Sampai Dicurigai Bukan Anak Sendiri

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 18 Jan 2021 13:24 WIB

Lala Gunawan
Curhat Istri Gunawan, Putrinya Di-bully Sampai Dicurigai Bukan Anak Sendiri/ Foto: Instagram @gunawan_sudrajat_real

Bullying atau perundungan bukanlah hal yang bisa disepelekan. Belum lama ini, istri Gunawan Sudrajat, Lala curhat putrinya sempat di-bully ketika bersekolah di Indonesia, Bunda. Segala perkataan buruk pernah menimpa putrinya, Khayra dan juga menimpa Lala Gunawan.

Sebelum pindah ke Singapura, putrinya yang beranjak remaja itu dianggap itik buruk rupa. Parahnya, Khayra dicurigai bukan anak kandung dari Gunawan Sudrajat dan Lala. Beruntung, Lala mengatakan kondisi putrinya saat ini, ketika sudah pindah ke Singapura sudah jauh lebih baik.

"Anakku sudah gede banget. Sudah bisa bersosialisasi dengan anak anak di sini and happy banget lihat dia bisa punya teman teman baru," kata Lala Gunawan, di caption Instagram-nya.

"Ketika dahulu di Jakarta dianggap itik buruk rupa hingga dicurigai bukan anak kami sampai begitu tega mengatakan kalau bapaknya nikah sama mantan mukanya enggak gini," ungkapnya.

Lalu pun sampai kena hujat, disebut saat hamil pernah berbuat jahat pada orang lain. Ada pula yang menyinggung kecantikan Lala Gunawan itu hanya karena operasi plastik sehingga wajah anaknya tak serupa dengannya.

"Sampai ada yang bilang ini ibunya waktu hamil pasti jahat sama orang. Ibunya oplas nih makanya anaknya gini," kata Lala Gunawan.

Mendengar hujatan tersebut, Lala Gunawan merasa geram. Namun, di sisi lain, ia bersyukur karena dirinya dan keluarga pindah ke Singapura selama pandemi. Ia juga memindahkan anaknya sekolah dari Jakarta ke Singapura. Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga cerita keluarga Gunawan tinggal di Singapura selama pandemi COVID-19 berlangsung:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner GKR Bendara

Lala Gunawan: netizen Indonesia kalau ngomong kayak enggak punya agama

Lala Gunawan

Curhat Istri Gunawan, Putrinya Di-bully Sampai Dicurigai Bukan Anak Sendiri/ Foto: Instagram @lala_gunawan_family

Mendengar hujatan yang menimpa pada putrinya yang berusia 12 tahun dan dirinya, Lala Gunawan merasa geram. Ia menyebut netizen Indonesia berbicara seolah tak punya agama dan tak paham Pancasila.

"Gila banget netizen Indonesia kalau ngomong kayak enggak punya agama dan enggak paham Pancasila.. Khayra hidup 12 tahun dikelilingi fake friends [teman palsu] yang seolah baik tapi di belakangnya selalu berkata buruk soal dirinya," ujarnya.

Meski demikian, Lala yakin apa yang dilaluinya merupakan rencana dari Tuhan. "Tuhan selalu mempunyai caraNya sendiri.. kami dipindahkan ke Singapore merubah semua jalan Khayru Khayra .. Khayra mendapatkan dirinya kembali memulai hidup baru setelah lepas behel .. thank you @ayuikaarse," tulisnya.

Menurut Lala, putrinya itu bagai kupu kupu keluar dari kepompong. Menikmati hidupnya sekarang bersama teman-teman barunya. Khayra juga dianggap wanita normal bukan anak bodoh jelek konyol yang patut dimanipulasi oleh teman yang merasa lebih alpha.

"Di sini [Singapura] Khayra dianggap setara," kata Lala Gunawan.

Bicara soal bullying pada anak, dampaknya tak main-main bagi kesehatan mental mereka, lho, Bunda. Terlebih bagi mereka yang baru beranjak remaja. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Dampak bullying bagi anak

Stop violence against women, Human rights day, freedom concept, alone, sadness, emotional.

ilustrasi korban bullying/ Foto: istock

Dampak bullying di masa-masa sekolah bisa berpengaruh pada kehidupan anak. Salah satunya mereka lebih berisiko jadi pengangguran, Bunda.

Sebuah penelitian menemukan remaja yang menjadi korban bully 40 persen lebih besar menghadapi risiko masalah kesehatan mental pada saat mereka mencapai usia pertengahan 20-an. Enggak cuma itu, bullying sewaktu remaja bisa meningkatkan peluang seseorang jadi pengangguran di kemudian hari sebesar 35 persen.

Penulis studi, Emma Gorman dari Departemen Ekonomi di Lancaster University Management School mengatakan, ketika remaja yang di-bully berusia 25 tahun, mereka cenderung memiliki masalah kesehatan seperti depresi dan kecemasan, serta kesulitan mencari pekerjaan.

"Murid yang mengalami intimidasi memiliki pendapatan 2 persen lebih rendah," ujarnya dilansir Health Day.

"Dampak bullying makin buruk jika korban menerima bully yang sangat keras dan sering terjadi. Tentu saja ini bertolak belakang dengan pandangan umum bahwa bully bisa membentuk karakter atau peralihan yang normal di kalangan anak-anak. Sebab, kami menemukan bahwa bully dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada kehidupan anak muda," papar Gorman.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda